EL || 29

25 4 3
                                    

" Ikut gue. " Tiba tiba Aldo muncul dari balik tubuh nya dan mencengkeram erat lengan Raya.

Raya memberontak, " Lo mau bawa gue kemana?! " Sambil berusaha melepaskan cengkraman di tangannya.

Aldo menoleh dan menatap Raya tajam, " Gue mau lo jelasin semuanya ke Aletta. Sekarang. " Ucap tegas Aldo lengkap dengan rahang nya yang mengeras.

Raya sekuat tenaga menepis cengkraman Aldo, " Gue gak mau!! Kenapa sih? Salah gue cium lo kayak tadi? Di London budaya seperti itu bukan berarti sebagai sebuah hubungan yang intim, tapi sebagai ucapan kasih sayang, "

Aldo mendengus geram, " Jangan lo samain budaya London sama Indonesia, sekarang lo coba posisiin diri lo sebagai Aletta, apa yang bakal lo rasain pas liat cowok lo dicium sama cewek lain? "

Raya berdecak, " Itu sih cewek lo aja yang cemburuan, " Raya memutar bola matanya malas.

Aldo langsung mencengkram tangan Raya lagi dan membawanya menuju Aletta, sesampainya di sana Aletta, Acha dan Raga menatap mereka dengan tatapan bingung. Di tambah Raya yang sedang memberontak agar bisa terlepas dari genggaman Aldo, Aldo memberikan tatapan tajam nya yang seketika membuat Raya terdiam.

" Jelasin semuanya sekarang. " Ucap Aldo tegas seraya terus menatap Raya tajam.

Raya terdiam sejenak kemudian mendengus kesal, " Gue sama Aldo udah sah pacaran, "

Mereka membelalakkan mata, begitupun dengan Aldo, " Lo gila?! Gue bawa lo kesini buat jelasin soal masalah tadi, bukan ngada ngada. "

Aletta berdiri dan menatap Raya dan Aldo bergantian, " Maksudnya gimana? "

" Jangan dengerin, Al. Aku bawa dia kesini buat jelasin masalah tadi, " Ucap Aldo seraya menatap Aletta lekat.

" Cepetan, jelasin. " Ucap Aldo lagi pada Raya.

Raya berdecak, " Tadi gue yang cium Aldo duluan, sorry, "

Aletta memandangi Aldo dan Raya bergantian seraya mengangguk sekilas, " Oh okay, "

Setelah itu Raya berlenggang menjauh dari mereka, Aldo mencoba mendekati Aletta dan duduk di sebelahnya seraya memandangnya lekat. Ia tau, gadis ini sangat marah dengan nya.

" Al, masih marah? " Tanya Aldo pelan.

" Menurut kamu? " Jawab dingin Aletta sambil terus menikmati sunset di depannya.

" Do, maksudnya cium gimana? Dia nyium lo? " Tanya Raga. Aldo mengangguk.

" Wah makin gak waras tuh cewek, " Lanjut Raga seraya menggelengkan kepalanya.

Acha berdecak kesal, " Gila ya nenek lampir itu makin gak tau batasan, gue tau kalian emang sahabatan dari kecil. Tapi, kalo emang otak dia normal, dia pasti bisa menghargai hubungan kalian. Dan dia harus rela liat orang yang dia sayang bahagia, " Ucap Acha jengah.

" Emang gimana sih kronologi nya? " Tanya Raga seraya menatap Aldo lekat.

Aldo menghela nafasnya.

Saat Aletta sedang mengambil barang nya yang tertinggal, Aldo menunggu nya seraya duduk memandangi pemandangan Bali yang indah. Batin dan pikiran nya kini sangat tenang, di tambah ia bisa menghabiskan banyak waktu dengan Aletta.

" Do, kok sendirian? Aletta mana? " Tanya Raya seraya duduk di sebelah Aldo.

Aldo menoleh, " Dia lagi ambil kacamata nya di resort, "

Raya mengangguk paham, " Asik banget ya duduk berdua sama lo di pinggir pantai sambil liatin sunset gini, " Aldo menoleh seraya tersenyum simpul.

Extraordinary Love {COMPLETE}✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang