21. See you again..

1.7K 154 13
                                    

Klo aku blg vote+komen, voment ye kwkw.

🐰🐰🐰

Hari ini semua masih sama. Irene mengabaikan Suho, seperti dua hari yang lalu. Beruntung Yeri menginap dirumah mereka, jadi Irene tidur bersama Yeri dikamar lantai satu.

Dan hari ini, Irene berniat untuk mengunjungi ibunya. Ia akan pergi bersama Yeri, setelah menjenguk Wendy yang sudah melahirkan anak pertamanya. Ya memang, jarak mereka hanya berbeda dua bulan saja.

Irene mengambil beberapa pakaiannya dari lemari dan menyusunnya didalam koper yang akan ia bawa. Ia menghela napas. Sepertinya ia sudah memikirkan matang-matang untuk menginap dirumah ibunya selama beberapa hari. Dan, menghindari Suho sebentar tentunya.

Irene menutup kopernya, lalu mengambil ponselnya yang berada disebelah kopernya. Bagaimanapun juga, ia harus memberitahu suaminya.

Jari-jari lentiknya mulai bergerak untuk menyusun kalimat yang akan ia sampaikan pada suaminya yang tengah berada dikantor.

Aku akan menjenguk Wendy, setelah itu aku juga akan mengunjungi eommaku dan menginap disana selama beberapa hari.

Terkirim. Tak lama pesannya terkirim, ponsel di genggamannya pun berdering. Suho. Pria itu menelponnya. Tanpa ragu, Irene menekan tombol hijau pada layar ponselnya.

"Wae?"

"Kau mau kerumah eomma hari ini?"

"Iya."

"Baik, aku akan menjemputmu, kau tunggu se--"

"Aku pergi dengan Yeri."

"Yeri?!"

Terdengar suara tidak percaya dari seberang sana.

"Rene, denganku saja ya? Jika kau ingin menjenguk Wendy, dengan Yeri tidak apa-apa. Tapi kerumah eomma denganku ya?."

"Tidak. Aku ingin waktu sendiri."

Terdengar helaan napas kecewa dari Suho. Irene sedikit merasa bersalah mendengarnya.

"Kau.. masih marah padaku?"

Irene menipiskan bibirnya sembari memejamkan kedua matanya. Menghirup napasnya pelan lalu menghembuskannya. Mata bulat itu perlahan terbuka.

"Tidak, aku sudah tidak marah."

"Lalu?"

"Suho.. pleasee.."

Suho menghela napasnya kembali dengan kasar. Dia terdengar sangat pasrah.

"Sampai kapan?"

"Tidak tau."

"Baiklah, aku minta maaf. Kalau gitu kau hati-hati ya? Beritahu Yeri agar tidak mengebut."

"Nde. Gomawo.."

Beep

Irene menghela napas sambil menatap ponselnya, dimana ada nama Suho yang telah menghubunginya. Seketika perasaan bersalah menyelimuti dirinya. Ingat bagaimana dia menjawab ucapan Suho dengan jawaban yang bisa dibilang tidak peduli?

Trouble [SURENE]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang