➖ MMH - 21 ➖

6.9K 454 10
                                    

Yang Gena lakukan saat ini hanyalah duduk di belakang pintu kamar kosnya yang sudah dikunci dengan melipat kedua kakinya di depan dada dan memeluknya sambil menundukkan kepala

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yang Gena lakukan saat ini hanyalah duduk di belakang pintu kamar kosnya yang sudah dikunci dengan melipat kedua kakinya di depan dada dan memeluknya sambil menundukkan kepala.

Mata Gena sudah terlihat sangat lembab dan membengkak, hidungnya memerah disertai keluarnya cairan putih. Dan dadanya naik-turun menahan emosi yang hanya bisa dia pendam sendiri.

Ternyata benar. Kesalahan terbesarnya dalam hidup adalah dengan mencintai Ajun.

Seharusnya Gena tidak melakukannya sejak dulu. Dan seharusnya dia juga bisa menahan perasaannya hanya karna didekati oleh Ajun.

Tangan gadis itu hanya bisa memukul kepalanya dengan air mata yang terus mengalir.

Benar kata orang, tangisan yang paling menyakitkan adalah ketika seseorang menangis dalam diam tanpa suara. Seperti yang sedang Gena lakukan.

Gadis itu emosi, dia menendang udara dan membuka kaos kaki putihnya dengan cara menariknya. Tak ingat jika kaos kakinya itu baru saja dia beli tadi sore.

Tidak habis pikir, ternyata masih ada orang yang tega mempermainkan perasaan orang lain dengan cara bertaruhan. Apakah perasaan Gena hanya sebatas itu. Sekecil itu hingga hanya dibuat mainan.

"Jancuk!"

Gena kelepasan, dia sudah tidak bisa berpikir jernih. Gadis itu berjalan ke kasur dan menidurkan badannya di sana sambil terus menangis dan memukul kepalanya sendiri. Bahkan tangannya juga tak segan untuk mengacak rambutnya frustrasi.

Ajun sangat keterlaluan.

Dan masih dengan tangisan serta dadanya yang sesak, gadis yang merasakan capek karna menangis itu akhirnya tertidur dengan bekas air mata yang mengalir dikedua pipinya dan jatuh ke atas bantal.

Dunia Gena hancur hanya karna permainan Ajun dan Farya.

Sedangkan kedua pasangan sejoli itu mendapatkan hadiah dari kehancuran Gena saat ini.

~^~

Selama beberapa hari ini Gena menjauhi orang-orang kecuali Kirana. Gadis itu sebenarnya sudah mencoba menjaga jarak dengan teman kosannya, tetapi Kirana tanpa menyerah selalu memaksa masuk ke kamar Gena. Bahkan berpura-pura ketiduran hingga pagi.

Kirana tau, sedang ada yang tidak beres dengan Gena. Tetapi dia terlalu takut untuk bertanya. Apalagi melihat Gena yang seperti menjauhkan diri dari orang-orang sekitar.

"Kak Gena jalan-jalan yuk," ajak Kirana. Ini sudah dua minggu Gena hanya menyendiri di kamar kosnya. Gadis itu hanya menonton drama Korea dan keluar pun untuk membeli minum atau roti tawar.

Gena menggelengkan kepalanya, matanya tetap terpaku pada layar ponselnya yang menampilkan scane demi scane drama Korea yang ditontonnya.

"Kak Gena jangan sedih, insya Allah nanti dapet kerjaan lagi kok. Semangat!" ujar Kirana memberikan semangatnya.

Mata Mata Harimu [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang