Irene menetapkan arah pandangnya ke jalan yang tengah ia lintasi bersama Suho. Keduanya baru kembali dari rumah sakit untuk mengecek kandungan Irene yang sudah memasuki usia tiga bulan.
"Jangan melamun terus, Rene." Suho memberitahu Irene. Matanya memandang Irene sebentar lalu memfokuskan kembali kearah depan.
Irene tersenyum menatap suaminya yang tengah menyetir. Entah kenapa Irene merasa Suho jadi lebih posesif sekarang.
"Kau langsung ke kantor?" Tanya Irene saat mobil Suho sudah berhenti didepan gerbang rumah mereka.
"Iya, Rene, aku ada jadwal meeting." Jawab Suho menatap Irene dalam.
"Baiklah, semoga meeting mu berjalan lancar!" Irene memberi semangat.
Suho tersenyum, lalu mendekat pada Irene. Pria itu mencium kening Irene lama. Kemudian turun ke kedua kelopak mata Irene, hidung, kedua pipi putih Irene, dan terakhir dibibir plum milik Irene dengan memberi sedikit lumatan disana.
Irene tersenyum saat kening mereka menyatu dan ia menjauhkan diri dari Suho.
"Sudah, nanti kau terlambat!" Irene pura-pura marah.
"Aigoo, rasanya aku ingin meninggalkan pekerjaanku hari ini." Kata Suho membuat Irene membulatkan matanya.
Irene menggelangkan kepalanya. "Tidak Suho, kau harus bekerja! Oke."
Irene keluar dari mobil Suho, sedangkan Suho terkekeh melihat tingkah Irene. Suho menurunkan kaca mobilnya.
"Kalau kau ingin sesuatu, telpon aku ya!" Ucap Suho.
"Oke!" Irene mengacungkan ibu jarinya.
"Aku berangkat."
"Hati-hati!!" Irene melambaikan tangannya pada mobil Suho yang mulai menjauh.
Wanita itu berjalan memasuki halaman rumahnya yang luas. Namun saat ia ingin menutup pintu pagar, gerakannya terhenti saat ia merasa ada seseorang yang sedang mengawasinya diluar sana.
Samar-samar ia melihat seseorang berpakaian hitam menatapnya dari jarak yang sangat jauh. Irene pun langsung menutup pintu pagarnya dan berjalan cepat memasuki rumahnya.
Irene menutup pintu rumahnya. Tangannya sedikit bergetar memegang knock pintu. Ia mengambil napas perlahan lalu menghembuskannya. Tidak-tidak, ia tidak boleh berpikiran yang macam-macam.
Irene berjalan menuju kamarnya dan ia melihat ahjumma yang tengah berada didapur.
"Ahjumma" panggil Irene lalu ahjumma menghampirinya.
"Ada apa, Nyonya?"
"Apa kau sudah memberi makan ketiga kelinciku?" Tanya Irene.
Ahjumma mengangguk. "Sudah Nyonya, sudah saya masukan juga kedalam kandang."
Irene tersenyum. "Terima kasih banyak, ahjumma, maaf sudah merepotkanmu." Irene tidak enak hati.
Ahjumma menggeleng. "Tidak sama sekali, nyonya."
"Kalau begitu, aku kekamar dulu ya," kata Irene membuat ahjumma mengangguk.
Irene berjalan menuju kamarnya, sementara ahjumma melanjutkan pekerjaannya. Irene duduk ditepi ranjangnya dengan mata terpejam. Lalu tangannya bergerak mengambil ponsel yang rada ditas yang ia bawa.
Sebuah nomor panggilan tertera disana. Ia sedang menelpon Suho sekarang. Satu kali. Dua kali. Panggilannya tidak diangkat. Irene yakin suaminya masih dalam perjalanan menuju kantor.
![](https://img.wattpad.com/cover/256554612-288-k331791.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Trouble [SURENE]✔
Romance"Apakah aku salah telah mencintaimu lebih dulu?" - Irene • kimcotton_22 • started : 28-02-2021 finished : 22-09-2021