Enjoy. Makasih udah baca ^ω^
Oh, mungkin kutipan ini bakalan relevan sama Chapter sekarang dan selanjutnya.
'Manusia yang kelihatan bersemangat dengan kejahatannya pun sebenarnya tengah ditipu oleh pendukungnya'
Silakan dengan senang hati mengira-ngira apa yang bakalan terjadi.
***
"Phantomhive," bisiknya sambil menghidu terus menerus leher Alexa layaknya parfum beraroma enak telah disemprotkan di sana. Jika mereka kepergok di sekolah, akan disangka Alexa dan Alois yang masih menggunakan dress tengah melakukan hal mesum sesama jenis.
Memikirkannya saja sudah membuat Alexa membantah tuduhan otaknya.
Lelaki ini, kegatalan sekali. Alexa menatap surai pendek yang berbeda warna dengannya kesal. Ia risi.
Alois beralih memangkas pergerakan Alexa dengan menahannya bergerak selama Claude mencari ke ruangan Ciel informasi yang tidak sempat ia lihat lebih jauh. Lebih tepatnya memeluk gadis ini dengan kuat.
Tidak ia sadari bahwa Alois lebih kuat dari yang diduga. Pelukannya erat dan tidak gentar meski ia coba senggol-bacok. Aneh sekali.
Berontakannya bahkan tidak membuat Alois ikut tergerak. Kaku sekali.
"Heran, Nona?"
Alois lagi-lagi berbisik hal yang tidak perlu. Fokusnya mudah terbelah sekarang, entah apa yang Alois lakukan padanya.
Dalam beberapa menit, pelayan Trancy itu kembali dengan tangan kosong. "Semua datanya kurang penting Tuan. Mungkin memang hanya menurut saya kurang penting, mau Anda saja yang menggeledah?"
Claude tidak mudah menganggap sesuatu penting karena memang tidak memiliki tujuan sejelas Alois yang terobsesi pada Ciel. Jika tuannya sendiri yang mencari, mungkin data yang ia mau bisa Alois sisir dengan mudah.
"Baiklah. Tahan dia," suruh Alois tapi ia ingin sedikit mengerjai Calude dengan membiarkan Alexa lepas dahulu sebelum sampai ke tangan Claude sehingga hal ini dijadikan kesempatan bagi sanderanya kabur.
Berkelit memang mudah apa awalnya terlebih Alois cepat kabur menuju ruangan tuan tertua di kediaman Phantomhive, mengacak kembali seluruh kertas di sana, tapi menghindari makhluk dengan dua gen memanglah sulit. Alexa tersungkur ketika kakinya dirasa ada yang mengikatnya tiba-tiba.
Kepala Alexa tepat di depan pintu ruangan Ciel. Betapa berantakannya. Ini akan jadi pekerjaan melelahkan ketika semuanya selesai. Dibereskan lagi dan disusun berdasarkan kelompok yang sudah Alexa spesifikan.
Lagipula apa sesuatu yang lengket di betisnya ini. Melirik ke bawah, sudah ada gumpalan jaring laba-laba di sana, kekinya menempel dengan lantai. Aih, sialnya lagi Claude sudah berdiri tegak di samping kiri, berjongkok berusaha mencengkram bahunya tapi Alexa berguling ke arah lain,
Setidaknya hanya satu kaki yang terjerat, sehingga cukup mudah berguling. Menggunakan bantuan tangan, Alexa melepas sepatunya dari jaring dengan mudah dan berjalan mundur hingga cukup jauh dari Claude yang masih melihatnya tajam.
Berhadapan berusaha mengimbangi. Alexa melepas sepatu lainnya yang masih melekat dikakinya. Bersiap melawannya dengan kaki telanjang. Rambut berantakannya tidak membuat Alexa tampak aneh.
Perlahan tapi pasti aura yang semula tersamar sudah kembali ke keadaan seharusnya. Alois yang manusia dan Claude yang iblis juga laba-laba.
Apa yang sebenarnya terjadi?
Alexa juga merasa tubuhnya seringan sebelum kedua orang itu datang ke rumah ini. Pasti ada seseorang yang membantu mereka dan sudah Undertaker bereskan.
![](https://img.wattpad.com/cover/101414474-288-k789989.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Devil: Hatred (Kuroshitsuji FF) ✔️ END
FanfictionSUDAH LENGKAP "Sesama pelayan, tidak harus saling mengintimidasi, bukan?" Alexa setuju dengan pernyataan tersebut, tapi pernyataan kedua ia tolak mentah - mentah. "Termasuk saling mencumbu." Pemikiran cabul hanya dimiliki oleh senior iblisnya, Sebas...