fifteen

5.8K 646 29
                                    

Hari ini adalah hari pertama Yuna menjadi siswi kelas 11, Jisung dan Yuna masih belum berbaikan, jangankan berbaikan, bertegur sapa pun tidak. Yuna berangkat lebih pagi karena sedang ada program MPLS untuk anak kelas 10. "Mah mobilnya jangan dipake dong aku males naik gojek mulu, panaaaas..."

"Hari ini terakhir dek, serius deh mama. Nanti sore juga mobil baru nyampe jadinya mama ga usah pake mobil adek." ujar Sooyoung.

"Ishh yaudah." ujar Yuna lalu kembali duduk di sofa dan memesan gojek.

Setelah gojeknya datang, Yuna langsung memakai sepatu dan naik ke motor. Sesampainya di sekolah, Yuna sudah di telepon berkali-kali oleh kakak kelasnya karena sebentar lagi mereka akan rapat pembukaan MPLS. Yuna buru-buru menaruh tasnya di kelas setelah melihat dia berada di kelas mana, dan untungnya Yuna sekelas lagi dengan Yujin. Bahkan dengan Sohee juga, tapi Yuna pisah kelas dengan teman-temannya yang lain.

Karena melihat tas Yujin dan Sohee yang sudah ditaruh, Yuna duduk di sebelah Yujin dan belakang Sohee. Tempat duduk mereka sendiri-sendiri jadi Yuna tidak ribet memilih pasangan duduk. Setelah menaruh tas dan mengambil dompet dan ponsel, Yuna berlari ke ruangan osis.

"Yuna, mana temen-temen lu yang lain? Udah jam segini juga, cepet cariin." tegas Lucy. Yuna menunduk, "Iya kak. Aku cariin." ujar Yuna lalu kembali keluar dan menelepon Haruto, Kangmin dan teman-teman osisnya yang lain.

"Baru ada Haruto doang kak, dia lagi jalan ke sini. Yang lain masih pada di jalan." ujar Yuna sambil masuk ke ruang osis. "Udah dibilangin di grup semalem jangan telat, masih aja." keluh Yeonjun.















***

"Yun, lu yang mimpin nanti ya keliling lapangan." ujar Seonho. Yuna kaget, "Gue kak? Kok nggak cowok?" tanya Yuna. "Bareng gue." ujar Seonho, Yuna hanya mengangguk pasrah.

"Ayo yang cepet dong ganti bajunya!" seru Yeonjun yang memakai toa. Tak lama, anak kelas 10 datang berlarian dan langsung berbaris. "Yang mimpin lari nanti Seonho sama Yuna. Kalo peluit udah bunyi, kelas 10 IPA-1 lari duluan ngikutin Seonho sama Yuna, sebelahnya nanti lari dibelakang 10 IPA-1, seterusnya kaya gitu." jelas Yeonjun.

"Siap, Kak!" seru anak kelas 10 berbarengan. Tak lama, peluit berbunyi lalu Yuna dan Seonho langsung memimpin berlari 10 putaran di lapangan.

Setelah selesai berlari, semua kelas 10 langsung ke kelas mengambil baju dan ke toilet untuk berganti baju kembali. Yuna memilih ke kantin untuk beristirahat karena anak kelas 10 sedang berganti baju. Baru saja Yuna duduk sebentar setelah membeli minum, Chaerin meneleponnya.

chaerin is calling...
"Yun, gece sini. Bantuin bagiin makanan."

"Oh oke kak, aku keatas."

tut...tut...tut...

Yuna berlari ke atas karena dipanggil Chaerin, tapi dia malah keseleo. "Aww anjing ah." kesal Yuna. Karena kakinya keseleo, Yuna berjalan sangat lama.

"Lama bener. Udah selese Yun." ujar Chaerin. "Kaki aku keseleo kak." ujar Yuna. "Lah kok bisa? Yaudah lu obatin dulu nanti kalo udah mendingan balik lagi ya." ujar Chaerin. Yuna mengangguk lalu dia balik ke kantin.

Yuna duduk di kantin sambil memegangi pergelangan kakinya yang keseleo. "Hiks...anjing banget hari pertama sekolah..." keluh Yuna sambil menangis. Yuna merasa sangat capek, karena daritadi Yuna selalu disuruh-suruh dan dimarahi oleh kakak kelasnya. "Berasa di ldk ya Allah..ampun dah....hiks..." keluh Yuna lagi.

Jisung kebetulan sedang bolos ke kantin, melihat Yuna dengan penampilan berantakan (rambut dikuncir asal, jas osis di gulung dan seragam dikeluarkan) yang menangis sambil memegangi kakinya. Jisung mengambil es di ibu kantin lalu mendatangi Yuna. Jisung menarik kaki Yuna untuk diluruskan, lalu menempelkan es di pergelangan kakinya. "Kenapa keseleo?"

"Jatoh di tangga." jawab Yuna seadanya. Yuna merasa canggung berada di dekat Jisung karena mereka sudah sebulan lebih tidak bertegur sapa. "Naik." ujar Jisung sambil jongkok di depan Yuna, Yuna menurut saja. Jisung membawa Yuna ke uks. "Tidur. Nanti gua izinin ke Yeonjun." ujar Jisung.

"Gue gapapa. Gue harus balik ke atas." ujar Yuna sambil berdiri lagi, namun dia harus berpegangan karena kakinya sakit. "Tidur, Yuna." ujar Jisung. Yuna menghela nafas lalu kembali naik ke kasur di uks.

















***

Yuna terbangun, dia langsung melihat keadaan sekitar. Masih ada Jisung di sampingnya. "Jam berapa?" tanya Yuna. "Jam 3 ayo pulang. Bisa jalan nggak?" tanya Jisung lagi.

Yuna mengambil tasnya dari Jisung lalu berdiri. "Bisa." ujar Yuna lalu keluar dari uks. Jisung menyusuli Yuna. Sesampainya di parkiran, Jisung langsung membuka mobilnya dan masuk diikuti oleh Yuna. "Kak." panggil Yuna.

"Kita nggak putus kan?" tanya Yuna hati-hati. "Nggak." jawab Jisung singkat. Yuna hanya mencibir. "Lu mau putus?" tanya Jisung. "Ng...ngga...lah..." ujar Yuna.

Gimana mau jawab iya nanyanya galak bener, batin Yuna.

Sampai di rumah Yuna, Yuna langsung turun dan berpamitan ke Jisung. "Hati-hati." ujar Yuna. "Kakinya di kompres lagi. Jalan lu masih pincang." pesan Jisung. Yuna hanya mengangguk lalu masuk ke dalam rumah.

Setelah itu, Yuna mandi lalu kembali berbaring di kasurnya. Tak lama, bel rumahnya berbunyi. "Atas nama Mas Jisung?" ujar Mas Gojek tersebut. Dahi Yuna mengkerut, "Nggak salah alamat mas?" tanya Yuna.

"Nggak mba, disini kok." ujar Mas Gojek. Yuna mengangguk lalu menerima makanannya. Yuna membuka makanan tersebut di meja makan. "Anjay sushi. Tau aja gua lagi pengen." gumam Yuna.

kak jisung

makasi kak
sushinya
❤️❤️❤️❤️❤️❤️

Udh di kompres blm

oiya
hehe
abis makan nanti

Jgn lupa

iyaaa kakkk
Read

Setelah makan, Yuna mengompres kakinya sambil menonton netflix di tv. Tak lama, Lucas pulang membawa Doyeon. "Kak Doyeon yaampun udah lama banget nggak kesini." ujar Yuna sambil memeluk Doyeon.

"Hehe, sibuk Yun. Eh kamu lagi nonton Money Heist? Ikut doong. Episode berapa?" ujar Doyeon lalu duduk di sofa. "Gua dikacangin langsung..." ujar Lucas.

"Sini ikut aja sih. Ngeluh mulu." nyinyir Yuna. "Episode 2 kak, aku baru mulai nonton kemaren." ujar Yuna. "Yaampun aku udah jauh. Tapi gapapa sih mau nonton lagi hahaha." ujar Doyeon, Yuna hanya tertawa.








———
masih ada yg bangun gaaa?

k a s a r // park jisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang