EL || 22

25 11 2
                                    

Sesampainya di ruang UKS, Aletta membuka pintu itu perlahan dan melihat Aldo sedang mencium kening Raya lembut. Aletta terdiam dan kemudian berusaha menepis rasa cemburunya, ia kemudian menghampiri Raya yang masih pingsan. Namun dengan cepat Aldo menghalangi nya, Aletta terkejut saat Aldo mencengkram kuat lengan nya. Aletta meringis namun Aldo tetap mencengkeram erat tangannya dan menatapnya dengan tatapan tajam.

" Sakit, Do, " Ucap Aletta lirih.

Aldo berdecak, " Sakit? Sakitan mana sama Raya yang kena bola basket tadi? Kamu tau kan bola basket itu keras? " Ucap Aldo dingin seraya menatap Aletta tajam.

" Ta-tapi aku gak sengaja, tadi aku mau coba masukin bola nya ke ring tapi meleset terus kena kepala nya Raya, " Ucap Aletta lirih, tangan nya yang sedaritadi di cengkram kuat semakin memerah.

" Alesan!! " Aldo melepaskan cengkraman nya. Aletta terdiam mematung melihat sikap Aldo kepadanya barusan. Aldo pun kembali ke samping Raya dan terus mengusap kepala Raya lembut.

Aletta yang sedaritadi menahan sakit di kepala nya kini mulai melemah, pandangan nya mulai kabur, wajahnya memucat pasih, sakit di kepalanya semakin parah, seketika pandangan nya hitam lekat dan terhuyung ke lantai.

Aldo langsung menoleh dan mendapati Aletta pingsan, ia langsung menggendong tubuh Aletta dan meletakkan tubuhnya di atas nakas UKS nya. Ia cemas melihat wajah Aletta yang pucat pasih, seketika rasa bersalah muncul dalam benak nya setelah membentak dan menyakiti Aletta. Ia memandangi wajah Aletta teduh, gadis itu memejamkan matanya sangat rapat.

Setelah kurang lebih dua jam Aletta pingsan, ia terbangun dan langsung sadar bahwa ia sedang berada di UKS. Sangat sepi, tidak ada siapapun disana selain dirinya.

" Akhh- " Aletta berusaha untuk duduk namun sakit di kepalanya masih terasa, ia kemudian mengeluarkan sebuah kantung yang berisi beberapa obat dan langsung meminum obatnya.

Aletta mengamati sekitarnya, seingatnya sebelumnya ada Aldo dan Raya disini, tapi dimana mereka? Dimana Aldo? Atau Aldo sedang mengantar Raya ke kelasnya? Entahlah kepalanya semakin sakit saat memikirkan itu semua.

Tak lama, Acha datang, " Aletta!! Lo gak papa?? Kok sepi sih, Aldo kemana? " Acha masuk di temani dengan Raga dan Ellan.

" Cha, dia lagi sakit jangan teriak teriak, " Ucap Raga. Acha langsung menutup mulutnya dengan tangannya.

Aletta tersenyum simpul, " Gak tau deh, gue sendirian daritadi, " Acha, Raga, dan Ellan membelalakkan matanya.

" Mungkin lagi anter Raya ke kelas nya kali, " Lanjut Aletta seraya tersenyum simpul dan memijit pelipis nya.

Ellan dan Raga berdecak kesal, " Gue tau, dia dimana. Lo tunggu sini, nanti gue bawa Aldo kesini, " Ucap Ellan. Raga mengangguk setelah itu mereka langsung berlalu menuju entah kemana.

Raga dan Ellan segera menuju ke kelas Raya, ia melihat Aldo disana sedang bercanda dengan Raya sambil sesekali mengelus kepala Raya. Mereka geram dengan sahabat nya yang satu ini, bagaimana bisa dia membiarkan Aletta sendirian di dalam UKS. Bagaimana jika terjadi sesuatu yang tidak tidak dengan Aletta?

Raga dan Ellan menghampiri Aldo dan menggebrak meja di depannya, " Do, Lo gila?! " Pekik Raga.

Aldo terkejut dan menatap tajam Raga, " Apaan sih, Ga? Dateng dateng ngajak ribut begitu, " Ucap datar Aldo.

Ellan langsung menarik lengan Aldo, " Ayok ikut gue, " Ucap dingin Ellan.

Aldo menepis kasar tangan Ellan, " Lo mau bawa gue kemana?! Lo gak liat Raya lagi sakit? " Ucap dingin Aldo. Raya menatap mereka dengan tatapan memelas.

Extraordinary Love {COMPLETE}✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang