9.MAU MANTU!

2.1K 203 37
                                    

- GAVAN -

Derap langkah dibuat berusaha sebisa mungkin tak mengeluarkan suara, pelan tapi pasti Gavan melanjutkan langkahnya menginjak tangga ketiga.

Ruangan yang gelap membuat Gavan susah menemukan anak tangga lanjutnya.

Krek.

Tubuh Gavan menegang saat lampu tiba-tiba menyala. Gavan membalik badan 180 derajat langsung menghadap bi imah dan mang sudi yang sudah berdiri di dekat saklar pintu.

Lalu kembali membalikkan badan, dari atas terlihat sang mama bersedekap dada dengan sorot mata tajamnya diperlihatkan pada Gavan dan sang papa dengan santai nya mengikuti istri nya turun.

Gavan menelan ludah susah payah.

"Jam berapa ini Gavan?" tanya Sarah, ibunda Gavan.

"Jam setengah dua malam," jawab Gavan cepat sambil menunduk takut.

"Sudah berapa kali mama bilang jangan pulang lebih dari jam 10 malam?" tanya Sarah lagi menegaskan suaranya.

Jari Gavan berlipat bergantian dengan otak yang berusaha mikir keras. Cowok itu sedang menghitung.

"Seribu dua ratus tujuh puluh dua ,ma. Untuk satu bulan ini," balas Gavan ketika ingat, matanya berbinar.

"Berapa kali kamu lupa?"

"seribu dua ratus empat puluh sembilan,"

"Mau di ulangi?"

Gavan menggeleng."ngga ma,"

"Udah berapa kali bilang ngga tapi masih di ulangi?"

Gavan kembali berpikir.

"Pasti nggak inget kan lo? Ck! Jadi anak nakal sih," ledek papa nya di belakang mamanya.

"Papa mah gitu," rajuk Gavan memanyunka bibir nya membuat sang papa menatap jijik.

"Kalo kamu keliaran nggak jelas mulu, kapan kamu bawa calon mantu buat mama,Gavan Altheza Anata?" tanya Sarah kembali.

"Calon mantu nggak tuh," bisik Ardi didengar Sarah.

Sarah melirik tajam suami nya lalu menendang juniornya membuat Gavan yang melihat saja ngilu apalagi Ardi papanya.

"kamu nggak usah ikut campur!" kata Sarah.

"Iya,sayang." Gavan susah payah menahan tawa melihat papa nya takut pada mama nya. Definisi Suami takut istri sesungguhnya.

"Kamu itu semakin berumur Gavan, tapi sampai sekarang belum punya pacar. Rafael sama Elang tiap ketemu mama di jalan ganti mulu cewek nya, lah kamu kapan coba? Nggak pernah tuh." ujar Sarah.

Gavan menggaruk kepalanya. Tolonglah tunda kultum nya sampai besok pagi, sesungguh nya Gavan benar-benar mengantuk dan ingin istirahat.

"Mama tuh pengen kenalin pacar kamu ke teman-teman arisan Mama kaya temen-temen mama juga," lanjut Sarah.

Gavan memegang kedua pundak Sarah menatap sayang sang mama, walaupun kesal ia tahu mama nya sangat ingin dia memiliki kekasih seperti anak teman-teman arisan nya itu.

GAVAN [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang