Hari ini adalah hari pernikahan Farya dan juga Ajun. Awalnya Gena sangat malas hanya untuk ikut hadir sebagai tamu atau sebagai pihak WO. Tapi karma mengingat tanggung jawab pekerjaannya, dia harus profesional.
Dan juga, mungkin jika tidak terlintas wajah Farya yang menatapnya sinis serta nyebelin itu, Gena sama sekali belum bersiap diri sekarang.
Gadis itu menghela napasnya dan menatap pantulan dirinya yang sudah rapi menggunakan dress putih panjang dengan tali tangannya yang tidak menampilkan kedua bahunya.
Rere beserta keluarganya sudah sedari pagi tadi ikut membantu keluarga Ajun karna mereka yang merupakan tetangga sejak lama dan sudah dianggap sebagai keluarga.
Sedangkan Karen dan Kirana sudah meluncur ke rumah Farya sehabis sholat subuh untuk memastikan tingkat kelanjutan persiapan acara. Begitu juga Fadil yang tadi pagi sempat menelpon Gena, jika laki-laki itu sudah di rumah Farya.
Sehingga hanya tinggal Gena yang masih berada di rumah Rere, di kamar teman kerjanya itu sambil menatap pantulan dirinya di dalam cermin.
Tangan Gena mengambil dompet panjangnya dan melangkah untuk meraih sepatu hak dua sentimeter putihnya. Yang kemudian dia pakai sebelum berjalan keluar dari rumah Rere.
Gadis itu sengaja memesan taksi online karena tidak mau riasannya saat ini berantakan jika dia menaiki motor dan terkena angin. Bisa menjadi singa rambutnya nanti.
Make-up yang Gena pakai juga tidak tebal ataupun berlebihan. Riasan yang dia pakai masih terlihat wajar dan hanya membuat wajahnya lebih natural dan fresh saja.
Dan sesampainya Gena di depan gapura selamat datang pernikahan yang menampilkan foto-foto prewedding antara Farya dan Ajun. Gadis itu menyiapkan dirinya. Kedua tangan gadis itu mengepal di kedua sisi tubuhnya. Mencoba mengumpulkan kekuatannya. Dengan hati yang menimbang apakah dia harus masuk, atau balik badan dan pergi dari sana secepatnya.
Tapi siapa sangka jika niat terselubungnya itu ditangkap basah oleh Heka yang sudah memperhatikan Gena sedari tadi. Karena sudah ketahuan basah, akhirnya Gena tidak ada pilihan untuk masuk ke area pernikahan Farya dan Ajun.
Dia hanya mendekati meja yang penuh dengan jajanan pasar, yang memang dia pesan untuk menemani para tamu agar tidak terlalu bosan untuk sekedar mengikuti proses acara pernikahan berlangsung.
"Kak Gena."
Gena tersenyum saat melihat Kirana dan Karen yang berjalan mendekatinya. Mereka berdua seperti sangat sibuk dengan memonitoring keadaan.
Gena pun sama, dia akan mengawasi jalannya pernikahan ini dengan dia yang menggunakan dress dan memastikan jika itu tidak akan membuat pergerakannya lambat untuk menyelesaikan tugas dari awal sampai akhir diacara pernikahan Ajun dan Farya ini.
"Kenapa gak pake gaun pernikahan aja, Kak? Gak papa kali ya kalau kondangan pake itu," ujar Kirana membuat Karen tertawa sambil manggut-manggut.
"Ya masa aku mau nyandingin pengantinnya sih, Kir. Ntar kalau cantikan aku gimana?" Memang terdengar sangat percaya diri, tapi leluconnya itu membuat mereka tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mata Mata Harimu [Terbit]
Fiksi UmumCERITA 5 {Follow dulu yuk sebelum membaca.} Spin-off Cukup Tau. 🔎🔍 Gena gak tau harus senang atau bagaimana untuk mengungkapkan rasa yang sedang dia alami. Awalnya Gena tidak ingin mengunjungi pernikahan teman sekelasnya, karena dirinya yang memil...