EL || 08

88 44 16
                                    

Sesampainya di rumah Aletta, Aletta langsung turun dari motor besar Aldo, ia masih memperhatikan Aldo yang kini menjadi sangat diam. Aletta memperhatikan mata elang Aldo lekat, ia paham Aldo masih sangat terpukul dengan kepergian Raina.

" Gak mau mampi- "

" Gue langsung balik aja, " Aldo tersenyum tipis dan langsung melajukan motornya. Aletta menatap sendu Aldo dari kejauhan.

Di sepanjang perjalanan Aldo masih terbayang dengan kenangan nya bersama Raini, kenangan nya terlalu indah untuk di lupakan. Apakah bisa ia benar benar jatuh cinta dengan Aletta sementara hati nya masih terkunci dengan Raini? Baginya Raini telah mengubah hidupnya, membantunya bangkit dari keterpurukan, membuat hidupnya lebih berwarna, menemaninya setiap saat, memeluknya di kala ia sedih, menjadi sandaran saat dirinya lelah, sekaligus cinta pertamanya. Apakah ia terlalu egois bila akhirnya ia hanya akan menyakiti Aletta?

Aldo memutuskan untuk menuju basecamp The Holy Motoclub yang berada di rumahnya sendiri. Kini baginya rumah bukanlah tempat sesungguhnya untuk pulang, rumah hanya tempat peristirahatan sementaranya dan tempat ia berkumpul dengan teman temannya.
Saat ia memasuki rumahnya, rumahnya sudah terparkir puluhan motor besar.

" Muka lo kusut amat abis jalan sama si Aletta? Kenapa si? " Tanya Raga. Semua anggota The Holy Motoclub perhatian nya langsung tertuju pada Aldo, selaku ketua geng motornya.

Aldo menghela nafasnya panjang dan mendudukan dirinya di sebuah sofa panjang, " Gue abis bawa dia ke makam Raina, "

" Hah? Dia tau Raina darimana? " Tanya Ellan. Aldo menceritakan kronologi saat ia membawa Aletta bertemu Sarah sampai ia membawa Aletta ke makam Raina.

" Jadi sekarang lo masih gak yakin buat terus deketin Aletta? " Raga dan seluruh teman-temannya menatap Aldo lekat.

Aldo mengangguk dan mengusap wajahnya kasar, " Gue gak bisa bohongin perasaan gue terus, gue emang seneng banget Aletta hadir di hidup gue karna itu bikin gue ngerasa kalo Raina ada di samping gue, "

" Lo gak bisa egois gitu, Do. Lo emang gak liat perkembangan perubahan respon dia ke lo? " Ellan menepuk pundak Aldo.

Aldo memang merasakan perubahan itu, namun perasaan nya masih bimbang. Ia takut jika ia meneruskan usahanya mendekati Aletta maka nantinya ia akan semakin melukai Aletta.

" Tapi Ga, Lan. Semakin gue deketin dia, kalo dia nanti punya perasaan yang sama juga justru gue malah bikin dia sakit hati, " Aldo mengambil sebatang rokok kemudian membakar ujung rokok itu dan menghisapnya.

" Justru mau sekarang atau nanti pun kalo emang dia juga suka sama lo pasti dia bakal tetep sakit hati, Do " Jawab Ellan.

Aldo mencoba mencerna seluruh ucapan kedua sahabatnya, ia berada di tengah tengah keputusan yang berat. Perasaan dan pikiran nya masih bimbang, mungkin belajar mencintai Aletta adalah keputusan yang tepat. Aldo sadar tidak bisa sepenuhnya terus mencintai dan mengharapkan seseorang yang sudah tidak ada di dunia.

Aldo mengangguk, " Okay, gue bakal coba buka hati buat Aletta, " Raga, Ellan, dan seluruh anggota The Holy Motoclub tersenyum lega.

" Good luck deketin cewek jutek kayak dia ya, pak bos " Ellan menepuk pundak Aldo. Mereka semua terkekeh.

------------------------------------------------------


Pagi ini, Aldo tidak terlihat menjemput Aletta. Aletta berangkat sekolah bersama Frans, Papanya. Aletta berusaha menjauhkan pikiran nya yang menyangkut tentang Aldo, ia tak sepantasnya mengharapkan seseorang yang hati nya bukan untuknya. Ia tidak mau melukai hati nya untuk kesekian kalinya.

Extraordinary Love {COMPLETE}✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang