Irene mengangkat kepalanya. Mata bulatnya mengerjap-ngerjap menyesuaikan cahaya yang masuk melalui netranya. pandangannya menyapu ruangan yang terasa asing dimatanya. Tidak. Ini bukan kamarnya. Lalu dimana dia sekarang?
Irene berusaha untuk berdiri dari duduknya karena ia merasa pegal pada posisinya sekarang. Namun tubuhnya seperti ditahan sesuatu. Ia menunduk. Sebuah tali melilit ditubuh dan kakinya. Mengikatnya pada sebuah kursi yang ia duduki. Sial! Apa yang terjadi pada dirinya? Bahkan untuk teriak meminta bantuan saja, mulutnya tidak bisa dibuka karena solasi hitam menutupnya.
Irene menggerakkan tubuhnya untuk mencari kebebasan. Hal itu membuat kursi yang ia duduki menghasilkan bunyi. Tak lama kemudian, pintu terbuka, menampilkan seorang pria yang tersenyum padanya. Pria itu menghampiri Irene.
"Kau sudah bangun, sayang?" Tanyanya berjongkok dihadapan Irene.
Napas Irene memburu saat pria itu mengelus pipinya. Ia membuang wajahnya kesamping. Enggan disentuh. Pria itu sontak terkekeh dengan penolakan Irene.
Ia mencengkram kedua pipi Irene dengan satu tangannya. Membawa wajah Irene agar menatap wajahnya. Lalu ia membuka benda yang menjadi penghalang bibir Irene.
"Brengsek!" Umpat Irene saat solasi hitam sudah tidak lagi menutup mulutnya. Pria itu tertawa.
"Kenapa kau mengumpat seperti itu, sayang?" Tanyanya sambil tersenyum.
Irene menatap pria itu dengan amarah yang memuncak. Ia benar-benar benci dengan pria dihadapannya ini.
"Lepaskan aku!" Kata Irene. Pria itu berdiri lalu tertawa. Tawa yang terdengar meremehkan.
"Susah payah aku membawamu kesini, lalu begitu mudahnya aku melepaskanmu?" Katanya mendekatkan wajahnya dengan wajah Irene. "Itu tidak akan terjadi, sayang."
Irene menoleh kekanan, membuang wajahnya saat pria itu mencoba menempelkan kedua bibir mereka. Demi apapun, ia tidak sudi jika pria gila ini mencium ataupun menyentuhnya. Lagi pula, siapa yang menginginkannya?
"Kau gila, brengsek, sialan, dasar psikopat gila!" Irene terus mengumpat.
"Hey, kau kenapa Bae Irene?" Tanyanya ketika Irene terus mengeluarkan kata-kata umpatan untuk dirinya.
"Aku? Kenapa? Apa aku harus senang ketika ada pria brengsek sepertimu yang mencoba menyentuhku?!" Kata Irene menggebu-gebu.
"Apa katamu?" Tanya pria bernama Lee Taehyung. Perlahan emosinya tersulut mendengar ucapan Irene.
"Kau tidak dengar?! Apa aku harus senang ketika ada pria brengsek sepertimu yang mencoba menyentuhku, sialan! Dasar psikopat gila!!" Irene mengulangi ucapannya dengan emosi membludak.
Taehyung tertawa keras. Kemudian tangannya menarik kuat rambut Irene. Irene meringis kecil, ia yakin, rambutnya pasti rontok karena pria ini menariknya dengan sangat kuat.
"Waw, berani sekali kau berkata seperti itu." katanya tersenyum sinis. "Apa Suho telah merubahmu menjadi seperti ini?"
Irene memejamkan kedua matanya ketika tarikkan pria itu pada rambutnya semakin kuat. Siapapun, tolong bawa Irene pergi dari sini.
"Sepertinya aku harus bermain sebentar denganmu Nyonya Bae." Katanya menjauhkan tangannya dari Rambut Irene.
Pria itu melepaskan tali dari tubuh Irene dan kakinya. Irene tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini. Saat pria itu hampir melepas ikatan tali di kakinya, dengan cepat Irene menendang pria itu, membuat pria itu terjungkal kebelakang.
Irene langsung berlari menuju pintu. Tangannya berusaha membuka knock pintu.
"Kau mau kemana sayang?" Tanya Taehyung dengan senyum yang menyeramkan dimata Irene.
KAMU SEDANG MEMBACA
Trouble [SURENE]✔
Romance"Apakah aku salah telah mencintaimu lebih dulu?" - Irene • kimcotton_22 • started : 28-02-2021 finished : 22-09-2021