EL || 04

120 47 15
                                    

" Al, gue duluan ya. Nyokap gue udah jemput soalnya " Acha menghentikan lamunan nya.

" Okay, hati hati ya Cha " Aletta melambaikan tangannya dan tersenyum simpul kepada Acha. Acha mengangguk dan membalas dengan senyuman manis nya.

Aletta memperhatikan langkah Acha yang terus menjauh dan kemudian hilang dari pandangan nya, Aletta melanjutkan kegiatan nya yang tadi sempat tertunda. Memperhatikan bagaimana proses jatuhnya hujan ke bumi, membosankan memang. Namun, baginya itu adalah sebuah pelajaran untuk bisa menjadi lebih kuat dan tangguh.

" Al, kok bengong? " Suara berat menghentikan lamunan nya. Dan benar, itu adalah Aldo. Ia sedang tersenyum manis sambil terus menatap lekat manik mata Aletta yang terlihat indah dengan warna coklat yang melapisinya.

" Bukan urusan lo, " Jawab Aletta ketus. Aletta mengalihkan pandangannya lagi. Ia malas berdebat dengan Aldo saat dalam keadaan seperti ini.

Bukannya kesal, Aldo malah terus mencoba menggoda Aletta dengan segala rayuan maut nya, " Al, lo cantik banget kalo lagi bengong gitu "

Aletta memutar bola matanya malas, " Thanks, tapi gue gak butuh gombalan basi lo itu "

" Gak sopan tau, kalo lagi ajak ngobrol malah ngeliat ke arah lain " Aldo mencakup wajah Aletta dan menatap Aletta dengan jarak sedekat ini. Jantung Aletta berdegup kencang saat melihat Aldo dalam keadaan sedekat ini. Senyuman manis kembali tercetak di sudut bibir Aldo saat melihat pipi gadis di depannya memerah.

" Gak usah gugup kali, pipi lo tuh kayak tomat busuk " Ledek Aldo dan kemudian melepaskan tangannya yang sedari tadi mencakup wajah Aletta.

Aletta membalikkan badannya, ia memegang kedua pipinya yang memanas dan jantung nya yang masih berdegup kencang hingga kini, " Gak sopan banget, tau gak? " Ucap Aletta setengah berteriak.

Aldo terkekeh dengan tingkah Aletta, " Iya maaf ya, " Aldo mengacak puncak kepala Aletta gemas.

" Ihh, jadi berantakan kan rambut gue " Aletta berdesis kesal dan merapihkan rambutnya.

" Tunggu, " Aldo menahan tangan Aletta yang sedang merapihkan rambutnya sendiri.

Aldo langsung mengacak seluruh rambut Aletta dan tertawa puas saat melihat muka Aletta yang sedang merah menahan amarahnya yang mungkin akan segera meledak.

" Aldo!! Kurang ajar!! " Aletta langsung merapihkan rambutnya.

" Lo tuh kenap-- " Aldo meletakkan jarinya di atas bibir mungil Aletta. Aletta langsung bungkam saat jari itu berada tepat di atas bibirnya.

" Lo jangan marah marah terus, nanti muka lo tua kayak nenek nenek di sebelah rumah gue " Aldo menatap lekat mata Aletta lagi dan senyuman manisnya pun tercetak lagi di sudut bibirnya.

Aletta berdesis kesal, " Freak banget si lo, "

Aldo menunjuk dirinya sendiri, " Gue? Freak? Yakin gue freak? Lo gak liat daritadi cewek yang lewat semuanya ngeliatin gue? " Aldo merapihkan rambutnya yang sebenarnya tidak berantakan dan tersenyum kemenangan.

Aletta menarik nafasnya panjang, " Jadi lo bangga kalo lo jadi orang yang disukai banyak orang? "

" Iya lah, "

" Jangan pernah bangga karna kita disukai banyak orang tapi kita harus bangga saat ada satu orang yang tulus suka sama kita, " Jelas Aletta. Aldo tertegun dengan ucapan Aletta dan juga terkejut untuk pertama kalinya Aletta berbicara panjang seperti itu kepadanya.

" Iya Al, gak usah kode kodean gitu deh. Gue udah paham kok, "

Aletta menaikkan sebelah alisnya, " Kode? Maksud lo? "

Extraordinary Love {COMPLETE}✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang