🐿Twenty Four, Alexa's Past #1

304 45 13
                                    

Besok ada rapat. Jadi antisipasi besok nggak ada waktu, gue up sekarang.

Enjoy and thankyou.

****

"Bawa aku ke dalam, tanpa sengaja." Begitu bisik Claude ketika keadaan berbalik karen Alexa menjadi lemah atas perkataannya.

"Untuk apa?"

Keduanya diam. Hanya ada suara kertas yang dilempar, diremas, dan disobek dalam ruangan Sebastian.

"Tidakkah kau ingin berhenti? Kita sama-sama lelah, Nona."

Tergoda.

Hal yang tidak banyak disadari oleh penghuni Phantomhive bahwa sejak awal Alexa tidak menemui lagi alasannya harus hidup setelah kontrak dengan Rei selesai. Ibunya pergi, tidak memiliki teman, dan hanya Sebastian yang mengurusnya ketika kesulitan. Segala tipu daya ini ternyata menurun dari iblis yang melahirkannya.

"Ini berhubungan dengan Rei?" Pertanyaan yang diajukan Alexa secara tidak langsung adalah persetujuan darinya. Ia tertarik.

"Lebih dari itu."

"Apa yang harus kulakukan, kalau begitu?"

Pemuda berkaca mata tersenyum kecil. "Buat tuanku percaya, kita tengah berperang."

Serangan yang Alexa layangkan tidak lebih hanya formalitas agar Alois percaya bahwa keduanya sibuk satu sama lain melawan untuk menang. Tapi tidak bagi Claude. Ia justru lebih serius dari yang diduga.

"Geledah yang lain!" Perintah itu keluar dari Alois. Claude sudah bersiap masuk ke dalam kamar Sebastian.

Demi membuat Alois tidak lebih curiga lagi, Alexa kini lebih keras mencoba menahan Claude masuk, tapi tidak disangka sampai ....

Breeek!

Pakaiannya sobek, lebih tepatnya di korset belakang. Tidak merasakan ada tekanan lagi Alexa jatuh terduduk, meraih kaki Alois yang merangsek masuk.

Claude berlaku lebih kejam nampaknya karena ternyata tidak sampai disitu, ia masih ingin menyiksa Alexa. Sialan! karena perjanjiannya tidak jelas, jadi Alexa pikir semuanya akan pura-pura.

Sesekali mata Claude melirik ke atas. Barang rongsok di sana.

"Claude, lepaskan dia dari kakiku!"

Menurut sekaligus entah modus, Claude menunduk, menarik Alexa yang bahkan bergeming saja. Kekeh memeluk kaki Alois, sementara jari tangan yang ada di punggung Alexa bergerak ditambah bisikan mengikuti setelahnya.

"Maaf Tuan, lebih baik saya yang geledah." Claude sudah selesai dengan tugasnya, hendak memasuki kamar mandi sebelum jari lentik menahan celananya. Kebetulan Sebastian sudah kembali.

Baguslah. Claude akan selesai dengan Alois dan tugasnya dengan atasan sebenarnya.

Alexa diam saja ketika diobati Sebastian. Punggungnya menjadi tidak suci memang setelah disentuh-sentuh selama berlagak melawan Claude. Kenapa harus di sana?

Sebastian juga tidak bilang apa-apa setelah menyelesaikan pergumulannya dengan pelayan iblis itu. Alois sendiri pergi ketika menemukan bahwa Sebastian sudah di mansion.

Ia pikir Ciel juga mungkin sudah kembali. Jadilah pertarungan hanya terjadi pada Claude dan Sebastian setelah sebelumnya Alexa telah menyingkir dan menahan agar gaunnya tidak lebih memperlihatkan bagian tubuhnya yang lain.

"Adakah bagian lain yang mungkin terluka, atau mungkin ingin saya masuki, Non-"

"Mana tuan Rei?" Alexa tidak ingin mendengar hal cabul dari Sebastian hari ini. Ia sedikitnya masih terkejut akan sesuatu.

Devil: Hatred (Kuroshitsuji FF) ✔️ ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang