TEKEN BINTANG SEBELUM BACA❗
Lagi greget mau cepet tamatin ini cerita, wkwk.
|||||
"Mas ..." sapa Karin saat Wisnu masuk kedalam kamar, laki-laki yang masih memakai kemeja putih dengan jas abu-abu itu baru kembali kerumah jam satu dini hari.
Wisnu menatap istrinya, beralih melihat sekilas pada jam dinding dikamar mereka berdua. Wisnu menghela nafas pelan, menaruh tas di meja serta melepas jas yang dipakai seharian penuh.
"Kenapa belum tidur?" tanya Wisnu pada Karin yang duduk ditepian kasur. Kaki panjang miliknya melangkah mendekat kearah istrinya.
"Kamu gak baca chat aku?" tanya Karin yang mendapat gelengan kepala dari Wisnu.
"Maaf, hari ini aku gak buka chat selain dari rekan kerja."
Karin langsung berdiri, merentangkan tangan agar masuk kedalam pelukan hangat suaminya. Wisnu cukup terkejut saat Karin memeluknya begitu erat, membenamkan wajah cantiknya tepat diceruk leher Wisnu.
"Maafin aku ..." lirih Karin, menyesali sikapnya pagi tadi pada Wisnu.
Wisnu mengangguk, membalas pelukan Karin begitu erat dan menciun puncak kepala istrinya yang selalu wangi. Karin memiliki harum tubuh yang membuat Wisnu selalu merasa nyaman. Wangi yang tidak menyengat dan tenang, saat Wisnu menghirupnya semua tubuh laki-laki bermata monolid itu menjadi lebih rileks.
"Gak apa-apa, Sayang." balas Wisnu.
Pertengkaran mereka pagi tadi memang berhasil membuat mood Wisnu menjadi hancur sehari penuh. Membuat Wisnu terus bekerja tanpa henti untuk mengalihkan pikiran dari masalahnya dengan Karin. Jika saja Sakya dan Arjuna tidak menarik paksa Wisnu dari kursi kerja, sudah pasti Wisnu akan melewati jam makan.
Wisnu sangat ingin mengatakan dengan jujur pada Karin, tapi, ia belum memiliki keberanian. Wisnu terlalu malu untuk mengakui masa lalunya. Bagaimana dengan pendapat Karin tentangnya di masa lalu? Apa mungkin tatapan cinta yang Karin berikan padanya bisa meredup karena kesalahannya dulu? Wisnu tidak siap mendapati kekecewaan dari Karin untuknya.
Wisnu sangat mencintai Karin.
Perempuan pertama yang berhasil membuat Wisnu merasakan menjadi pribadi lebih baik dan berusaha untuk lebih baik lagi demi membawa Karin bersamanya ke surga. Karin seorang yang berhasil membuat Wisnu terus merasa bahagia hanya dengan menatap wajah teduh istrinya. Mungkin terdengar berlebihan, tapi pada nyatanya hanya Karin yang berhasil membuat Wisnu jatuh cinta sedalam ini tanpa alasan dan tanpa penjelasan.
"Mau mandi dulu?" tanya Karin, mendongakan kepala untuk menatap wajah tampan suaminya yang terlihat lelah. Karin jadi menyesal karena sudah membuat hari suaminya buruk. Padahal, Wisnu sedang sibuk mengerjakan proyek baru untuk perusahaan tapi Karin bertingkah seperti anak kecil karena butuh perhatian dari Wisnu ditambah kecurigaannya.
Wisnu menggeleng, "aku udah mandi tadi di kantor." jawab Wisnu.
Karin terdiam, mata bulatnya menatap Wisnu yang juga membalas tatapannya. Entah keberanian dari mana, Karin sedikit berjinjit lalu mengecup bibir tipis suaminya. Tingkah Karin berhasil membuat Wisnu tersenyum, lalu kembali memeluk tubuh istrinya. Karin itu memiliki tubuh yang ideal, sebagai laki-laki Wisnu akui tubuh Karin sangat menggoda. Dan, beruntungnya hanya Wisnu yang bisa melihat semua yang ada pada diri Karin.
"Mas, aku boleh ganti panggilan buat kamu?" izin Karin lebih dulu mengalihkan pembicaraan mereka karena Karin rasa Wisnu benar-benar sudah memaafkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR CINTA - fairbi✔️
FanfictionTAKDIR CINTA Aku kira kau terus bersedia untuk memperjuangkanku, sesiap aku berjuang untukmu. Tapi, aku tersadar kau tidak pernah berjuang untukku yang bukan bagaian dari kebahagianmu. Aku hanya sebuah persinggahan, buktinya kau pergi dengan nyaman...