twenty one

509 70 12
                                    

Keesokan harinya, Yuna memilih untuk tetap di rumah daripada berangkat ke sekolah. Yuna sudah menceritakan semua kejadian kemarin ke Sooyoung, dan Sooyoung menyarankan Yuna untuk istirahat saja karena Yuna menangis semalaman dan kondisi tubuhnya buruk. Sekitar jam 12 siang, Yuna baru bangun tidur karena ia baru tertidur pukul 3 pagi.

Sooyoung masuk ke kamar Yuna, "Dek, makan yuk. Ada bubur ayam. Mau mama bawain ke atas?"

"Ngga usah ma. Nanti aku ke bawah."

Sooyoung tersenyum dan mengangguk, lalu keluar dari kamar Yuna. Yuna membuka handphonenya, terdapat chat dari Jisung yang sudah terkirim sejak sekitar pukul 9 pagi.

kak jisung
Ga sklh?
09.33

ngga
12.26

Knp
12.26

kak kita udh putus
gausah peduliin gue
12.27

Sorry
Jgn lupa makan
12.27

Yuna menaruh HP-nya dan keluar dari kamar untuk makan di bawah. "Ma, kok ngga kerja?"

"Tadi mama nunggu kamu bangun. Nih bentar lagi berangkat kok." jawab Sooyoung.

"Oke, ma. Udah makan?" tanya Yuna kembali. "Udah kok, sayang. Kamu makan ya. Mama berangkat sekarang."

"Dadah ma, hati-hati ya." pesan Yuna. Sooyoung tersenyum lalu keluar dari pintu rumah.

Tak lama kemudian, ada yang membunyikan bel rumah Yuna. Tanpa pikir panjang, Yuna membukakan pintu. "Misi mba, atas nama Jisung?" ujar Mas Gojek.

Yuna kaget, lalu menghela nafas. "Betul mas. Makasih ya" ujar Yuna. "Sama-sama mba." balas Mas Gojek. Yuna menutup pintunya, lalu kembali ke meja makan. Yuna membuka paket tersebut, Jisung mengirimkan sushi untuk Yuna. Yuna menghela nafas lagi dan membuka HP-nya.

kak jisung

kak ngapain kirim makanan sih
gue balikin

Ga
Buang aja kalo gamau

lain kali gausah kirim2 makanan
kakak gaperlu khawatirin gue
gue bisa beli sendiri

Gua cm takut lu lupa makan
13.08

"Ya Allah, baru sehari aja udah gini." gumam Yuna pelan. Yuna menatap menatap makanan yang dikirim oleh Jisung dan mulai menangis lagi. "Gue bisa nggak ya bener-bener lepas dari Kak Jisung..hiks..."

Jisung's POV
Jam pulang sekolah telah tiba. Jisung keluar kelas dengan muka masam dan badan lesu. "Lesu amat sih yang baru putus." ujar Junho. "Ck, bacot." balas Jisung seadanya.

Jisung berjalan menuju parkiran, melewati kelas Yuna.
Biasanya jam segini pasti lagi ngelarang gue balapan, atau ngajak pergi bareng, ujar Jisung dalam hati.

Jisung tiba di parkiran. Ia duduk di atas motornya dan membuka HP-nya. Yang pertama ia lihat adalah foto Yuna yang sedang selfie terpasang di wallpapernya. Teringat kembali memori pada saat itu.

flashback
"Kak, kok wallpaper kakak item doang sih. Aneh." ujar Yuna. "Biarin. Bingung pasang apa." jawab Jisung.

Selanjutnya, Yuna memoto dirinya sendiri. "Nih, gue pasangin wallpaper. Biar selalu inget kakak punya pacar cantik." ujar Yuna sambil mengembalikan handphone Jisung. Jisung hanya membalasnya dengan cengiran.
flashback end

"Woi jangan bengong." celetuk Junho. "Udah jangan terlalu dipikirin, Sung." kata Junho. "Yujin bilang, Yuna itu sayang banget sama lu. Cuma, dia sekarang lagi marah banget. Dia ga bakal mau interaksi sama lu. Nanti, kalo dia udah agak tenang, baru deh, lu deketin lagi." nasehat Junho.

Jisung tersenyum, "Hm. Iya makasih, Ho."

Jisung menyalakan motornya dan pulang ke rumah. Sesampainya di rumah, Jisung duduk di ruang tengah. Kebetulan, Siyeon dan pacarnya, Jeno, sedang berada di ruang tengah juga untuk menonton TV. "Kak, gue putus." celetuk Jisung.

"Hah? Lu apain si Yuna anjir?" kaget Siyeon. "Gue emang jahat selama ini ya?" tanya Jisung pada dirinya sendiri. "Emang lu ngapain sih?" tanya Jeno.

"Selama pacaran, gue sama Yuna sering banget berantem. Yuna suka ngelarang gue ini-itu, gue ya ga suka dong. Gitu deh, jadinya berantem." jawab Jisung. "Ya...gimana ya..salah lu sih.." ujar Siyeon bingung sambil menggaruk kepalanya.

"Ga cuma itu deh kayaknya kak...gue kan orangnya ga pekaan, jadi ga tau gimana perasaan dia selama ini gitu.." ujar Jisung lagi. "Yaudah kalo gitu, lu sekarang introspeksi dulu deh, kalo lu udah nyadar ntar ajak ngobrol sama dia. Kalo sekarang kan pasti Yuna masih marah juga sama lu." saran Jeno.

"Iya deh, bang. Makasih ya." ujar Jisung lalu masuk ke kamarnya. Setelah Jisung masuk kamar, Siyeon menyeletuk, "Jen, aku sedih kalo liat Jisung kaya gitu. Dia ga pernah loh se lemes ini."

"Tapi aku juga tau sih dia emang sering banget berantem sama Yuna. Yuna juga sering cerita ke aku kalo Jisung gimana." tambah Siyeon.

"Kalo aku bilangin sekarang ke Jisung gimana perasaan Yuna dia makin sedih ga sih, Jen?" ujar Siyeon.

"Nanti kalo dia udah baikan coba aja kamu bilangin, kalo sekarang iya sih kayaknya dia bakal jadi makin sedih." jawab Jeno.

"Udah sekarang kamu ga usah khawatir ya. Aku yakin pasti mereka balikan. Orang dua-duanya sayang banget gitu." tambah Jeno.

back to Yuna's POV

Keesokan harinya, Yuna sudah kembali bersekolah. Tak seperti biasanya, Yuna langsung masuk kelas alih-alih bermain dahulu di kantin. "Jin, gue ga mau ketemu Kak Jisung. Semoga ga ketemu ya Allah." ujar Yuna.

"Hahaha, iya, iya, nanti gue bilangin kalo ada Kak Jisung biar lu bisa kabur." ujar Yujin sambil tertawa. Tak lama, Yujin keluar kelas.

"Hai kak, kenapa manggil?" tanya Yujin ke Junho. "Kamu udah sarapan?" tanya Junho. "Udah tadi." jawab Yujin.

"Nanti siang ke Sency yuk. Kita udah lama ga jalan-jalan." ujar Junho. "Ayo kak, tapi tungguin bentar ya aku ada susulan hehe." jawab Yujin. "Iya sayang tenang aja."

"Udah kak? Manggil buat ini doang? Kenapa ngga di chat aja?" kata Yujin sambil tertawa. "Ih emangnya ga boleh ketemu pacar sendiri?" ujar Junho sambil manyun, Yujin hanya tertawa saja. "Eh, tapi aku manggil bukan gara gara itu. Noh, si Jisung." tambah Junho.

"Hah? Kenapa kak?" tanya Yujin ke Jisung. "Yuna masuk?" tanya Jisung.

"Masuk, kok." jawab Yujin. "Kenapa kak, mau dipanggilin?" tanya Yujin. "Eh tapi jangan deh kak, takutnya dia marah-marah." tambah Yujin.

"Eh, ngga kok. Yaudah nih udah mau bel, gue sama Junho balik ke kelas ya. Ohiya tolong ingetin Yuna jangan lupa makan. Nanti maagnya kambuh." pesan Jisung. Yuna hanya mengangguk dan tersenyum. Junho melambaikan tangan ke arah pacarnya lalu kembali ke kelasnya. Yujin pun masuk kembali ke kelas.

"Ngapain, Jin?" tanya Yuna. "Ooh, tadi kak Junho ngajakin jalan." jawab Yujin. Yuna mengangguk, "Tadi ada kak Jisung juga ya di depan?"

"Iya. Dia nanyain lu, dia bilang jangan lupa makan, nanti maag." kata Yujin. "Anjir, ga usah diingetin juga gue makan. Dari kemaren jangan lupa makan jangan lupa makan terus tuh orang." cibir Yuna. Yujin hanya terkekeh.

Gini deh ngadepin dua orang gengsi, batin Yujin dalam hati.


———————————————————————
yaampun udh berapa tahun ga update??? masih ada yg baca ga ni ceritanya😅😅😅

k a s a r // park jisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang