TAKDIR CINTA
Aku kira kau terus bersedia untuk memperjuangkanku, sesiap aku berjuang untukmu. Tapi, aku tersadar kau tidak pernah berjuang untukku yang bukan bagaian dari kebahagianmu. Aku hanya sebuah persinggahan, buktinya kau pergi dengan nyaman...
TEKEN BINTANG SEBELUM BACA! Ada 18+ nya tapi gak parah❗
|||||
"Rin?" panggil Wisnu sambil mengetuk pintu kamar mandi karena hampir satu jam lebih gadis yang sudah resmi menjadi istrinya itu diam didalam. Setelah acara akad nikah yang selesai di jam dua belas siang, keluarga besar Karin dan keluarga besar Wisnu mengobrol dirumah hingga saat sekitar jam empat sore Wisnu dan Karin berangkat ke hotel.
Memang sudah direncanakan oleh kedua orangtua mereka menyewa satu kamar hotel yang berbeda ditempat keluarga Wisnu menginap. Sudah di sengaja agar memberikan waktu berdua untuk sepasang pengantin baru itu.
"Kamu gak pingsan di kamar mandi 'kan?" tanya Wisnu sekali lagi, khawatir tidak mendapat sahutan dari Karin. "Rin, jawab atau aku dobrak ini pintu?"
Tak lama terdengar derap langkah kaki terburu-buru lalu pintu kamar mandi dibuka dengan sempurna. Wisnu langsung membeku melihat Karin yang berdiri didepannya menggunakan piyama berlengan pendek. Rambut panjang Karin dibiarkan terurai, masih terlihat basah. Wajah istrinya sangat polos, terlihat putih pucat tapi entah kenapa begitu lebih cantik. Pipi Karin terlihat merona merah dan menyempurnakan cantiknya istri seorang Wisnu.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kali pertama Wisnu melihat wajah Karin sepolos ini dan Yerin sangat cantik dimata Wisnu dengan poni yang menutupi keningnya.
"A-aku aneh ya?" tanya Karin melihat kebisuan Wisnu yang menatapnya.
Wisnu langsung menggeleng, "cantik." kata suaminya itu.
Wajah Karin lebih merona, semburat merah menghiasi pipi putihnya. Dan, Wisnu sangat suka melihatnya. Wisnu juga baru tahu bahwa Karin memiliki kulit seputih susu.
"Kamu mandi gih, Mas." kata Karin sambil menggeser tubuhnya dari pintu. Sangat kaku akibat respon yang Wisnu berikan. Karin belum terbiasa dengan tatapan Wisnu.
Laki-laki itu mengangguk, langsung bergegas masuk ke kamar mandi dan membersihkan diri. Memakai baju pengantin cukup gerah, membuat keringat membasahi tubuhnya. Wisnu tiba-tiba tersenyum sendiri, tidak menyangka bahwa hari ini Karin resmi menjadi istrinya.
Setelah membersihkan diri, Wisnu keluar hanya menggunakan kaus berwarna hitam serta celana pendek. Wisnu langsung mendapati Karin duduk diranjang sambil memainkan ponsel, wajah istrinya tersenyum sambil ibu jari bergerak dilayar ponsel. Wisnu yakin Karin sedang membalas pesan, sangkin asiknya bahkan tidak sadar Wisnu berjalan mendekat.
"Asik banget sih?" tanya Wisnu sambil naik ke atas ranjang dan mendekat ke arah Karin. Gadis itu langsung menoleh kaget menatap Wisnu, wajahnya terlihat tegang dan memerah membuat Wisnu terkekeh kecil. "kamu kenapa? Aku kan suami kamu sekarang." kata Wisnu.
Karin membuang arah pandangnya, kembali menatap ponsel. "Be-belum biasa, Mas." lirih Karin yang malah membuat Wisnu tertawa kecil.
Jemari Wisnu yang besar menggenggam jemari Karin, menautkan kedua tangan itu dalam genggaman yang hangat. Laki-laki itu tersenyum menatap wajah cantik istrinya. Wisnu jadi tersipu sendiri saat mengatakan Karin Assyifa Senja adalah istrinya sekarang.
