some madness - 06

1.4K 150 14
                                    


No great mind has ever existed without a touch of madness
Aristotle

.
.
.

Dug!

"Buka!"

Dug!

"Ahnnh... Bukah!"

Mingyu memutar matanya malas. Melirik kebelakang di mana pintu kayu berwarna coklat bergetar karena insan di balik nya sedang memukul benda tanpa dosa itu marah. Mingyu berusaha mencari bantuan, mungkin Jaehyun atau teman omega nya mau membantunya menenangkan Minghao di dalam?

Namun orang bodoh mana yang bangun tengah malam begini?

Jaehyun mana mau merelakan waktu tidurnya untuk siap sedia kala Mingyu membutuhkan.

"Alphaaah! Ack! Bukhnn- bukah!"

"Diam lah Philomath, kau merepotkan."

"Uh?" Minghao terus berusaha membuka pintu, tangannya juga bergerak menggerakan handle pintu namun tak berhasil karena terkunci. Dan tangannya yang lain sibuk mengelus dan menghilangkan rasa panas dalam diri, "Ah! Tuan Alpha, Disinihh huh, panas sekali~"

"Buka saja baju mu," Mingyu masih sibuk dengan ponselnya. Bahkan Jun tak bisa di hubungi! Tuhan, sebenarnya perteman apa yang Mingyu miliki dengan rekan di kampusnya?

Mingyu mencoba cari cara lain. Mungkin Supperesant Minghao ada di sekitar sini.

"Sudah!"

Mingyu diam. Tak menghiraukan suara semangat Minghao dari kamar. Namun detik berikutnya, Pikirannya langsung melompat keluar.

"Ah Demi Dewa! Kau membuka pakaian mu?"

"Huum!"

"Sial. Kau akan mati kedinginan."

"Tapi di dalam sini panas sekali."

"..."

"Tuan apa mau membuka kan pintu? Kasihani aku~"

Mingyu mengernyit. Suara Minghao sangat jauh berbeda dengan suaranya di saat normal. Tutur katanya pun begitu manis dan lembut. Tapi menurut Mingyu itu menjijikan.

"Puaskan dirimu sendiri disana. Aku sebaiknya pulang."

"Ahhh, Tuan!" Minghao tak rela. Ia pukul kembali pintu kayu itu lebih keras dari sebelumnya, bahkan menendang dan terus berusaha mengeluarkan diri, "Janganhhh, nghh Aku takut sendiri!"

"Bullshit, Minghao Heat mu aneh sekali."

Perjuangan Mingyu akhirnya berhasil. Setelah membuka satu persatu saku di tas Minghao dan membuka laci laci lemari kecil di ruangan itu, Mingyu berhasil menemukan Supperesant persedian Minghao. Ia lalu menatanya di atas meja sebelah pintu, dengan segelas air supaya memudahkan si manis yang sedang menderita di dalam.

Tuk Tuk!

"Nghh, Alpha..."

"Dengar, Saat hitungan ke 5 nanti kau boleh keluar. Lalu segera minum supperesant dan bergegas tidur. Ya?"

"Tuan..."

Mingyu menggigit bibir bawahnya. Tangan kirinya ia sandarkan di pintu kamar Minghao. Dan satunya menahan handle pintu, menahan kebisingan yang Minghao buat karena berusaha keluar.

"Hhhhh...."

"Tuan, kenapa jahat sekali..."

"Berhenti memanggil ku tuan. Kau mengerti maksudku tadi Minghao?"

Minghao diam. Sepertinya ia sudah tak berniat kabur atau semacamnya. Mingyu mengangkat dahinya yang semula menempel di pintu karena prustasi dengan aroma khas omega kepanasan aka Minghao di dalam sana.

Alphas - GyuhaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang