Gena tersenyum tipis saat Rere menyodorkan es kiko yang baru gadis itu beli. Tangan kanan Gena segera mengambilnya dan Rere segera duduk di sampingnya.
Mereka berdua sedang duduk di bangku luar pasar sembari menunggu Tante Jihan dan Tante Windy yang sedang bersinggah ke toko emas.
"Teh Gena udah berapa bulan jadian sama Bang Juna?"
Gena yang sedang mencoba membuka bungkus es kiko tersebut menoleh, kemudian tersenyum tipis.
"Aku gak pacaran sama Ajun," ucap gadis itu pelan membuat Rere yang baru saja memasukkan es koki ke mulutnya menatap gadis di sebelahnya dengan kaget.
"Kenapa?" Ada nada tak terima dari pertanyaan Rere barusan membuat Gena hanya menggeleng sambil menikmati es koki berwarna ungunya.
Gadis SMA dengan gaya bar-barnya itu cemberut dan menghentakkan kedua kakinya ke udara.
"Aku kira beneran pacaran," ucap Rere. "Tau gak sih Teh Gena." Rere mengubah arah badannya menjadi menatap Gena membuat gadis itu mengkerut samar.
"Aku lebih suka Bang Juna sama Teh Gena," ujarnya yang semakin membuat Gena bingung.
"Maksudnya?"
Rere mengangguk, kemudian berkata, "Aku tau, kita baru kenal. Tapi, aku rasa ... Teh Gena lebih baik dan beradap daripada si Teteh sexy itu."
Gena tersenyum tipis. "Farya sebenarnya baik kok," katanya.
Gadis SMA itu menggelengkan kepalanya. "Hemm ... tidak." Bahkan es kiko yang dia pegang sampai bergoyang ke kanan dan kiri. "Dia ngeselin," bisik gadis itu dan menyandarkan punggungnya dengan kedua kaki dilebarkan dan diluruskan.
Gena yang melihat tingkah Rere hanya tersenyum tipis dan kembali menikmati es kiko yang tadi gadis SMA itu beli untuknya.
"Emang ngeselinnya kenapa?" tanya Gena pada akhirnya, yang sebenarnya dia juga penasaran kenapa bisa Rere menyebut Farya wanita yang ngeselin.
"Ya ngeselin," ucap gadis SMA itu. "Aku pernah diomelin sama dia," lanjutnya dengan suara pelan namun menyimpan rasa kesal di dalamnya.
Gena kembali tersenyum dan menikmati sisa-sisa es kikonya sambil menatap ke depan yang menampilkan panasnya sinar mentari yang mulai naik dan memberikan semburan cahaya ke penjuru yang dapat dijangkau.
Mereka berdua terdiam sampai akhirnya Tante Jihan dan Tante Windy kembali sambil tertawa. Mungkin karena mereka telah menemukan barang yang dicari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mata Mata Harimu [Terbit]
Ficção GeralCERITA 5 {Follow dulu yuk sebelum membaca.} Spin-off Cukup Tau. 🔎🔍 Gena gak tau harus senang atau bagaimana untuk mengungkapkan rasa yang sedang dia alami. Awalnya Gena tidak ingin mengunjungi pernikahan teman sekelasnya, karena dirinya yang memil...