one

23.7K 1.4K 179
                                    

Seperti biasa, Yuna berangkat sekolah dengan mobilnya sendiri. Yuna sudah beberapa kali meminta pacarnya, Jisung untuk menjemputnya tetapi pacarnya tidak pernah mau, entah alasannya apa. Yuna sampai di sekolah tepat pukul enam tiga puluh. Ia memarkirkan mobilnya terlebih dahulu, lalu bergegas menuju kelasnya karena ada tugas yang harus dia kumpulkan hari ini dan belum dia kerjakan.

"Yun, bagi tugas fisika dong." ujar Kangmin, teman sekelas Yuna. Kangmin langsung duduk di sebelah Yuna saat Yuna sampai di kelas. Yuna memang pintar di kelasnya, tapi dia sungguh malas. Benar-benar malas.

"Yee, kayak lo gatau gue aja. Nih baru mulai ngerjain." ujar Yuna sambil menunjuk buku tugasnya dan melirik ke arah sohibnya itu.

"Yahhh gue nyontek siapa dong. Si Jiheon sih, best student tapi suka telat, gimana gue mau nyontek." keluh Kangmin yang dibalas tawaan oleh Yuna.

"Yun, dicariin cowok lo tuh. Disuruh nyamper ke kelasnya." ujar Haruto.

Yuna mengangguk lalu berpamit ke Kangmin, "Bentar ya, Min."

Yuna memasuki kelas Jisung, teman-teman sekelas Jisung memakluminya karena Jisung memang sering menyuruh Yuna menghampiri kelasnya. "Kenapa, kak?" tanya Yuna lalu duduk di kursi sebelah Jisung.

"Kerjain pr, dong." jawab Jisung tanpa menatap wajah kekasihnya. Menurut Jisung, game-nya lebih menarik daripada wanitanya yang sedang mendelik ke arahnya.

"Kenapa ga sendiri aja, sih? Kan gue masih kelas 10 kak. Gak ngerti beginian, tau." jawab Yuna sambil melihat-lihat tugas matematika milik Jisung kalau saja ada yang Yuna mengerti. Tetapi, nyatanya, Yuna tidak mengerti satu soal pun.

"Google aja sih, susah amat." sahut Jisung dengan nada kesal. Yuna menghela nafas, tidak ada gunanya juga membantah perintah lelakinya.

"Kan bisa sendiri, ck." gumam Yuna. Jisung mendengarnya, tapi ia tak peduli sebab ia sedang bermain game. Yuna membuka handphonenya lalu mencari soal-soal tugas matematika Jisung.

"Eh, ada Yuna." sapa Chaerin, teman sekelas Jisung. "Eh, Kak Chae."

"Mau ga? Mama gue ngasih bekel banyak banget nih." tawar Chaerin sambil menyodorkan kotak bekal berwarna kuning.

"Kakak gak mau nih?" tanya Yuna memastikan. Chaerin menggeleng, "Udah tadi, mau ga?"

"Boleh deh, hehehe. Belom sarapan," jawab Yuna lalu mencomot satu risoles dari kotak bekal Chaerin. "Makasih ya, kak."

Chaerin tersenyum, "Santai lah."

Setelah beberapa menit Yuna mengobrol dengan Chaerin, dia berpamitan dengan Jisung dan Chaerin untuk kembali ke kelasnya. "Kak Jisung, Kak Chaerin, aku balik ke kelas ya. Udah mau bel."

Chaerin melambaikan tangannya sambil tersenyum, "Oke, daah Yun. Belajar yang beneeeeer." Yuna membalas Chaerin dengan tawaan, lalu kembali ke kelasnya.

"Abis ngapel, Yun?" tanya Yujin yang dibalas decakan oleh Yuna. Yujin tahu Jisung dan Yuna tidak pernah seperti pasangan lainnya. Yujin hanya melemparkan candaan untuk mencairkan suasana.

"Ngapel sama Kak Chaerin kali, bocahnya main game mulu." jawab Yuna.


















***

"Ngantin ga?" tanya Yujin sambil membereskan buku-buku pelajaran dan mengambil handphonenya.

"Ayo, bentar ngambil dompet sama hp dulu." ujar Yuna.

"Lu yang mesen dong hehehehe. Samain aja sama lo." kata Yujin yang langsung duduk di meja pojok kantin yang biasa mereka duduki bersama Sohee, Doyoung, Haruto dan Kangmin.

Selagi yang lain belum datang, Yujin menunggu teman-temannya sambil bermain game. Tetapi, ada yang mengusik pandangan Yujin, yaitu, Junho, Jisung dan teman-temannya sedang menuju ke rooftop. Sudah pasti, mereka ingin makan di sana lalu merokok. Yujin tahu Yuna akan tidak suka jika Jisung merokok.

Yuna kembali dengan dua piring makanan di tangannya. "Yun, cowok lo ke rooftop tuh." ujar Yujin. Yuna mendecak, tetapi dia tidak menjawab Yujin. Mungkin Yuna sedang malas mencari ribut dengan pacarnya. Yuna mulai menyantap makanannya. "Yang lain pada kemana, Jin?"

"Tuh, lagi pada beli makan." jawab Yujin sambil menunjuk ke arah Doyoung, Haruto, Kangmin dan Sohee yang sedang memesan makanan mereka.

"Eh ges, sorry tadi lama, tadi emang Si Hendra, ngajar bk doang lama banget. Mana laper gue," keluh Doyoung.

"Lo berdua darimana tadi? Kok dikelas gak ada?" tanya Yujin kepada Haruto dan Kangmin. Kangmin menyengir, "Ngosis nih. Dipanggil bos."

"Asik dah yang osis. Dispen mulu." ujar Sohee sambil mencomot makanan Haruto. "HEH MANUSIA! Makanan gue anjeng," seru Haruto.

Sohee menyengir, "Minta, Haruto sayangku. Hehehehe,"

"Tumben ga nyusul cowok lo, Yun?" ujar Kangmin yang sedang mengunyah makanannya. Yuna diam saja, Yujin yang membalasnya, "Udah ah. Lagi males dia sama cowoknya."

"Eh iya, jadi lupa mau nyamperin Wonyoung. Bentar ya ges," ujar Haruto lalu berdiri dari tempat duduknya.

Melihat teman-temannya bucin, Doyoung menyinyir, "Bucin semuaaaa. Gak sekalian lu Hee sama Seungchan? Lu juga Jin sama Bang Junho, oh iya belom jadian ups."

"Bacot lu anjir! Iri aja," seru Yujin sambil memukul lengan Doyoung. Sohee tidak menanggapi Doyoung karena sedang fokus dengan ayam gorengnya.

"Eh, gue duluan ya. Pasti cowok gue lagi ngerokok, pengen gue hajar bocahnya." ujar Yuna yang ikut beranjak dari tempat duduknya lalu mencuci tangannya di wastafel.

Yuna menyusul Jisung ke rooftop, dan benar saja ada Jisung. Teman-teman Jisung sudah pergi entah kemana, Yuna bisa tahu itu karena banyak sampah makanan disana. Tersisa Jisung yang sedang merokok sambil menikmati pemandangan rooftop. "Kak," panggil Yuna.

Jisung menengok, "Ngapain kesini?" dengus Jisung, lalu dia membuang mukanya dari Yuna. "Udah makan?" tanya Yuna basa-basi.

"Hm." jawab Jisung, Yuna tidak membuka pembicaraan lagi. Yuna hanya duduk di sebelah Jisung sambil ikut menikmati pemandangan.

Yuna membuka handphonenya. "Kak, udah mau bel. Udahan yuk ngerokoknya." ajak Yuna lembut.

"Gua mau cabut. Lu kebawah aja." jawab Jisung. Yuna menghela nafas, "Yaudah, tapi jangan ngerokok."

"Not your business, Yuna." jawab Jisung. Yuna kembali menghela nafas. "Ayo turun." ajak Yuna lagi.

"Gua bilang nggak." jawab Jisung tegas.

"Kak Jisung, please....gue bilang gini karena gue peduli, kak." pinta Yuna.

"Shin Yuna, BISA NGGAK SIH, berhenti ngatur-ngatur gua?" kata Jisung tegas dan penuh penekanan. Yuna menghela nafas, kalau sudah begini, Yuna akan menyerah. "Okay, fine, do whatever you want."

k a s a r // park jisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang