🐿Twenty Nine, Made An Alliance

283 27 3
                                    

Great untung gue bikin draft ini malem tadi. Hari ini ada jadwal ketemu temen dan besok rapat.

I hope u enjoy.

Thanks a lot.

***

"Duke Witerson, saya rasa surat ini lebih baik Anda dahulukan." Tangannya menyambut surat dengan lambang keluarga yang jarang sekali menghubunginya.

Mengerti alasan sang asisten memintanya mendahulukan surat ini, ia mulai merobek bagian atas surat tanpa melepas cap lilin di tengah amplop. Terdapat dua lipatan surat di sana. Hanya satu lembar sebenarnya berisikan tulisan indah yang sangat sedikit. Sangat to the point sekali.

"Siapkan kuda untukku. Selama aku pergi, kau bereskan ini semua," Dengan mudah, Duke beranak satu itu melimpahkan semua pekerjaannya pada Ansel.

Tidak dapat menolak, hanya iya jawaban yang bisa Ansel ucap.

"Jangan lupa rahasiakan kepergianku dari siapa pun. Termasuk anak dan istriku. Cegah mereka agar tidak masuk kemari." Duke mewanti-wanti Ansel. Rasanya bahkan pertemuan dengan anjing penjaga sang ratu ini perlu di rahasiakan juga dari pemiliknya. Ratu itu sendiri.

Surat itu tentu seharusnya sangat penting meskipun kedudukaan keluarga tersebut sebenarnya cukup jauh dari jabatannya saat ini. Tapi, ketahuilah karena seorang anjing penjaga ratu, prioritas tugas mereka lebih tinggi dari jabatan Duke yang dipegang Hans Witerson saat ini. Mereka pasti menghubungi atas dasar sesuatu yang berhubungan dengan sang ratu.

Tidak menunggu para prajuritnya, Duke Witerson segera mengentak kakinya pada badan kuda agar mau membuat hewan tunggangannya lari dengan cepat. Ia lebih dari penasaran dengan maksud surat tersebut dikirim.

Duke Hans yang terhormat, Anda sebagai mantan panglima perang ketika muda yang saya segani, saya harap Anda mau datang ke kediaman kami setelah surat ini sampai. Tidak banyak yang ingin saya sampaikan selain hal ini penting bahwa menyangkut kerajaan.

Hal yang membuatnya lebih terpaku adalah di ujung surat, marga itu ditulis oleh seseorang yang tidak pernah ia kenal sebelumnya.

Setahunya cuma ada dua orang, kenapa seakan menjadi tiga dengan alami.

"Alexa Phantomhive pun tidak terasa asing ketika disandingkan." Ia cukup terkejut dengan fakta dirinya tidak mengelak bahwa Alexa yang tertulis di sana memang adalah bagian dari Phantomhive yang disembunyikan. Duke pernah mendengar bahwa Vincent dirumorkan memiliki anak lain, tapi kabar itu lenyap dengan adanya kematian massal para iblis.

Ia ingat banyak abu jasad iblis berserakan di mana-mana pada satu malam. Duke muda kala itu heran, padahal bukan rahasia umum lagi bahwa kedua makhluk ini pernah bersanding dengan harmonis saling membutuhkan. Entah kenapa saat ia masih lajang dulu, kematian massal sudah terjadi.

Lantas, apakah Alexa merupakan bagian dari yang disembunyikan selain para iblis yang masih tersisa saat ini?

Ia jelas tahu eksistensi iblis sebanyak itu tidak muungkin terbantai semua. Segala kemungkinan alasan Alexa baru muncul saat ini juga ia pikirkan selama perjalanan menuju kediaman Phantomhive yang cukup jauh. Bahkan ditempuh berkuda saja membutuhkan waktu 6 jam dengan istirahat sebentar bersama para prajurit yang ikut.

Di saat yang sama ternyata Hans tidak sendirian sampai di sana.

"Oh Duke Witerson. Anda diundang juga?" Jelas ada keterkejutan di wajah Duke paruh baya itu yang datang bersama sang anak tertua.

"Iya. saya pikir hanya saya." Bukan bermaksud terlalu percaya diri, Di suratnya memang tidak tercantum siapa yang tergabung dalam pertemuan ini. Duke Valire bukanlah orang yang tepat kalau pembahasan ini soal wilayah, perang dan sebagainya. Duke Valire adalah pimpinan perdagangan, tidak seperti dirinya yang adalah pemimpin yang melatih dan mengerahkan prajurit, termasuk prajurit kerajaan. Keamanan kerajaan di tangannya.

Devil: Hatred (Kuroshitsuji FF) ✔️ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang