Setelah puas bermain Jetski dan Banana Boat mereka memutuskan untuk naik Paralayang, yang terbang di sekitar Pantai Kuta. Dari atas dapat terlihat jelas segerombolan manusia yang berubah menjadi sekecil semut, keindahan Bali, dan luasnya lautan. Inilah yang Aletta tunggu, memandangi luasnya lautan dari atas.
Gadis ini memang sosok yang melankolis dan Indie. Gadis yang menyukai hujan, langit, dan laut. Sangat pantas jika ia di nobatkan sebagai gadis Melankolis. Sisi dirinya yang Melankolis dapat terlihat saat ia berhadapan langsung dengan ketiga itu.
" Gak takut kan? " Tanya Aldo seraya memasang alat pengaman ke tubuhnya.
Aletta menggeleng, " Enggak dong, justru aku semangat banget karna bakal liat orang orang di bawah seketika berubah jadi semut, " Aldo terkekeh.
Setelah mereka selesai memasang alat pengaman, mereka langsung di arahkan untuk bersiap. Seperti formasi semula, Aletta dengan Aldo. Kemudian mereka di arahkan untuk bersiap karena parasut mereka mulai di terbangkan dalam hitungan beberapa menit saja kini mereka sudah berada di langit tepat di atas Pantai Kuta.
Aletta menikmati hembusan angin yang mengusap lembut wajah nya dan helaian rambut, hawa panas matahari terasa terlupakan saat ia menikmati setiap moment yang terjadi kini.
" Cantik, " Gumam Aldo saat melihat Aletta yang sedang memejamkan matanya lengkap dengan senyuman manis yang mengembang disudut bibirnya.
" Kenapa? " Aletta mendengar gumaman Aldo namun tak begitu terdengar, sekedar untuk memastikan ucapan Aldo.
" Janji sama aku kalo kamu gak akan pernah pergi, ya? " Ucap Aldo seraya tersenyum manis.
Aletta terdiam sejenak kemudian menganggukkan kepalanya, " Janji, " Aletta tersenyum hambar.
Aldo tersenyum lebar, " Aku gak tau gimana hidup aku kalo gak ada kamu, mungkin hambar kayak sayur kurang garam, " Aletta terkekeh renyah.
" Ada atau gak ada aku pun kamu harus tetap melanjutkan hidup kamu, kisah kehidupan kamu masih panjang dan harus dilanjutkan. Jangan pernah sia-sia in waktu selama waktu masih berputar, " Jelas Aletta seraya tersenyum lirih.
Aldo terdiam sejenak, " Aku paham tapi pernah denger istilah I can't live without you, kan? "
Aletta terkekeh, " Semua orang itu can't live without oxygen, not other human, "
" Iya, tapi kalo oksigen aku itu kamu gimana? " Bisik Aldo seraya tersenyum manis.
Aletta berdesis, " Sekarang kamu yang harus janji satu hal sama aku, "
" Janji apa? "
" Kamu harus janji sama aku kalo ada ataupun gak ada aku, kamu harus tetap lanjutin hidup kamu, " Aletta mengacungkan jari kelingking nya.
Aldo terdiam seraya menatap Aletta bingung, " Jadi, kamu suatu saat bakal pergi dari aku? " Tanya Aldo pelan.
Aletta tersenyum kemudian mengusap punggung tangan Aldo, " Aku cuma mau kamu janji aja karna kita semua tau kalo kita gak pernah tau apa yang akan terjadi sama hidup kita kedepannya seperti apa, bahkan lima menit kedepan aja kita gak tau apa yang akan terjadi, hm? "
Aldo masih terdiam kemudian menautkan jari kelingking mereka, " Okay, promise, " Mereka tersenyum simpul.
Kedepannya kalau semesta harus memisahkan kita, kita harus siap menerima keputusan itu. Berat memang harus terpisah dari orang yang sudah menemani di titik terendah kita, namun takdir tetaplah takdir. Tidak ada yang bisa melawan takdir. Aku harap jika aku sudah tidak ada di sampingmu lagi, tetaplah tersenyum, bergembiralah, dan lanjutkan hidupmu. Dunia mu tidak boleh hanya berputar di satu poros, lanjutkan hidupmu dan kenanglah aku sebagai pemeran utama di salah satu halaman buku mu. Carilah pemeran utama yang akan menemanimu hingga di halaman terakhir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Extraordinary Love {COMPLETE}✓
Подростковая литература⚠️FOLLOW SEBELUM MEMBACA⚠️ HELP ME TO GET 3k READERS and 900 VOTES ¡Happy Reading! Aletta Nadira. Remaja cantik yang selalu ingin terlihat bahagia dan ceria. Namun, siapa sangka? di balik topeng yang ia pasang selalu banyak tersimpan ribuan pisau ya...