***
Setelah libur kenaikkan kelas selama tiga minggu, kini Aletta sudah menginjak kelas XII IPA 1. Suasana baru kini ia rasakan, budaya di SMA Antariksa adalah setiap kenaikkan kelas maka mereka akan terpisah dengan teman kelas lamanya. Aletta terpisah dengan Aldo, Ellan dan Raga.
" Acha!! Kita sekelas lagi, " Ucap Aletta seraya memeluk Acha.
Acha membelalakkan matanya seraya tersenyum lebar, " Huftt, gue kira kita bakal kepisah. Semaleman gue gak bisa tidur gara gara takut ke pisah sama lo, "
Aletta terkekeh, " Lebay lo, " Acha berdesis kemudian tertawa bersama Aletta.
Tak lama pandangan mereka tertuju pada kegaduhan di dalam kelasnya, sudah ada Raya dan Sasha yang berada di dalam kelas itu membuat kegaduhan dengan menebar pesona kepada laki laki di kelasnya.
" Kita.. sekelas sama mereka? " Tanya Acha seraya menatap Aletta lekat.
Aletta mengangguk, " Yup, seperti yang lo lihat aja, "
" Yaudah yuk masuk, " Aletta membawa Acha masuk ke dalam kelasnya.
Kini mereka jadi pusat perhatian di antara orang orang yang sedang memuja Raya dan Sasha.
" Guys, liat. Disana ada dua cewek cupu, " Ucap Sasha yang disahuti dengan tawa Raya dan yang lainnya.
Acha menggebrak meja nya, " Siapa yang lo sebut cewek cupu itu, hah?! " Ucap Acha seraya berteriak. Aletta mengusap pundak Acha berharap mampu menenangkan nya.
Sasha dan Raya tertawa sinis, " Menurut lo? " Acha bergegas menghampiri mereka namun langkah nya terhenti oleh Aletta yang sedang menatapnya lekat.
" Cha, udah, " Ucap Aletta seraya mengusap lengan Acha dan membawanya menuju kursi kosong di depan papan tulis.
" Tapi, Al, mereka itu udah-- "
" Cukup, Cha, " Ucap Aletta dengan penuh penekanan seraya menatapnya lekat. Acha berdengus kesal.
" Awas lo. " Ucap Acha kepada Raya dan Sasha yang sedang tersenyum miring memperhatikan mereka.
Aletta dan Acha duduk di kursi paling depan, hingga tak lama muncul Aldo, Raga dan Ellan dari balik pintu kelasnya. Mereka berjalan menghampiri Aletta dan Acha yang juga sedang memperhatikan mereka. Aldo melambaikan tangannya ke arah Aletta seraya tersenyum manis, begitupun dengan Aletta.
" Duduk nya di depan? " Tanya Aldo seraya mengusap puncak kepala Aletta.
" Lo kayak gak tau mereka aja, namanya anak pinter itu paling anti duduk di belakang, " Sahut Ellan.
" Takut ke ganggu sama murid murid berisik kayak lo, " Sahut Raga seraya menepuk pundak Ellan. Ellan berdesis.
Aletta menggeleng, " Yang tersisa cuma kursi ini jadi mau gak mau gue harus duduk disini, " Ucap Aletta pada Ellan dan Raga yang sedang beradu argumen.
" Aldo, kok gak samperin gue juga? " Raya menghampiri Aldo yang sedaritadi sedang berdiri di depan Aletta.
" Hi, Do. Sayang banget ya, kita sekelas cuma saat kelas sepuluh doang, " Ucap Sasha seraya bersender di pundak Aldo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Extraordinary Love {COMPLETE}✓
Ficção Adolescente⚠️FOLLOW SEBELUM MEMBACA⚠️ HELP ME TO GET 3k READERS and 900 VOTES ¡Happy Reading! Aletta Nadira. Remaja cantik yang selalu ingin terlihat bahagia dan ceria. Namun, siapa sangka? di balik topeng yang ia pasang selalu banyak tersimpan ribuan pisau ya...