Rulia menggulir layar ponselnya dalam diam. Pun diam-diam menstalking feed instagram si lelaki yang sebenarnya tengah berdiri tak jauh dari tempatnya saat ini. Foto di instagram Arjuna tak begitu banyak. Hanya didominasi oleh dia dan teman laki-lakinya. Tidak ada tanda-tanda keberadaan kaum hawa disana. Kecuali di tag akun temannya.
Dan senyum Arjuna terlihat lebih bahagia bersama teman-teman laki-lakinya.
"Gak heran dia suka sama laki-laki." simpul Rulia pelan.
"Apa?"
Takjubnya Arjuna mendengar itu. Membuat Rulia menoleh, tersenyum kecil padanya sebelum kembali menatap layar ponsel lagi.
Arjuna menaikkan sebelah alisnya aneh. Karena gelagat Rulia pula, Arjuna berujung meletakkan grinder ditangannya kemudian menarik kursi untuk duduk disebelah Rulia. Jam istirahat staff tengah berlangsung kala itu. Jadi beberapa staff memilih berkumpul di pantry belakang. Menyisakan Arjuna dan Rulia saja di meja kasir.
"Gimana kalau gue mosting selca di akun lo?" tanya Rulia out of blue.
"Jangan."
"Ups, udah terlanjur nih."
Refleks Arjuna menyambar ponsel Rulia. Memeriksa akun itu sendiri, lalu sadar kalau si gadis hanya sedang bercanda.
"Gue bahkan gak tau password akun lo. Takut banget sih." cibir Rulia.
Arjuna menyipit. Sejujurnya sampai sekarang ia tak mengerti niat Rulia memintanya berkencan.
"Oke, pertanyaan," ujar Arjuna akhirnya, "Kenapa lo minta gue jadi pacar lo? Emangnya lo suka sama gue?"
"Suka. Siapa yang gak suka sama cowok ganteng."
Arjuna mengerjap. Tak terbiasa dipuji secara langsung, membuat doi merasa kikuk. Tanpa sadar ia mengusap rambut belakangnya canggung.
"Jadi malu...." gumamnya sambil mengulum senyum tipis.
Dan Rulia baru tau kalau Arjuna ternyata punya sisi manis seperti itu.
"Ya ampun. Are you typical of uwu boy?"
"Not really." elak Arjuna, "Tapi gue jago aegyo. Mau liat?"
"Enggak."
"Waaeeeeee??"
Rengekkan Arjuna terinterupsi karena pintu depan kafe tiba-tiba terbuka. Menampilkan tiga orang pemuda yang baru saja masuk. Atensi Arjuna langsung teralih menyadari yang datang adalah Yoga.
Yoga mengambil tempat di salah satu bangku pengunjung. Sebelah lengan kemejanya tergulung sampai ujung siku. Memperlihatkan luka di kulit itu.
"Anjir, lo kenapa, Yog?" panik Arjuna. Belum sempat Yoga menjawab, pandangan Arjuna sudah terarah tajam pada dua orang pemuda lainnya, "Jo, Han, lo ngapain Yoga?!"
"Nyet, gua juga luka ini ga liat lu?" sengit Rayhan.
Jonathan ikut mengangguk, "Tadi tuh kita bonceng tiga, eh Yoga tiba-tiba oleng pas di simpang kafe. Ketabrak pohon dah. Mana bawa motornya kenceng banget, apes jal."
"Ya kenapa lu berdua nebeng ke Yoga, sialan?! Ntar kalau ternyata lukanya parah gimana?! Yog, ayo ke rumah sakit!"
Rayhan dan Jonathan kompak mencibir sebelum saling bergumam, "Panik amat yak udah kek bininya."
"Diem lu berdua!" hardik Arjuna.
"Jun, selow aja. Cuma lecet dikit kok." kekeh Yoga, "Gue minta betadine dong."
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔️] Labyrinthine
Hayran KurguSemesta Arjuna sudah cukup rumit dan tambah rumit lagi begitu dia mengenal Rulia. written on: March 1, 2021 - Jan 23, 2022. ©RoxyRough