Sekitar satu bulan telah berlalu, kondisi Yuna mulai membaik, sifat cerianya sudah kembali. Sebaliknya, kondisi Jisung malah menurun, sejak hari mereka berpisah, Jisung lebih banyak diam daripada biasanya.
Saat ini hari terakhir UTS, Yuna dan Yujin sedang berjalan keluar kelas untuk menuju ke lobby sekolah, mereka hendak pulang. "Jin, lu pulang sama Kak Junho?" tanya Yuna.
"Iya, Yun. Lu sama siapa? Bawa mobil?" tanya Yujin kembali. "Iya gue bawa mobil."
"Eh iya, Jin, tolong bilangin Kak Junho dong. Bilangin tolong kasitau ke Kak Jisung supaya ga mabok-mabokan. Minggu lalu Kak Junho ngechat gue katanya Kak Jisung mabok terus nanyain gue mulu. Nitip juga supaya Kak Jisung jaga kesehatan, dia udah kelas 12 loh. Kalo mabok-mabokan gini gimana mau ikut ujian segala macem—" ujar Yuna panjang lebar yang terpotong oleh omongan seseorang.
"Duhh, iya ibu Yunaaa. Kalo pesenan lu banyak banget gitu pacar gue mana inget dong. Untung sekarang ada Jisung, jadi ga perlu Yujin sama gue repot-repot nyampein amanah lu yang sepanjang ceramah kepsek itu." cibir Junho yang tiba-tiba datang bersama Jisung. Yuna yang melihat ada Jisung langsung malu karena ketahuan bahwa dirinya khawatir kepada sang mantan. "...Lu khawatir?" tanya Jisung hati-hati.
"Gue duluan, Jin, kak." ujar Yuna terburu-buru lalu langsung berlari ke parkiran, yang tentu saja dikejar oleh Jisung. "Yun tunggu dulu." tahan Jisung.
"Kenapa, kak?" tanya Yuna. "Ng, itu, gue udah berhenti ngerokok sama balapan. Lu jangan khawatir...yang bagian mabok-mabokan...gue lagi nyoba berhenti...cuma—" ujar Jisung yang dipotong oleh Yuna. "Ngapain bilang ke gue?" ujar Yuna judes. "Urus aja diri lu sendiri, kak." kata Yuna. "Oh iya, bilangin sama Kak Junho kalo lu mabok ga usah bilang-bilang ke gue. Ga ada urusan kok sama gue." tambah Yuna lalu pergi.
Jisung's POV
Setelah Yuna pergi, Jisung terdiam sambil melihat Yuna jalan ke mobilnya. Sakit rasanya, selama ini Yuna selalu peduli kepadanya. Baru kali ini Jisung diperlakukan begitu judes oleh Yuna. Lalu, Jisung naik ke motornya dan pulang. Sesampainya di rumah, Jisung berganti baju dan pergi menaiki mobil. Ia hendak pergi ke circuit, toh, tidak ada yang peduli lagi kalau Jisung melakukan hal buruk, pikirnya.Sesampainya di circuit, Jisung tidak ikut balapan karena dia hari ini membawa mobil. Dia hanya menonton orang-orang balapan sambil merokok. "Lah lu ngapain kesini lagi? Katanya udah tobat? Ini juga, katanya udah ga ngerokok?" tanya Minhee. "Ngapain tobat. Ga ada yang peduli." balas Jisung seadanya.
"Duh Jisung. Udah dong galaunya. Liat tuh, depan mata lu, disini banyak banget cewe-cewe cantik. Badannya juga mantep semua." ujar Minhee. "Iya, Sung. Cewe kaya Yuna ngapain sih di galauin, lu tuh harus buka mata lu supaya bisa ngeliat betapa banyaknya cewe cantik disini." ujar Asahi, salah satu lawan main yang sering balapan dengan Jisung. "Waduh, gue ga ikutan bro." ujar Minhee lalu pergi menghampiri Lucy yang hari ini menemani Minhee ke circuit.
"Maksud lu apa cewe kaya Yuna? Cewe kaya gimana?" tanya Jisung dengan nada nyolotnya. "Ya semua orang juga bisa liat kali. Muka b aja, badan kaya triplek, lu liat deh disini gimana body cewe-cewe itu, kalo urusan muka mah, gausah ditanya lagi—"
Jisung yang sudah tidak tahan langsung menonjok muka Asahi tanpa membiarkan dia menyelesaikan perkataannya.
"Anjing." umpat Jisung. "Lu siapa berhak ngomong gitu? Hah?" teriak Jisung yang sedang tersulut emosi, lalu menonjok muka Asahi lagi.
"Santai bro. Yang gue omongin fakta kok." pancing Asahi. Jisung yang sudah dikuasai oleh amarah memukul Asahi tanpa ampun. Asahi bahkan tidak sempat membalas pukulannya.
Junho yang baru datang langsung berlari ke arah Jisung dan menariknya. "Sung, ada apaan sih? Udah berantemnya. Anak orang bisa mati. Asahi emang mulutnya gitu. Mending lu pulang deh." ujar Junho. Jisung yang masih marah tidak membalas perkataan Junho dan langsung pergi keluar circuit.
Waktu sudah menunjukkan jam 9 malam, Jisung daritadi hanya mengendarai mobilnya tanpa arah yang jelas. Pada akhirnya, dia hanya menuju klub yang biasa ia datangi.
Sesampainya di klub, Jisung langsung menelepon Junho untuk menemaninya.
"Sung, kalo lu gamau pulang mending nginep aja di rumah gue. Ga usah disini deh. Katanya lu gamau mabok lagi." ujar Junho. "Ya kemaren kirain masih dipeduliin, sekarang kan ngga." kata Jisung setelah memesan beberapa minuman kepada bartender.
back to Yuna's POV
Keesokan harinya, Yuna berangkat sekolah seperti biasa. Yuna baru saja sampai di kelasnya saat Yujin yang baru datang juga menghampiri Yuna dengan wajah panik. "Yun, yun, kata Kak Junho kemaren Kak Jisung mabok lagi kan, terus mereka baru balik dari klub kaya jam 3 pagi gitu. Gara gara Kak Jisung mabok, jadinya Kak Junho bawa dia ke rumah Kak Junho aja. Tapi kata Kak Junho tadi pas dia mau berangkat sekolah Kak Jisungnya ga ada." ujar Yujin tanpa bernafas."Eh, tenang, Jin. Nih minum dulu." ujar Yuna sambil menyodorkan botol air minum. "Dia pulang kali, Jin." tanggap Yuna. "Ngga, yunnn. Tadi Kak Junho nyamperin ke rumahnya ga ada. Terus di klub sama circuit juga ga ada. Kasian dia lagi panik sekarang." tambah Yujin.
"Ga bisa ditelefon?" tanya Yuna, Yujin hanya menggeleng. "Ya Allah, kita harus gimana dong, Jin?" tanya Yuna lagi, yang juga dijawab dengan gelengan Yujin. "Duh pasti Kak Junho takut dia kecelakaan, kan dia belom sepenuhnya sober, njir." ujar Yujin. "Kita doain aja, Jin. Supaya Kak Jisung ngga kenapa-napa biar Kak Junho bisa belajar dengan tenang hari ini." kata Yuna.
"Kok lu ngga panik sih, Yun? Udah move on?" heran Yujin. Yuna hanya tertawa sambil menggaruk kepalanya. Sebenarnya Yuna sangat khawatir, dia hanya tidak menunjukkannya, dia tidak mau kejadian kemarin terulang lagi, yah, hitung-hitung juga belajar move on, pikir Yuna.
Pulang sekolah, Yuna langsung pulang mengendarai mobilnya. Sesampainya di rumah, Yuna terkejut akan kehadiran mamanya yang sudah pulang kerja. "Loh, mama? Tumben pulang siang?" heran Yuna.
"Ih kamu kok gitu dek. Ga suka ya mama pulang siang?" tanya Sooyoung bercanda. "Ngga gitu maa, cuma tumben ajaa." jelas Yuna. "Tadi kebetulan mama bisa kabur, yaudah deh pulang aja."
"Oh iya dek, kata Tante Irene, Jisung ga pulang-pulang ya dari kemarin? Kamu tau ngga dia kemana?" tanya Sooyoung. "Aku ngga tau ma. Kan udah putus." jawab Yuna. "Yaa siapa tau kamu tau. Kasian soalnya Tante Irene bingung, soalnya Jisung ga pernah ga pulang. Mana ga ada kabar." tambah Sooyoung. Yuna hanya membalas dengan anggukan lalu memasuki kamarnya.
Yuna sebenarnya mengantuk, tetapi pikirannya hanya terfokus kepada Jisung. Dia sibuk memikirkan kemana Jisung menghilang. Setelah berpikir panjang, dia memutuskan untuk mengesampingkan gengsinya.
kak jisung
kak jisung
dimana?
17.38"Delivered kok." gumam Yuna.
———————————————————————
funfact, ini cerita aku anggurin dari lulus smp sampe skrg aku udh mau lulus sma😅😅😅 maafin aku ya guys🙏🏻😘
KAMU SEDANG MEMBACA
k a s a r // park jisung
Fanfictionft. yuna Hanya sebuah kisah cinta roller-coaster antara Jisung yang kasar, cuek dan egois bersama Yuna yang peduli, ceria dan pantang menyerah. bahasa semi-baku, alur absurd. kasar by mochisipit, 2020 Park Jisung x Shin Yuna ⚠️ crackship, cheesy, ha...