Hari ini Acha mengajak Raga dan Ellan untuk menjenguk keadaan Aletta, Acha khawatir saat Alenna mengurus surat pemberhentian sekolah Aletta. Ia takut akan terjadi sesuatu dengan gadis itu.
" Ga, anterin gue ke Rumah Sakit ya? " Ucap Acha.
Raga mengangguk, " Ayok, gue anter, " Raga menggenggam tangan Acha. Dari raut wajah gadis itu terlihat jelas kekhawatiran yang mendalam.
" Gue ikut, " Sahut Ellan seraya menatap Acha dan Raga bergantian. Acha dan Raga mengangguk setuju. Kini mereka langsung bergegas menuju ke Rumah Sakit, tempat dimana Aletta di rawat.
" Gue takut terjadi sesuatu sama Aletta, " Ucap Acha. Raga mengusap pundak Acha pelan.
" Tenang aja, gue yakin Aletta pasti baik baik aja. Dia kan cewek strong, " Ucap Raga seraya tersenyum manis.
" Gue yakin Aletta pasti bisa cepet sembuh, " Ucap Ellan. Acha menatap Raga dan Ellan bergantian kemudian mengangguk paham.
Setelah mereka sampai di parkiran motor sekolahnya, mereka langsung naik ke motor masing masing dan berlalu menuju Rumah Sakit. Tanpa mereka sadari, ada seseorang yang mengikuti mereka dari belakang.
Sesampainya di Rumah Sakit, mereka langsung bergegas menuju ke ruangan Aletta. Disana tampak kosong dan tidak ada satu orang pun, Acha mulai panik dan keringat mengucur di wajahnya.
Tiba tiba seorang laki laki muncul dari ujung lorong Rumah Sakit itu, " Bang Bara, Aletta dimana? " Tanya Acha panik seraya menatap Bara lekat.
" Aletta lagi di operasi, " Ucap Bara pelan seraya menatap Acha sendu.
Acha terdiam mematung, " Operasi lagi, Bang? " Tanya Acha lemas. Raga menenangkan Acha yang nampak lemah.
" Ruang operasi nya dimana, Bang? " Sahut Ellan seraya menatap Bara lekat.
" Ikut gue, " Bara membawa mereka menuju ke depan ruang operasi. Disana sudah ada Frans dan Alenna yang sedang saling menguatkan satu sama lain.
" Om, Tante, Aletta kenapa lagi? " Tanya Acha seraya menitikkan air matanya.
Alenna menoleh dan memeluk Acha erat, " Hari ini Aletta operasi lagi karna keadaan nya semakin menurun, " Ucap Alenna yang juga mulai menitikkan air matanya. Acha terdiam mematung, bak petir di siang hari.
Sahabat nya yang ceria dan kuat itu, kini sedang berjuang dengan alat alat yang kini menempel pada tubuh nya. Ia tidak tahu pasti apa penyakit Aletta sebenarnya.
" Tante, sebenarnya Aletta sakit apa? " Tanya Acha seraya menatap Alenna lekat.
Alenna terdiam kemudian menghela nafasnya panjang, " Sebenarnya, Aletta sakit Leukemia, " Ucap Alenna pelan seraya menundukkan kepalanya. Air matanya kembali menurun deras. Di samping nya sudah ada Frans dan Bara yang ikut menenangkannya.
Acha terkejut dan kembali terdiam, begitupun dengan Raga dan Ellan. Mereka tidak menyangka bahwa penyakit yang di tanggung oleh gadis ceria itu adalah penyakit yang bisa merenggut nyawanya kapanpun.
" GAK MUNGKIN. " Suara bariton membuat mereka menoleh.
Reva muncul dari balik salah satu dinding dengan mata yang berkaca-kaca dan mengepal tangannya. Reva menghampiri mereka dengan tatapan penuh ketidakpercayaan dengan apa yang baru saja ia dengar.
" Reva? Kok lo bisa ada disini? " Tanya Acha seraya menatap Reva bingung.
Reva menoleh ke arah Acha dan menatap gadis itu tajam, " Kenapa lo gak pernah kasih tau apapun soal keadaan Aletta? " Ucap dingin Reva.
Dengan sigap Raga langsung berdiri di depan Acha, " Aletta yang minta semua ini di tutupin dari kalian. Jangan salahin cewek gue. " Ucap dingin Raga seraya menatap Reva tajam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Extraordinary Love {COMPLETE}✓
Ficção Adolescente⚠️FOLLOW SEBELUM MEMBACA⚠️ HELP ME TO GET 3k READERS and 900 VOTES ¡Happy Reading! Aletta Nadira. Remaja cantik yang selalu ingin terlihat bahagia dan ceria. Namun, siapa sangka? di balik topeng yang ia pasang selalu banyak tersimpan ribuan pisau ya...