7. Happy Birthday my wife

3K 237 3
                                    

Suasana Minggu pagi disebuah kediaman sepasang suami istri bermarga Kim nampak berbeda. Ya berbeda. Seperti ada sebuah kehangatan didalamnya.

Suasana itu mulai berubah beberapa hari yang lalu. Wanita tersebut sangat senang dengan berubahan pria yang berstatus suaminya.

"Kau punya agenda?" Tanya Suho pada wanita yang baru saja keluar dari kamar mandi.

"Sepertinya tidak" jawab Irene berjalan berniat untuk mengambil ponselnya diatas nakas.

Suho tersenyum, kemudian ia berdiri disamping Irene. "Baiklah. Kalau begitu hari ini adalah hari kita." Ujar Suho mendekat.

Mendengar itu, Irene membulatkan kedua matanya. Sebenarnya mereka tidak melakukan hal berlebih selama ini selain bersentuhan dan berciuman. Tapi entah kenapa mendengar kalimat itu membuat jantung Irene berdetak sangat kencang.

"Su-suho.. a-aku.." Irene memundurkan langkahnya.

Pria itu terus menatap Irene dengan senyuman diwajahnya. Irene merinding melihatnya. Lalu pria itu dengan cepat menarik tangan Irene, sehingga Irene memberontak.

"AAAAAA!!" Irene memekik kencang.

Suho menutup kedua telinganya, membuat genggaman itu lepas. Tanpa menyia-nyiakan kesempatan, wanita itu berlari menuju sofa dikamarnya.

"Ya! Bae Irene!" Ujar Suho saat menyadari Irene jauh darinya.

Irene menjulurkan lidahnya meledek Suho. Melihat itu Suho geram dan mulai mengejarnya.

Mereka berdua mengitari kamar. Irene yang melempari Suho dengan bantal tidur mereka dan bantal sofa karena terus mengejarnya. Lalu mereka tertawa lepas satu sama lain.

"Aku... lelah...." Irene terhenti di dekat tempat tidur dengan napas tersenggal-senggal. Ia terus mengipasi wajahnya dengan kedua tangannya. Hingga akhirnya ia tersentak ketika seseorang berhasil memeluknya dari belakang.

"Kau tidak akan bisa lari sekarang." Suho berbisik ditelinga Irene membuat wanita itu bergidik ngeri.

"Suho.. a-aku.." Dalam sekali putaran yang Suho lakukan, kini dirinya sudah berhadapan dengan wajah pria itu.

Irene bisa melihat jelas manik mata Suho. Tanpa ia sadari, sesuatu yang lembab telah menempel pada bibirnya. Membuat Irene memejamkan mata perlahan.

Suho melumat bibir Irene lembut, memberika gigitan-gigitan kecil agar Irene membuka mulutnya. Perlahan wanita dihadapannya ini membalas pagutannya. Tangan Irene bergerak meremas rambut tebal Suho.

Wanita itu merasakan pasokan udara disekitarnya semakin menipis. Tangannya menepuk-nepuk bahu Suho untuk melepaskannya, tapi pria itu tak menghiraukannya. Sampai akhirnya Irene menarik belakang rambut Suho dengan sekuat tenaga, membuat pria ia mendongakkan kepalanya.

"Akhh!!" Suho meringis sangat Irene menarik belakang rambutnya.

Ia menyadari bahwa mereka berdua membutuhkan pasokan udara saat melihat wajah Irene. Dirinya memberi Irene jarak agar wanita itu bisa menghirup banyak oksigen. Suho menyipkan rambut Irene kebelakang telinganya. Kemudian pria itu mencium kening Irene lama, lalu memeluknya.

"Maaf." Kata itu keluar dari bibir Suho.

Perlahan Irene membalas pelukannya. Suho mengelus rambut panjang sang istri. Sampai akhirnya, gerakan tangannya terhenti ketika ponsel Irene berdering. Ia melepaskan pelukannya.

Irene mengambil ponsel diatas nakas. Wendy. Nama itu yang tertera diponsel milik Irene. Tanpa berlama-lama, ia mengangkat telponnya.

"Yeobeoseyeo?" Suara dari seberang sana.

Trouble [SURENE]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang