Hai semua, untuk pemeran Gena Anye ganti ya, soalnya waktu Anye liat Gena yang ini kayak cocok banget.
Apalagi waktu ada foto si Gena ini di samping Ajun yang baru, jadi keliatan cocok. Hehe.
~^~
Seperti biasa, pagi ini Gena sudah siap dengan pakaian kerjanya dan jaket ungu yang menutupi tubuh mungilnya.
Pagi tadi saat adzan subuh berkumandang langit sempat hujan dan membuat suhu menjadi turun sehingga mengakibatkan hawa dingin muncul.
Cuaca seperti ini sebenarnya enak sekali untuk tidur, tapi tidak dengan kuli pabrik yang harus berangkat pagi dan kadang pulang malam sepertinya.
Setelah sarapan Gena segera meraih tasnya dan bersiap untuk berangkat. Tidak lupa juga dirinya mengunci pintu.
Saat langkah kaki Gena ingin menuju tempat motornya terparkir, tatapannya menangkap siluet bayangan Kirana yang entah sedang apa.
Gena membelokkan arahnya menuju kamar kos Kirana. Sepertinya yang dia tangkap, gadis itu sedang memerlukan bantuan.
"Kir," panggilnya di luar pintu dengan kepala yang sedikit masuk mencari keberadaan Kirana.
Gadis yang dipanggil pun datang dari balik lemari membuat Gena langsung melangkah masuk ke kosan Kirana.
"Kamu cari apa?" tanya Gena memperhatikan Kirana yang sedang sibuk mengobrak-abrik isi lemarinya.
"Nggak, Kak," jawab Kirana tanpa menoleh. Dirinya masih sibuk dengan kegiatan paginya ini.
Gena mengangguk. "Gak mau dibantuin?" tanyanya menawarkan diri.
Kirana menoleh, menatap Gena dengan tatapan yang tidak bisa gadis itu pahami.
Kemudian tidak lama Kirana kembali menggeleng dengan tatapan yang mengarah ke jam dindingnya yang sudah menunjukkan pukul setengah tujuh.
"Kak Gena gak berangkat? Nanti terlambat loh," ujar Kirana mengingatkan membuat Gena membalikkan badannya menatap jam di kamar kos Kirana.
"Oh iya." Gena segera pamit dan berjalan cepat ke arah motornya. Dia tidak boleh telat, lima belas menit lagi dirinya harus sudah masuk ke area pabrik.
Jam kerjanya memang akan dimulai jam delapan pas, tetapi semua karyawan diwajibkan kumpul lima belas menit sebelum bel masuk berkumandang.
Sesampainya di parkiran pabrik, Gena yang sehabis memarkirkan motornya segera berjalan cepat menuju lokernya.
Menaruh tas dan juga jaketnya kemudian mengambil idcard miliknya. Karena di pabrik Gena tidak diperbolehkan membawa tas ataupun jaket.
Barang yang boleh di bawa hanya lah alat tulis, idcard, buku, dan hal-hal yang menjadi kepentingan pabrik. Bahkan membawa ponsel saja tidak diperbolehkan dan jika ketahuan, ponsel akan disita oleh pihak HRD dan mendapat teguran kecil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mata Mata Harimu [Terbit]
Fiksi UmumCERITA 5 {Follow dulu yuk sebelum membaca.} Spin-off Cukup Tau. 🔎🔍 Gena gak tau harus senang atau bagaimana untuk mengungkapkan rasa yang sedang dia alami. Awalnya Gena tidak ingin mengunjungi pernikahan teman sekelasnya, karena dirinya yang memil...