3 Tahun Kemudian.
Tak terasa hari berganti, bulan berlalu, dan tahun yang ikut berganti.
Ini sudah tiga tahun semenjak Gena memutuskan untuk meninggalkan Bandung dan kembali ke rumah kedua orang tuanya di Bogor.
Gena memutuskan pendidikannya tepat di semester kelimanya karna kurangnya biaya dan dia yang tidak mampu membayarnya.
Meskipun begitu, nilai dari semester limanya tersebut bisa dia gunakan untuk magang dan hingga akhirnya ditetapkan sebagai karyawan tetap di salah satu Wedding Organizer di daerah perbatasan Jakarta-Bogor.
Meskipun harus kembali jauh dengan kedua orang tuanya. Tetapi Gena merasa ini lebih baik. Karna dia yang tidak enak hati jika harus bersama dan menjadi beban kedua orang tuanya.
Karna dulu dia yang sulit untuk mencari kerja di daerah dekat rumahnya hingga akhirnya Gena memutuskan untuk merantau kembali, yang kali ini tidak begitu jauh dari kawasan rumahnya.
Mungkin jika dihitung hanya berjarak sepuluh kilometer dari rumahnya. Tapi jika dirinya memutuskan untuk pulang-pergi dari rumah kedua orang tuanya, itu sangat merepotkan.
Hingga akhirnya gadis itu merayu Bapaknya untuk kembali mengizinkan dia merantau.
Dan saat ini di sinilah Gena yang sedang rapat dengan teman kantornya. Mereka baru saja mendapat projek acara pernikahan mewah di salah satu perumahan elit di kawasa Jakarta Selatan.
"Menurut aku, kayaknya tema bunga-bunga seperti digambar itu terlalu berlebihan," ucap Gena memberikan opininya membuat semua orang menatap ke arahnya, seakan meminta gadis itu untuk menerangkan pendapatnya.
Tangan Gena mengambil foto yang tadi Bu Siwi — pimpinan WO mereka tunjukan kepada semuanya.
"Bunga yang di sini sama di sini terlalu norak," ungkap Gena sambil menunjuk beberapa buket bunga yang ada di sekitar pelaminan dan juga ruang makan tamu.
"Kita hanya perlu menaruh buket di belakang pelaminan dan dua di depan panggung pelaminan. Terus untuk selebihnya di gapura selamat datang," jelas gadis itu.
Kemudian tangan Gena juga mengambil foto ruang makan dan menjelaskan jika sebaiknya meja-meja makan dibuat bundar yang membuat suasana pernikahan terkesan semakin mewah denga tema pink dan biru.
"Hmm ... boleh sih ide Gena," ucap Bu Siwi yang setuju. "Ada pendapat lain? Nanti bisa kita diskusiin sekali lagi."
"Saya setuju dengan Kak Gena," ujar seseorang dan menunjukkan gambar yang dia buat dengan tanggannya sendiri. "Tapi boleh gak sih dressnya ambil dari gambar punya Kirana?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mata Mata Harimu [Terbit]
Ficción GeneralCERITA 5 {Follow dulu yuk sebelum membaca.} Spin-off Cukup Tau. 🔎🔍 Gena gak tau harus senang atau bagaimana untuk mengungkapkan rasa yang sedang dia alami. Awalnya Gena tidak ingin mengunjungi pernikahan teman sekelasnya, karena dirinya yang memil...