ten

6K 673 89
                                    

Hari ini hari Senin, pekan ini hanya digunakan untuk class meeting. Setelah itu, akan libur sampai bulan Januari. "Eh, Yuna." sapa Junwook.

"Eh kak," sapa Yuna balik.

"Gimana UASnya?" tanya Junwook lalu membayar makanannya. "Alhamdulillah lancar kak." ujar Yuna sambil tersenyum.

"Bu minta pisau dong, nggak bisa dibuka nih." ujar Junwook kepada penjual makanan di kantin. "Nih, dek hati-hati ya." ujar ibu kantin.

Saat sedang membuka makanannya, pisau yang dipakai Junwook tak sengaja mengenai siku Yuna. "Awww.."

"Ehh maap maap maap. Mau gua temenin ke UKS nggak? Itu berdarah banyak banget." ujar Junwook. "Gapapa kak aku sendiri aja. Aww..anjing." ujar Yuna sambil berjalan ke UKS.

Jisung mengetahui Yuna terkena pisau, tetapi Jisung tidak tahu Junwook tidak sengaja. Jisung langsung bergegas mencari Junwook. "WOY ANJENG! LU APAIN CEWEK GUA?!" bentak Jisung sambil menarik kerah Junwook.

"GUA GAK SENGAJA TOLOL!" bentak Junwook balik. Jisung yang sudah tersulut emosi langsung menonjok pipi kiri Junwook. "SANTAI DONG ANJING!" ujar Junwook lalu menonjok balik Jisung.

"YUNA COWOK LO BOGEM BOGEMAN!" ujar Samuel sambil membuka pintu UKS. Yuna langsung menarik Yujin ke koridor tempat Jisung dan Junwook bertengkar. "Woy misi anjing."

"Misi woii." ujar Yujin. Sampai di koridor, Yuna melihat Jisung yang terkapar di bawah Junwook dan Junwook yang menonjok wajah Jisung tanpa ampun. Yuna menangis, dia takut akan Jisung. "Eh kok lu mewek sih. BANG JISUNG CEWEK LO MEWEK NIH!" teriak Haruto.

"Woy Yuna itu tahan Bang Jisung. Jangan mewek dihh." ujar Haruto sambil menarik Yuna agar berdiri. Yuna mengangguk lalu memeluk Jisung dari belakang. "Kak udah dia gak sengaja kak."

Jisung berdiri lalu kembali menonjok wajah Junwook. Yuna memeluk Jisung semakin erat, "Kak udah plis kak."

Jisung menengok dan melihat Yuna, lalu tatapan Jisung meluluh lalu Samuel dan Minhee menariknya ke UKS. Yuna mengikuti Jisung ke UKS bersama Yujin, Sohee dan Haruto.

Di depan UKS, Yuna masih saja menangis. Teman-temannya juga bingung karena apa. "Yun udah dong jangan mewek itu samperin cowok lu." ujar Yujin.

Yuna menggeleng-geleng, "Nggak mau...takut..."

"Udah sini yok." ujar Sohee lalu mendorong Yuna untuk masuk ke uks. Yuna akhirnya masuk UKS, tapi dia cuma duduk di samping Jisung dan diem doang.

Jisung narik tangan Yuna terus ngeliat sikunya, "Masih sakit?" tanya Jisung. Lalu tiba-tiba air mata Yuna jatuh lagi, Yuna berusaha menyembunyikannya dengan menunduk. "Kenapa, hm?" tanya Jisung sambil mengangkat dagu Yuna. Yuna menarik wajahnya untuk menjauh dari Jisung lalu menggeleng.

"Udah jangan nangis." ujar Jisung. "Obatin dulu sana lukanya." ujar Yuna lalu berdiri. Jisung menahan tangan Yuna, "Obatin." ujar Jisung.

Yuna mengehela nafas lalu mengambil kapas, betadine dan hansaplast di kotak p3k. "Yuna nangis lagi gua cipok." ujar Jisung. "Dih apasih kak."

"Beneran. Sini mau gua cipok?" ujar Jisung bercanda. "Kakk ihh..nggak gue obatin nih." ancam Yuna. "Iya iya. Sini."

Yuna mulai menuangkan betadine ke kapas. Jisung hanya diam menahan sakit selagi Yuna menekan lukanya dengan kapas. "Udah nggak usah ditahan. Teriak aja kalo sakit." ujar Yuna.

Lalu Yuna memasang plester di wajah Jisung. "Udah. Gue balik ke kelas ya." ujar Yuna sambil berdiri. "Ngapain? Kan class meeting." tanya Jisung.

"Lanjutin drakor." ujar Yuna. "Nanti temenin gua ya pulsek." ujar Jisung. "Kemana?" tanya Yuna.

"Showroom motor." jawab Jisung. "Beli motor baru?" tanya Yuna. "Yang sekarang rusak nggak bisa dibenerin." jawab Jisung. Yuna mengangguk lalu keluar dari UKS.

"Eh kak, besok kakak balapan ya kata Kak Samuel? Nggak boleh ah kak, itu muka kakak masih kayak gitu." ujar Yuna. Jisung mencibir, "Lo lupa? Motor gua kan rusak. Mana mungkin gua beli motor hari ini besok nyampe."

"Oiya hehehe. Dadah kak gue mau ke kelas." ujar Yuna.


















***

Jisung menghampiri kelas Yuna, "Ayo. Naik gocar ya."

Yuna mengangguk, "Eh kak, gue lupa bilang, ini gue beli hoodie kembar kemaren Sabtu, nih." ujar Yuna sambil menyodorkan kantung berisi hoodie. Jisung tersenyum tipis sambil mengambil kantung tersebut, "Norak banget." gumam Jisung sangat pelan, tetapi Yuna mendengarnya.

"Yaudah kalo norak gak usah diambil. Gue pulang sendiri aja kak." ujar Yuna lalu mengambil kembali kantung itu dan keluar dari kelasnya.

"Jahat anjing..." ujar Yuna lalu mengeluarkan tangisnya dan terduduk di lobby. "Yuna, lo kenapa woy?" ujar Guanlin. "Lah...Kak Guanlin...?" ujar Yuna yang masih sesenggukan.

"Gua mau ngejenguk sekolah. Lu kenapa nangis?" ujar Guanlin lalu duduk di samping Yuna. "Eh Yuna, ngapain lu sama mas mantan? Hai Kak Guanlin hehehe" ujar Sohee.

Yuna menghapus air matanya, lalu mengkode Sohee untuk pergi, "Hee, sana ah pengen ngobrol sama Kak Guanlin." bisik Yuna. "Ck, iye iye. Daah Kak Guanlin."

"Kakak udah mau pulang?" tanya Yuna. "Iya sih. Mau temenin gua ke gramed gak? Eh tapi Jisung marah nggak?" ujar Guanlin, Yuna dan Guanlin memang mantanan, tetapi mereka menjalani hubungan sebagai teman sekarang, ya walaupun jarang ketemu.

"Boleh deh. Gue lagi berantem kak udah biarin aja yuk." ujar Yuna. Guanlin tertawa, "Yaudah ayok. Gua bawa mobil." Yuna mengikuti Guanlin berjalan ke parkiran.

Yuna masuk ke mobil Guanlin, "Ya Allah ditelfon." keluh Yuna.

incoming call from kak jisung...
"Dimana?"

"Mau jalan sama Kak Guanlin."

tut...tut...tut...

"Eh Kak makan dulu dong hehehe laper." ujar Yuna. Guanlin mengangguk, "Makan Marugame ya? Lagi pengen hahah." jawab Guanlin, Yuna hanya mengangguk.

Sedangkan ini adalah keadaan Jisung, Jisung tentu saja tahu kalau Guanlin itu mantan Yuna, ya makanya sekarang Jisung lagi nendang nendang tembok di kamarnya, "Anjing!" kesal Jisung.

"Susulin lah, coba liat Zenly-nya Yuna dia dimana. Jangan marah-marah gak jelas gitu, malah nggak guna." kata Siyeon, kakak tiri Jisung. Jadi, awalnya Jae menikah dengan Wendy dan Wendy melahirkan Jisung, namun sayangnya Wendy berpulang ke sisi-Nya terlebih dahulu, tak lama Jae menemui wanita yang bernama Irene dan mereka menikah. Anyways, balik ke cerita.

"Dia gak mau ngeliat gua lah, kak." ujar Jisung. "Ya lagian bego, malah dibilang norak. Gue tau pasti dalem hati lu seneng kan punya hoodie couple gitu." nyinyir Siyeon.

"I-iya sih...Ah udahlah kak sana keluar aja, katanya Bang Jeno ntar jam 3 mau kesini." ujar Jisung, Jeno itu pacar Siyeon. "Eh kok dia nggak bilang gue? Yaudah ah mau mandi dulu." ujar Siyeon lalu keluar dari kamar Jisung.

"Alah tai." keluh Jisung lagi, pikiran Jisung dipenuhi oleh Yuna, Jisung merasa bersalah kepada Yuna, dia juga cemburu terhadap Guanlin. Duh, dasar remaja.




——
halo guys aku updatenya malem terus yaa hehe

k a s a r // park jisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang