16. He's back

1.7K 227 22
                                    

Penuhi setiap paragraf dengan komentar pren.

•••🐰•••

Alea memberikan helm pada abang gojek, dan memberikan ongkos sesuai di aplikasi.

"Jangan lupa bintang lima mbak." pesan Abang itu seraya mengaitkan helm penumpang.

"Iya Pak." Alea pun masuk kedalam rumah sambil memainkan ponselnya.

Rumah tampak sepi, Alea yakini bundanya pergi ke toko kue lagi. Padahal di toko itu sudah ada pegawai, tapi Bundanya selalu pergi kesana untuk mengecek keadaan.

Suara pintu terbuka terdengar, membuat Mbak Asa yang sedang didapur menghampiri Alea yang baru saja memasuki rumah.

"Bunda ke toko ya Mbak?" tanya Alea saat Mbak Asa dihadapannya.

"Iya nona. nona, makan nya sudah siap," ujar Mbak Asa memberi tahu.

Alea mengangguk kepalanya kecil lalu berucap,"Alea mandi dulu kalo gitu." kemudian melangkah, namun baru beberapa langkah Mbak Asa kembali bersuara.

"Nona tunggu." Mbak Asa berlari kecil ke belakang.

Dahi Alea terlihat kerutan-kerutan halus karna Mbak Asa kembali dengan sebuah buket bunga ditangannya.

"Tadi ada yang mengirim ini buat nona," Mbak Asa memberikan buket bunga mawar. "Nggak ada nama pengirimnya nona, tapi disana ada kertas yang belum mbak buka." lanjut Mbak Asa.

Alea membalik bunga itu. Benar, ada sebuah amplop berwarna merah muda tertempel. "Makasih mbak, Alea keatas dulu." pamit Alea, setelah Mbak Asa mengiyakan ia pun berjalan menuju kamar dengan pikiran berkecamuk.

Alea meletakkan bunganya dinakas setelah sampai dikamarnya. Belum ada niatan membukanya, saat ini ia butuh membersihkan badannya yang terasa sangat lengket. Apalagi tadi ada pelajaran olahraga membuat badannya menghasilkan keringat lebih banyak.

Gadis itu melempar tasnya kesembarang arah. Membuka sepatu dan kaos kakinya. Muka lesu tercetak jelas diwajahnya, gadis itu masuk ke kamar mandi.

• • •

Diruang tengah Gavan sedang berkumpul bersama keluarganya, termasuk Serra, Mahen dan Oliv.

Dengan televisi yang menayangkan acara Dora, a.k.a bocah yang selalu bertanya.

"Sebutkan nama buah ini?"

"Mangga." jawab Gavan dan Oliv bersama.

"Apa nama buah ini?"

"Mangga." jawab kedua sepupu itu, lagi.

"Katakan lebih keras,"

"Mangga!" Oliv mengeraskan suaranya menjawab pertanyaan bodoh dari Dora.

"Sekali lagi!"

"Bodo amat emosi gue!!" dengan persaan kesal Gadis berambut pendek itu mengganti chanel TV.

Oliv menoleh pada Gavan. Menatap dari atas hingga bawah sepupu lelaki satu-satunya itu. Dia menggeleng tak percaya. "Kalo semua anggota lo tau lo suka Dora seru kali ya." seru Oliv, mengetukkan jarinya didagu.

Gavan melempar bantal sofa. "mau kain kafan motif apa?" tanya Gavan santai. Oliv mencebikkan bibirnya.

"Ssshht, ribut mulu." Serra menggeleng heran.

"Tau tuh. Udah punya calon istri masih aja kayak anak kecil." tambah Sarah.

"Siapa calon istrinya?" tanya Gavan.

"Alea lah,"

"Besok kamu bawa dia kesini, mau mama ajak masak." suruh Sarah.

"Tapi ma--"

GAVAN [On Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang