17. music room

1.6K 173 28
                                    

Penuhi komen di setiap paragraf.

Lopyuuuuuuuuuuuuuuuu

•••

Sampai mata hari terbit, tak sedetik pun Alea terpejam untuk kembali tidur. Alea merasa was-was atas kejadia tadi, dan takut si orang itu berbuat ulah lagi.

Sekarang sudah penunjukan pukul 5:55 pagi, yang artinya 5 menit lagi sudah jam 6 pagi.

Segera saja Alea bersiap-siap untuk sekolah.

Setelah selesai dirinya langsung turun untuk melakukan sarapan bersama adik dan kedua orang tuanya. Tidak ada suara sampai sarapan selesai hingga seseorang mengeluarkan suara.

"Kamu tidak tidur Lea?" tanya papa Alea dengan datar.

"Iya pa.." cicit gadis itu menunduk.

"Kamu tau dampak nya bagi kesehatan mu?"

"Maaf,"

"Papa tidak suka kamu melakukan hal itu!" setelah mengatakannya papa Alea langsung melenggang pergi.

Alea memainkan kuku nya dengan cemberut. "Papa marah sama Lea?"

Alia mendekati kakanya. "Papa cuma khawatir sama kakak." ucap anak itu.

Alea menganggukkan kepalanya. "Kakak tau,"

"Lea berangkat." ucapnya seraya bangkit.

• • •

Suasana pagi hari ini sangat indah, langit yang biru nan cerah. Di parkiran sekolah ternama SMA Bintang Biru yang masih kosong, ada seorang siswa yang sedang bersenandung heboh diatas motornya dengan tangan memegang susu kotak rasa stroberry, sesekali menyedotnya.

"Semua bangsat!"

"Bercanda"

"Semua baik" laki-laki itu mengkocok-kocok susu kotak nya yang habis, dan melemparnya ketempat sampah. Lalu mengambil stoknya di dalam tas.

"Nggak juga" lanjutnya.

"Gue benci mantan gue,"

"Emang lo punya mantan?" sahut seseorang membuat laki-laki yang asik sendiri sejak tadi itu menoleh.

"Kagak.." laki-laki itu tercengir.

"Tumben lo berangkat pagi?" lanjutnya bertanya.

"Elo yang tumben bangsat." sinis Dino.

"Berani lo sama gue?" tanya Gavan sok serius mendirikan badannya menatap tajam Dino. Sedangkan Dino mengangkat kedua tangannya dengan cepat. "Sorry, Van." kemudian dia langsung kabur dari hadapan Gavan dan lelaki itu kembali duduk di motor hitam kesayangannya.

"Ijimayo, uriga!"

"Cincaoyo, uriga!"

"Anyeong hasseo"

"IGIBOEYAHH!!!"

Menit demi menit berlalu, banyak siswa-siswi yang sudah berdatangan. Gavan masih pada tempat nya hingga segerombolan motor memasuki parkiran sekolah. Itu adalah para anggotanya. Mereka memarkirkan motornya masing- masing dengan sangat amat rapih dan menghampiri Gavan, melakukan tos ala-ala.

Tapi tunggu. Ragil membonceng seseorang, seorang cewek berambut panjang.

"Annyeong, Gavan!" sapa Maura.

GAVAN [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang