Setelah seharian menjalani kehidupan di sekolah barunya, kini Aletta sedang bersiap siap untuk pulang. Aletta memasukan seluruh peralatan sekolahnya ke dalam tas nya. Aldo terus memperhatikan Aletta yang sedang sibuk berkutik dengan peralatan sekolah dan tas nya.
" Al, nanti pulang bareng gue ya? Sekalian gue mau ngajak lo ke suatu tempat, " Aldo terus memperhatikan Aletta.
Aletta menaikkan sebelah alisnya, " Kemana? Lo mau nyulik gue ya? "
Aldo mengelus puncak kepala Aletta, " Siapa juga yang mau nyulik cewek gembul kayak lo? Hah? Yang ada tuh maling malah rugi bukannya untung, " Ledek Aldo.
Aletta mengerucutkan bibirnya, " Enak aja lo, "
Aldo terkekeh, " Yuk jalan sekarang, " Aldo menggenggam tangan Aletta. Aletta terkejut dan terdiam saat melihat tangannya di genggam oleh Aldo.
Aldo menatap Aletta bingung, " Ayok, Al. Kok diem aja? "
" E-eh iyaa, yuk " Aletta mengikuti langkah Aldo.
Acha melihat Aletta yang sedang di genggam erat oleh Aldo, Acha sudah menyukai Aldo juga sejak lama. Namun, Acha menyadari semenjak Aletta datang Aldo berubah menjadi lebih hangat tapi hanya kepada Aletta, bukan yang lain.
Acha berusaha untuk menerima bahwa Aletta yang sekarang ia anggap sebagai sahabat akan menjadi pilihan Aldo.
" Ciee udah pegangan aja nih, " Acha melirik sekilas ke arah Aletta.
Aletta langsung melepaskan genggaman Aldo, " Tau nih si kutu sok akrab banget sama gue, "
" Sok akrab? Bukannya lo duluan yang deketin gue? " Ledek Aldo.
Aletta memutar bola matanya malas, " Serah lo, bambang. Semua orang juga udah tau kebenaran nya seperti apa, "
Acha terkekeh, " Yaudah sana gih kalian nge-date, "
Aldo langsung menarik lengan Aletta, di sepanjang koridor mereka asik melempar canda, entah karna hal apa yang membuat mereka semakin lama semakin akrab.
" Al, pacaran yuk? " Aldo masih terus menggenggam tangan Aletta sambil terus berjalan di koridor sekolahnya.
Aletta membulatkan matanya, " Lo gila? Kenal aja baru udah ngajak pacaran, "
" Buat apa kenal lama tapi pacaran sebentar kan? Lo juga suka kan sama gue? " Aldo menatap lekat mata Aletta.
" Ngaco lo, ayok buruan jalan " Aletta kini merasa jantungnya kembali berdegup kencang entah apa yang sebenarnya ia rasakan.
" Gak boleh baper, Aletta!! Inget, dulu kejadian nya juga sama kayak gini. Lo gak boleh sampe salah pilih cowok lagi!! " Batin Aletta bergerumuh.
" Gue serius, Aletta Nadira " Aldo menatap lekat wajah Aletta. Pandangan mereka bertemu, Aletta kini merasa pipinya mulai memanas dan mungkin sebentar lagi akan memerah.
" Gak usah kebanyakan becanda, Do. Ayok buruan jalan, " Aletta langsung melepaskan genggaman tangannya dan mengalihkan pandangannya lalu meninggalkan Aldo yang masih berdiri di tempat semulanya.
" Lo masih mau tetep stay di situ atau gue gak jadi nemenin lo? " Ancam Aletta kemudian berbalik menatap Aldo tajam.
Aldo berdesis pasrah, " Mungkin sekarang bukan waktu yang pas, tapi suatu saat gue bakal nembak lo dengan cara yang gak lo sangka sebelumnya, " Batin Aldo.
Aldo mengikuti langkah Aletta, namun tiba tiba langkah mereka terhenti, " Hai sayang, kamu mau pulang bareng sama dia? Bukannya kamu udah janji bakal pulang bareng aku? "
KAMU SEDANG MEMBACA
Extraordinary Love {COMPLETE}✓
Ficção Adolescente⚠️FOLLOW SEBELUM MEMBACA⚠️ HELP ME TO GET 3k READERS and 900 VOTES ¡Happy Reading! Aletta Nadira. Remaja cantik yang selalu ingin terlihat bahagia dan ceria. Namun, siapa sangka? di balik topeng yang ia pasang selalu banyak tersimpan ribuan pisau ya...