7.MENIMPA DEON

2.1K 213 8
                                    

Vote dan komen💗

- - -

Alea berjalan seraya membenarkan tata jam tangan nya menuju ruang guru.

Saat sampai di depan pintu ruang guru, ia menghembuskan nafas dan tersenyum memaksakan. Entah kenapa setiap datang ke ruang guru, Alea selalu merasakan jantung nya dugem.

"Assalamualaikum," salam Alea ketika memasuki ruang guru.Ruang itu hanya terdapat bu kania saja, mungkin guru lainnya sedang mengajar, Pikirannya.


"Ada apa bu?" tanya Alea to the point, saat di depan meja Bu Kania. Bu Kania menutup laptop, memandang Alea dan menunjukkan kursi di depannya menyuruh Alea duduk.

"Makalah sudah di selesaikan?" tanya Bu kania perihal makalah sesuai dugaan Alea.

Alea menggaruk pipinya."Udah Bu, Tapi gak sengaja robek, jadi kita mau ngerjain ulang," jawab Alea jujur adanya.

"Kerjakan secepatnya Alea,"

"Dan ingat. Kerjakan bersama, jangan kamu sendiri."

Alea mengangguk."Alea permisi bu."

Alea meninggalkan ruang guru dengan perasaan kesal. Andai saja makalah itu tidak robek, mungkin dirinya tak akan di teror pesan oleh bu kania setiap hari. Isinya seperti ini,

Bu kaniyah

Alea sudah selesai?

Segera kumpulkan

Seperti itulah tiap harinya chat yang di dapatkan Alea, Sungguh membuatnya risih.

Kaki nya berjalan menuju toilet, hari ini terasa ngantuk, dan letih tubuh Alea.

Sesampai nya di toilet Alea memasuki salah satu bilik untuk membenarkan tata seragamnya. Setelah itu dia keluar.

Alea menyaibakkan telapak tangannya di bawah keran air, tangan nya bergerak membasuh permukaan kulit wajah nya. Berulang kali Alea melakukan hal yang sama, setelahnya Alea mengambil tissue lalu mengelap wajahnya. 

Saat sedang sibuk mengelap wajah nya pintu toilet terbuka menampilkan sosok seorang gadis yang pernah berurusan dengan nya, dengan penampilan berantakan.

Alea menghampirinya."Sen lo kenapa?" tanya Alea khawatir.

Senja. Ya, gadis itu Senja. Senja mendongak menatap Alea. "Gapapa ko Al," tersenyum dengan mata sembabnya.

Alea memutar bola matanya."gapapa gimana? Rambut lo urakan gini, seragam lo juga basah,"

"BH lo keliatan anjir!" Senja melotot menutupi dada nya dengan kedua tangan membuat Alea tertawa.

Alea bergerak melepas sweater yang ia gunakan, sweater kesayangan nya berwarna hijau. Ia menyodorkannya pada Senja. Sebenarnya ia tak rela barang kesayangan nya di pake orang lain, tapi ia tak boleh egois saat orang kesusahan kan?

"Pake. Jangan jadiin bentuk badan lo sebagai tontonan." Senja menerimanya dengan perasaan tak enak.

"Makasih Alea," Alea mengangguk tersenyum.

GAVAN [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang