eight

6K 674 14
                                    

Yuna segera berlari ke kelasnya, sekarang sudah bel masuk dan Yuna baru sampai di sekolah.  "Kemana lu? Tumben telat." ujar Yujin.

"Kesiangan. Gue mau beli makanan dulu, ikut ngga?" tanya Yuna. Yujin mengangguk lalu mereka berdua berjalan ke kantin.

Yuna hanya membeli telur gulung dan Yujin hanya membeli minuman. "Lu abis berantem ya?" selidik Yujin.

"Kok tau?" tanya Yuna, setelah membeli makanan, mereka langsung kembali ke kelas.

"Bengkak gitu mata lu. Kenapa lagi sih?" tanya Yujin.

"Yaa..kayak biasa aja sih sebenernya. Tapi kemaren gue hari pertama pms jadinya gue baper banget." jelas Yuna. Yujin hanya mengangguk lalu meneguk minumannya.

"Yun, ini dari Jisung." ujar Chaerin. Yuna menoleh, "Loh Kak Chae ngapain ke sini?" tanya Yuna setelah menerima susu kotak dan yupi yang diberikan Chaerin, katanya sih dari Jisung.

"Mau ke ruang guru tapi sekalian lewat kelas lo jadi dititipin sama Jisung." ujar Chaerin. Yuna mengangguk, "Makasih ya kak. Beneran ini dari Kak Jisung?"

"Iyalah. Kurang kerjaan gue kalo beliin lo, hehehe nggak deng bercanda. Gue duluan ya, Yun." ujar Chaerin lalu melambaikan tangannya dan menjauh dari kelas Yuna.

"Eh, abis ini ulangan matematika ya? Ajarin dong, Yun." ujar Kangmin sambil menghampiri Yuna ke mejanya yang diikuti oleh Haruto.

"Yujin aja, gue mau tidur ah." tolak Yuna. Yujin menatapnya sinis, "Anjing ya, cepet sini ajarin." ujar Yujin. Yuna tertawa lalu mengambil bukunya dari tas.

"Jadi tuh.." lalu akhirnya Yuna mengajarkan teman-temannya.


















***

Yuna baru saja selesai mandi, berhubung sekarang sudah sore dan dia belum makan, Yuna akan memasak.
"Yun, tuh udah gue beliin bahan spageti carbonaranya. Masakin gue sama Doyeon juga ya." ujar Lucas.

"Iyaa. Santai, arigato abang." ujar Yuna lalu mulai membuka bahan-bahan yang sudah dibeli oleh Lucas.
"Gue ikut masak ya, Yun." ujar Doyeon yang dibalas anggukan oleh Yuna.

"Eh, Yun. Jisung nggak kesini?" tanya Lucas, Yuna menoleh, "Berantem."

"Berantem mulu lo. Kenapa emangnya?" tanya Lucas lagi. "Kamu gak usah kepo urusan Yuna deh. Udah sana ke kamar aja nanti aku panggil kalo udah jadi." ujar Doyeon. Yuna menjulurkan lidahnya kepada Lucas, lalu Lucas menatapnya sinis dan kembali ke kamarnya.

"Kak Doyeon, gimana sih caranya betah lama-lama sama Bang Lucas. Gila ya, gue sepuluh menit di satu ruangan aja rasanya pengen gue goreng mulutnya." keluh Yuna setengah bercanda.

Doyeon tertawa, "Hahaha, dia itu jail sama lo, Yun. Sama gue nurut banget, udah kayak anjing." ujar Doyeon.

"Emang anjing sih." canda Yuna yang dibalas tawaan oleh Doyeon.

tok tok tok

Bi Sunarti membuka pintunya, "Dek, ini pacarnya. Bibi suruh duduk di ruang tengah."

"Lo lagi berantem kan? Selesaiin dulu masalahnya gih. Gue aja yang masak gapapa." ujar Doyeon.

"Beneran gapapa kak? Palingan gue bentar doang sih." ujar Yuna, Doyeon mengangguk sambil tersenyum.

"Di kamar aja." ujar Yuna lalu melangkahkan kakinya ke kamar terlebih dahulu.

"Ngapain kesini?" tanya Yuna sambil merebahkan badannya di kasur. Jisung duduk di sofa kamar Yuna.

k a s a r // park jisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang