14. He's not alright

2.3K 199 22
                                    

Sudah sekitar kurang lebih satu minggu, Irene dan Suho tidur secara berpisah. Tentu saja itu menyiksa perasaan keduanya. Tapi ya mau bagaimana lagi.

Suho tengah melamun dikursi keberasannya. Masalah dikantornya sudah selesai. Dan masalah dirumahnya belum selesai. Apa yang harus ia lakukan?

Tok tok tok

"Masuk!"

Pintu ruangannya terbuka menampilkan gadis cantik yang menjabat sebagai sekertarisnya. Kang Seulgi. Gadis itu membawa berkas ditangannya.

"Ada berkas yang harus anda tanda tangani, Tuan Kim." Ucap Seulgi memberikan berkasnya pada Suho.

Suho mengangguk dan mengambil pulpen. Menutup berkas itu lalu memberikannya kembali pada Seulgi.

"Terima kasih, Tuan." Seulgi menundukkan kepalanya dan hendak pergi. Namun sebuah panggilan menghentikannya.

"Seulgi-ssi"

"Iya Tuan, ada apa?" Tanyanya.

"Aku ingin berbicara."

Seulgi mengerutkan keningnya bingung. Ada apa dengan bosnya? Apa yang ingin dibicarakan? Apa kerjanya sudah tidak bagus lagi? Mengingat belakangan ini ia menjadi seorang yang pelupa.

"Seulgi--"

"Maaf Tuan, jika ada pekerjaan yang saya lewatkan. Beberapa hari yang lalu teman saya baru saja kembali dari Amerika, jadi saya menemaninya mencari apartement untuk ia tinggali. Dan saya tau kalau saya menjadi orang yang pelupa sekarang. Demi Tuhan saya minta maaf atas kelalaian saya, Tuan. Jangan pecat saya, saya akan melakukan yang terbaik mulai hari ini." Jelas Seulgi dengan nada bicara yang cepat dan gadis itu membungkukkan badannya.

Hening. Suho menatap Seulgi bingung lalu ia tertawa. Seulgi yang mendengar itupun mengangkat kepalanya bingung.

"A-ada apa.. tuan?"

"Aigoo.. kau berpikir aku akan memecatmu?" Tanya Suho dengan wajah meledek.

"I-iya." Seulgi menggaruk tengkuknya tak gatal.

"Jika aku memecatmu, beritahu aku, dimana aku akan mendapatkan pegawai yang pekerja keras seperti dirimu?" Ucap Suho tersenyum.

Seulgi menggelengkan kepalanya tidak tahu. Suho tersenyum miring.

"Aku hanya ingin bertanya." Ucap suho acuh.

"Ada apa, Tuan?"

"Bagaimana cara agar seseorang mau berbicara lagi pada kita?" Tanya Suho serius.

Seulgi mengerutkan keningnya. "Kita?"

"Maksudnya aku. Berbicara denganku." Suho mengoreksi.

"Aaa.. Nyonya Kim?" Tebak Seulgi.

"I-iya." Suho mengangguk kaku. "Kau tau caranya?"

"Saya tidak begitu yakin. Saya tidak tau selera nyonya kim seperti apa. Tapi.." Seulgi menggantung ucapan.

"Tapi apa?" Tanya Suho penasaran.

"Tapi seorang wanita itu suka hal-hal yang sederhana namun romantis. Dominan menyukai pemberian, seperti bunga, coklat, yang membuat moodnya kembali."

Suho diam. Mendengarkan semua masukkan yang keluar dari mulut Seulgi.

"Ah! Nyonya kim sedang hamilkan?" Tanya Seulgi semangat.

Suho mengangguk membuat Seulgi tersenyum.

"Menurutku ibu hamil tidak memerlukan itu. Ia hanya perlu anda tetap berada disisinya. Perhatian-perhatian kecil yang membuatnya senang." Ucap Seulgi tersenyum. "Anda bisa bertanya pada Chanyeol,karena istrinya sedang hamil juga kan?"

Trouble [SURENE]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang