Seven, Butler Do Everything

682 83 4
                                    

Siluman ini senang sekali memanipulasi lawannya yang tengah lengah. Ia mencoba membawa jiwa-jiwa yang tersesat dalam kekuatannya menyerahkan diri secara tidak sadar dan sukarela ingin dilenyapkan kala sesuatu mereka anggap berharga lenyap lebih dulu. Mereka akan terbujuk untuk masuk ke dalam 'kandangnya'.

Singkatnya, kekuatan manipulasi ini membunuh target secara tanpa sadar dengan menariknya pada sesuatu yang manipulatif.

Disebut siluman sebenarnya tidak enak. Adakah yang teringat dengan Naga ingodiar?

Maaf saja, ini sudah disensor sedemikian rupa sehingga penulis bahkan mencoba enggan menyebut sebuah merek.

Kita beri nama siluman ini dengan Stealth Lyver.

Temukan sendiri artinya. Hahaha.

Sebastian yang sudah menanti mendapatkan bayaran dari Alexa berniat menumpas habis makhluk ini. Andai Alexa mudah dibohongi saja.

Makhluk ini sama imortalnya dengan iblis. Setidaknya Stealth Lyver menghilang Di hadapan Alexa, ia aman dan kenikmatan.

Oke. Sebastian ngarep sekali dapat melakukan hal senonoh dengan Alexa.

Sayang sekali, Alexa sudah bersiap menolak dengan alot. Bahkan jika perlu dirinya akan minta bantuan sang Tuan.

Matanya menatap liar. Omong-omong soal tuannya, mana Rei?

Kakinya berputar.

Kenapa mendadak ia di ruang hampa sendirian?

Ia masih dalam perangkap Stealth Lyver?

Berbekal rasa penasaran, ia berjalan melihat sekitarnya yang gelap, tapi seakan yakin tidak akan menabrak, Alexa berjalan dengan percaya diri.

Kosong.

Puluhan menit ia mengitarinya, Alexa seakan terjebak di dalam labirin dan melakukan looping sejak menemukan sebuah titik cahaya.

Semakin lama semuanya bercahaya. Alexa tidak suka karena yang terbesit saat ini adalah kenangan buruknya selama hidup sebelum bekerja di bawah naungan Phantomhive.

"Ini ... ulah siapa?"

Dalangnya, siapa pun itu artinya seseorang ini mengetahui soal Alexa sejak lama.

Bisa jadi sejak sebelum ia dilahirkan sebagai manusia setengah iblis.

Hasil dari pendosa dan umat yang taat pada Tuhannya dalam jalan yang salah.

Dulu, seakan seluruh dosa orang tuanya Alexa tanggung sendiri. Anak kecil yang tidak paham dunia harus berkali-kali mendapat ketidakadilan dari manusia lain.

Tidak mendapat teman, bahkan untuk teman menatap satu sama lain.

Tubuhnya agak bungkuk akibat terlalu sering menunduk kala masa kecil. Ia menghindari mereka, tatapannya, dan kalau bisa enggak menyusahkan dengan berada dalam satu lingkungan udara yang sama.

Maka dari itu kala usia tubuhnya tampak seperti anak usia tujuh tahun, Alexa berani berjalan menuruni danau hingga dirinya tidak menapak, lalu mengeluarkan seluruh isi udara dalam paru-paru.

Kali ini di depan kakinya sudah ada danau tersebut. Ia rindu merasakan tubuhnya ringan mengambang di air.

Dapatkah Alexa coba sekali lagi untuk ....

"Jangan coba-coba berpaling dari Tuan Rei. A-le-xa."

Kepalanya mendadak bagai dipaksa untuk naik dari air. Dirinya basah dengan Sebastian menahan lehernya agar tak kembali tenggelam.

Devil: Hatred (Kuroshitsuji FF) ✔️ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang