EL || 43

26 3 1
                                    

Bacanya sambil dengerin audio nya yaa..
Supaya feelnya lebih dapet hehehe..
Happy Reading ✨

***


" Bagaimana keadaan nya Nona Aletta? " Tanya seorang suster yang baru saja memasuki ruangan kamar Aletta.

Aletta tersenyum simpul, " Sekarang jadi jauh lebih baik, " Ucap Aletta.

Suster menambah cairan infus, " Apakah sudah tidak ada yang sakit? " Tanya suster itu lagi.

Aletta menggeleng seraya tersenyum, " Tidak, sus. Saya sudah lebih membaik sekarang, " Ucap Aletta.

Suster itu tersenyum lebar, " Syukurlah kalau begitu. Cepat sembuh ya, Nona Aletta, " Ucap suster itu. Aletta tersenyum manis seraya menganggukkan kepalanya.

" Terima kasih, suster, " Ucap Aletta. Suster itu mengangguk seraya tersenyum dan meninggalkan ruangan Aletta.

***

" Janji sama aku kalo kamu gak akan pernah pergi, ya? " Ucap Aldo seraya tersenyum manis.

Aletta terdiam sejenak kemudian menganggukkan kepalanya, " Janji, " Aletta tersenyum hambar.

Aldo tersenyum lebar, " Aku gak tau gimana hidup aku kalo gak ada kamu, mungkin hambar kayak sayur kurang garam, " Aletta terkekeh renyah.

" Ada atau gak ada aku pun kamu harus tetap melanjutkan hidup kamu, kisah kehidupan kamu masih panjang dan harus dilanjutkan. Jangan pernah sia-sia in waktu selama waktu masih berputar, " Jelas Aletta seraya tersenyum lirih.

" ALETTA!! " Pekik Aldo. Ia baru saja terbangun dari tidurnya. Ia menyadari semuanya hanya sekedar mimpi indahnya bersama Aletta saat di Bali dulu.

Aldo mengucek matanya, " Cuma mimpi? " Gumam Aldo seraya menghela nafas panjang.

Hari ini Aldo menjalankan aktivitas seperti biasanya, ia melangkah gontai menuju ke kamar mandi dan mempersiapkan dirinya untuk kembali sekolah. Seketika ia teringat dengan perjodohan nya yang kembali di rencanakan, dan juga teringat dengan ucapan dan janjinya kepada Aletta bahwa ia tetap melanjutkan hidupnya walaupun tak ada gadis itu.

Setelah selesai bersiap siap, Aldo turun ke lantai dasar rumahnya. Kini sudah tidak ada lagi pemandangan sepi dan hampa di rumahnya, sudah ada Edo-- Ayahnya yang menemaninya disana. Mereka sudah kembali berdamai dan tinggal bersama selayaknya orang tua dengan anak nya.

" Pagi, Pah, " Sapa Aldo seraya duduk di salah satu kursi makannya.

" Pagi, Do. Ini perdana sarapan kita setelah beberapa tahun gak makan di satu meja, " Ucap Edo seraya melirik Aldo dan kembali memperhatikan map berisi file file pekerjaan nya.

Aldo terkekeh, " Dulu kita di kuasai ego masing masing, " Ucap Aldo seraya menyantap sehelai roti dan segelas susu hangat di depannya. Edo terkekeh seraya mengangguk.

" Pah, Aldo setuju sama perjodohan nya, " Ucap Aldo seraya mengunyah makanan di mulutnya.

Edo terdiam sejenak, " Kamu yakin? Gak ngigo kan? " Ucap Edo memastikan.

Aldo terkekeh renyah, " Enggak lah, Pah. Aldo yakin sama keputusan Aldo kali ini, " Ucap Aldo seraya menatap Edo lekat.

Edo mengangguk paham seraya tersenyum simpul, " Okay, nanti Papa akan sampaikan ke Om Randy dan Tante Leny, " Ucap Edo. Aldo mengangguk setuju dan langsung melahap habis makanan nya.

" Aldo pamit sekolah dulu ya, Pah, " Ucap Aldo seraya mencium punggung tangan Edo.

Edo mengangguk, " Hati hati, "

Extraordinary Love {COMPLETE}✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang