27. Uncovered

1.4K 155 17
                                    

Dua hari sudah berlalu. Namun Irene masih belum ditemukan. Ini benar-benar membuat Suho frustasi. Tak hanya Suho, bahkan Chanyeol, Wendy, dan Yeri pun merasakan apa yang pria Kim itu rasakan. Suho benar-benar kehilangan separuh jiwanya.

Keadaan Karin yang bisa dibilang berubah drastis sejak ibunya tidak berada disampingnya. Anak itu tidak mempunyai  nafsu makan yang baik, hingga menyebabkan badannya kurus. Dan juga mata pandanya, menandakan bahwa ia tidak tidur dengan  baik.

Suho sangat bersyukur karena Wendy mau mengurus putrinya disaat Suho dan Chanyeol pergi mencari Irene. Ah, bahkan Suho meliburkan para pegawainya sampai Irene ditemukan. Dia dan pria jangkung bermarga Park itu juga sudah melaporkan masalah ini ke pihak berwajib atas tuduhan penculikkan. 

Pagi ini, Suho dan Chanyeol kembali mencari keberadaan Irene bersama polisi. Wendy yang sudah datang sejak pagi bersama Chanyeol dan putra mereka, Yoochan, kini tengah berada diruang tamu bersama Karin.

"Karin dan Yoochan, ayo sarapan dulu." Kata Wendy keluar dari dapur.

Yoochan mengangguk, sementara Karin hanya diam menunduk. Bocah itu menjadi sangat pendiam. Wendy menghampiri Karin lalu memegang kedua pundak Karin.

"Karin makan ya? Dari kemarin Karin belum makan. Nanti kalau Karin sakit, appa dan eomma akan sedih." Kata Wendy membuat Karin mendongak.

"Karin sudah minum susu yang dibuatkan appa." Kata Karin pelan.

Wendy benar-benar miris melihat keadaan Karin sekarang. Mata anak itu banyak menangis, kantung matanya menghitam, dan wajah sedikit pucat. Tanpa ia sadari, kedua matanya mengembun. Wanita itu mendongak dan mengerjap-ngerjakan kedua matanya.

"Setidaknya makan walau hanya sedikit.." Wendy terus membujuk. 

Karin mengangguk pasrah. Ketiganya berjalan menuju meja makan. Lalu Karin dan Yoochan memakan ramyeon buatan Wendy. Ya, Wendy tahu ini tidak baik dimakan saat sarapan, apalagi untuk bocah seumuran Karin dan Yoochan. Tapi mau bagaimana lagi, ahjumma baru saja pergi untuk membeli kebutuhan dapur.

"Karin tidak suka masakan bibi Weny ya?" Tanya Wendy ketika Karin hanya makan sedikit. Karin menatap Wendy lalu menggelengkan kepalanya cepat.

"Suka, ini sangat enak." Kata Karin sedikit tersenyum membuat sahabat ibunya itu ikut tersenyum.

"Karin kalau sedih terus jadi jelek tau!" Kata Yoochan menatap Karin. Sementara Karin menatap Yoochan tidak suka.

"Huss! Yoochan, tidak boleh seperti itu." Wendy memberitahu.

"Biarin! Kalau Karin cantik pun, Karin tidak mau berteman sama Yoochan! Yoochan jahil! Karin tidak suka!" ucap Karin kesal.

Yoochan menjulurkan lidahnya mengejek. Sedangkan Karin, bocah itu menampilkan ekspresi wajah tengilnya, persis seperti Suho.

Wendy menatap keduanya secara bergantian sambil menghela napas. Yah namanya juga anak kecil.

Lalu beberapa menit kemudian, Yeri keluar dari kamar dengan pakaian yang sangat rapih. Gadis itu menghampiri sahabat kakak iparnya itu yang berada di ruang makan. Wendy dan Karin menatap gadis itu bingung.

"Unnie, aku titip Karin sebentar ya." Ucap Yeri.

"Bibi Yeri mau kemana?" Tanya Karin penasaran.

"Bibi Yeri ada urusan sebentar sayang, tidak lama kok." Jawab Yeri. Tangannya mengelus puncak kepala Karin.

"Urusan apa?"

"Urusan yang sangat penting." Kata Yeri tersenyum. "Unnie, aku titip ya."

Wendy mengangguk. "Hati-hati!"

Trouble [SURENE]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang