➖ MMH -13 ➖

7.4K 497 6
                                    

Sinar matahari makin lama semakin naik dan jam pun telah munjukkan pukul satu siang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sinar matahari makin lama semakin naik dan jam pun telah munjukkan pukul satu siang.

Gena dan Ajun sudah berada di mobil, siap untuk berangkat pulang ke Bandung.

Tante Jihan, Om Evan, dan Heka masih memperhatikan mobil hitam keabu-abuan milik Ajun sampai menghilang dari pelantara. Dengan diiringi kedua tangan bocah SMA itu yang melambai sambil menyanyikan lagu sayonara.

Tante Jihan dan Om Evan yang melihat Heka hanya bisa menggeleng prihatin, dan meninggalkan bocah SMA itu yang masih asik.

Sementar di mobil, Gena kembali diam. Gadis itu tak tau harus berkata apa. Banyak perasaan aneh yang sedang dia rasakan saat ini dan membuatnya ingin cepat-cepat segera sampai di kosan.

Sedangkan Ajun, laki-laki itu tampak menikmati kegiatan menyetirnya dengan diiringi radio tentang berita cuaca terkini.

"Farya ...."

Ajun melirik Gena, saat gadis itu tiba-tiba bersuara. Kening laki-laki itu terlihat mengkerut samar dengan sebelah alis yang dinaikkan.

"Hm?"

Gena menggenggam kedua tangannya, gadis itu mengarahkan tubuhnya sepenuhnya untuk menatap Ajun.

"Apa Farya tau, kamu deketin aku?" tanya gadis itu ragu.

Dan merasa jika pertanyaannya barusan aneh karenaAjun tidak langsung menjawab. Laki-laki yang sibuk menyetir itu hanya melirik Gena sekilas dan kemudian berdeham membuat tangannya langsung gemetar.

"Terus?" Gena menatap penasaran ke arah Ajun.

"Terus apa?" tanya laki-laki itu balik, tak mengerti apa yang ingin Gena ketahui.

Gadis itu kemudian menggeleng pelan dan kembali menyandarkan punggungnya dengan tatapan mengarah ke luar jendela.

Apa sesampainya dia di kosan langsung mengajak Farya bertemu saja. Gena tidak enak dengan teman sekelasnya itu. Bagaimanapun Ajun mantan Farya, dan keduanya baru putus tidak lama ini.

Gena mengangguk pelan, dia menekatkan dirinya jika sesampainya di Bandung nanti, dia harus meminta konsultasi terlebih dahulu dengan Kirana sebelum mengajak Farya untuk bertemu.

Dirinya tidak pandai dalam urusan romansa, bahkan hubungannya dengan mantan pacarnya yang pertama dan satu-satunya itu saja hanya bertahan tiga bulan. Dan sampai saat ini Gena belum merasakan apa yang namanya pacaran lagi.

"Ge."

"Ya?"

Gena tersadar dari lamunannya, gadis itu segera menoleh, menatap Ajun dengan bingung.

Laki-laki yang memakai koas oversize hitam dengan gambar patung di sebelah sisi kirinya yang dipadukan bersama celana bahan berwarna denim itu terdiam cukup lama sebelum mengatakan niat awalnya memanggil Gena tadi.

Mata Mata Harimu [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang