sixteen

6K 645 35
                                    

"Yun." panggil Jisung. Yuna mengabaikannya, dia memilih memainkan ponselnya. "Yuna."

"Apaan sih ish." jawab Yuna. Jisung mendecak, "Kenapa sih?" tanya Jisung. Yuna hanya menaikkan bahunya.

"Makan dulu dong kak. Laper. Di Genki Sushi aja." ujar Yuna tanpa menatap Jisung. Jisung hanya menyimak tanpa menjawab. "Kak." panggil Yuna.

"Besok kita setahun." lanjutnya. Jisung menengok, "Mau jalan-jalan ke ancol ngga?" tanya Yuna. Jisung hanya mengangguk, "Besok gue jemput." ujar Jisung.

Sesampainya di sekolah, Jisung langsung memarkirkan mobilnya di parkiran sekolah. Setelah parkir, Yuna dan Jisung langsung turun. "Nanti gue ekskul bola." ujar Jisung.

Yuna mengangguk, "Yaudah nanti gue tungguin." jawab Yuna. "Pulang sendiri aja. Lama." balas Jisung. "Nggak papa." balas Yuna kembali.

Yuna langsung berjalan ke kelas, untung saja hari ini dia mendapatkan shift kerja di MPLS waktu siang, jadi dia bisa mengikuti pelajaran terlebih dahulu di pagi hari.

"Yun, sini makan! Gue bawa makanan banyak!" ajak Sohee. "Yey, mau doong." ujar Yuna lalu duduk di bangkunya. 

Yuna mencomot risol milik Sohee, "Eh enak banget! Lu bikin?" seru Yuna. "Ngga lah. Beli hahaha." jawab Sohee. "Enak enak." ujar Yuna sambil mengangguk.

"Yujin mana, Hee?" tanya Yuna saat menyadari sahabatnya itu tidak ada di tempatnya. "Ngapel lah. Ngapain lagi sih tuh anak selain ngapel?" tanya Sohee balik. Yuna hanya tertawa menanggapi temannya itu.


















***

Sekolah sudah selesai, Yuna merapihkan barangnya. "Lu pada langsung pulang?" tanya Yuna. "Iye, gue mau les piano." jawab Yujin. "Sohee, lu langsung pulang?" tanya Yuna. "Iya, tapi gue nunggu Seungchan dulu dia ada remedial." kata Sohee.

"Lu sekarang banget Jin pulangnya?" tanya Sohee. Yujin hanya mengangguk, "Gue balik ya." Sohee dan Yuna melambaikan tangannya ke Yujin. "Gue nungguin Kak Jisung bola. Temenin dong." ujar Yuna.

"Yaah, Seungchan udah selesai, Yun. Sorry ya." ujar Sohee, Yuna mengangguk lalu melambaikan tangannya selagi Sohee keluar dari kelas. Yuna membawa tasnya dan pergi ke lapangan. Yuna duduk di tribun, terlihat banyak murid yang menonton para lelaki ekskul bola. Ya, memang semuanya ganteng sih.

Setengah jam Yuna duduk, Yuna mendengar kakak kelasnya membicarakan dirinya. "Eh itu pacarnya Jisung kan? Gak cocok anjir, mending Jisung sama Lucy dah." cibir salah satu dari mereka. Yuna pura-pura tidak peduli dan pura-pura tidak mendengar.

"Iya gak cocok anjir, Jisungnya terlalu cakep hahaha. Tapi gue denger-denger hubungan mereka toxic sih. Palingan bentar lagi juga putus." cibir yang lain. "Lagian ceweknya juga nggak tau diri banget, mentang-mentang macarin cowok ganteng terus banyak fansnya jadi nggak tau diri." ujar kakak kelas tersebut.

"Kak Jisung kapan selesai..." gumam Yuna pelan. Yuna memasang airpodsnya lalu menyenderkan kepalanya dan memejamkan matanya.

Tak lama, Yuna terbangun karena hujan deras, Yuna buru-buru mengambil barangnya dan pindah ke tribun yang beratap. Ternyata, hujannya sudah sejak Yuna mulai tidur, jadi lapangan sangat becek. Jisung menghampiri Yuna di tribun setelah mengganti sepatu bolanya dengan sandal jepit. "Udah kak?" tanya Yuna, Jisung mengangguk.

"Pulang yuk." ajak Yuna. Jisung menoleh, "Tunggu ujannya reda." jawabnya. Yuna mendengus, "Gue ngantuuuk..." keluhnya. Jisung mengangguk, "Tunggu bentar." Jisung turun dari tribun lalu mengarah ke parkiran sekolah.

k a s a r // park jisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang