TEKEN BINTANG SEBELUM BACA❗
|||||
"Ini kapan berangkatnya? Calon mertua gue udah nungguin nih!" Sakya berteriak didepan mobil miliknya, menatap sahabat-sahabatnya yang masih duduk rapi di teras rumah dua lantai milik Sakya sendiri. Rumah hasil jerih payahnya selama bekerja, rumah yang sudah disiapkan untuk istrinya kelak.
"Sabar dong, ini ribet banget kebayanya!" sahut Sonya yang kesal karena Sakya sejak tadi menyuruh mereka cepat-cepat.
"Ya siapa suruh pake kebaya?" kata Sakya yang sudah tidak sabar menunggu.
"ELO!" teriak para perempuan yang memang memakai kebaya senada, karena Sakya ingin semua klub 17 memakai seragam walau hanya acara lamaran. Dan, terkhusus perempuan memakai baju kebaya modern, dengan bawahan batik yang serupa dengan baju laki-laki.
Sakya langsung tersenyum lebar setelah mendapat semprotan maut dari para ibu-ibu dan calon ibu-ibu pasangan sahabatnya. Setelah dirasa selesai, Marva, Fauzi, dan Vernon sekali lagi memeriksa bawaan yang akan menjadi seserahan untuk lamaran sahabat mereka.
Hari ini Sakya akan melamar seorang gadis yang tinggal di Bandung setelah satu bulan menghilang karena tidak berani menemui gadis itu. Berulang-ulang kali curhat pada Juna, Fauzi dan yang lain, akhirnya Sakya berani menghubungi Nesya dan meminta izin untuk datang ke rumah orangtua Nesya dengan maksud meminang gadis sunda itu.
Reaksi Nesya? Tentu memarahi Sakya karena bercandanya sama sekali tidak lucu. Tapi, setelah Sakya meyakini bahwa niatnya benar-benar serius Nesya menjadi luluh dan menyuruh Sakya datang. Memberi sedikit ancaman jika Sakya hanya mengerjainya.
Biasanya, untuk acara lamaran klub 17 tidak sekomplit ini ikut serta tapi Sakya benar-benar memaksa agar semua harus ikut sampai menyesuaikan jadwal sahabatnya.
Dihari yang bahagia kumpulan perempuan juga sudah bertambah lima orang, Clara Adeera istri Dino seorang hafidz Qur'an yang dijodohkan oleh Abi-nya Dino. Pasangan yang sering membuat klub 17 berkata Masya' Allah sangkin seringnya Dino membisikan sholawat ditelinga istrinya padahal sedang berkumpul bersama.
Lalu ada Ayuna Zahra tunangan Deka yang kebetulan sedang di Jakarta, perempuan pilihan orangtua Deka yang berhasil membuat Deka jadi bucin padahal diawal terus menolak.
Arjuna si manusia absurd tentu tidak kalah saing, ia membawa gadis bernama Safira Bannessa seorang direktur utama dari PT. Tuwais. Gadis yang menjadi rekan kerja perusahaan mereka.
Dan, Fawnia Zevita .., pacar Fauzi.
Setelah habis dicaci maki oleh Juna masalah Fauzi yang diam-diam memendam perasaan pada kekasih sahabatnya sendiri, Fauzi tidak menyangka semesta mempertemukannya pada seorang gadis yang sangat menarik. Benar-benar menarik hingga berhasil membuat Fauzi lupa tentang perasaannya pada Naura. Lagi pula, Fauzi sadar penghalang antara Fauzi dan Naura bukan hanya Marva melainkan Tuhan mereka yang berbeda.
Dan terkahir, Qilla juga ikut tapi sebagai teman dekat Malik. Status mereka tetap bertahan di kata teman. Malik sudah mengingatkan Qilla bahwa tidak ada kata pacaran, kalau sama-sama yakin mereka akan langsung menikah. Qilla sudah siap sebenarnya, tapi Malik masih ragu.
Naura memutuskan untuk tetap bersama Marva yang kali ini sampai memohon agar mereka tidak berpisah. Sonya sebenarnya sedikit kesal dengan keputusan Naura yang masih memaafkan Marva, tapi, Reihan menegurnya karena itu adalah masalah pribadi orang lain.
Setelah berisik disana-sini akhirnya rombongan lenong itu berangkat menuju Bandung. Sakya sejak pagi tersenyum cerah karena setelah gelisah, galau, merana memikirkan Nesya akhirnya ia bisa berani mengambil keputusan. Orangtua Sakya yang kebetulan menetap di Bandung juga ikut merestui bahkan sudah menunggu kedatangan putranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
TAKDIR CINTA - fairbi✔️
FanfictionTAKDIR CINTA Aku kira kau terus bersedia untuk memperjuangkanku, sesiap aku berjuang untukmu. Tapi, aku tersadar kau tidak pernah berjuang untukku yang bukan bagaian dari kebahagianmu. Aku hanya sebuah persinggahan, buktinya kau pergi dengan nyaman...