First Goodbye - 10

1K 156 13
                                    

"At your age Happines it's a common thing to look for."

.


.
.

Bandara.

Masih terbayang jelas di ingatan Minghao bagaimana ia diminta pulang kerumah nya sendirian tengah malam. Hampir di mangsa Alpha asing yang kalau dipikir hanya memberinya efek kecil namun menakutkan. Terimakasih pada Jun sebagai penyelamat dalam diam, Terimakasih juga pada Mingyu yang menjadi alasan Minghao hampir di perkosa seseorang.

Kali ini Mingyu malah harus berpikir berkali kali untuk menyuruh Minghao pulang.

Bandara sedang ramai, entah karena apa. Namun satu yang menjadi alasan Mingyu resah : Keberadaan lelaki yang masih menggunakan pakaian kemarin malam. Sedang duduk sambil memainkan kaki, Minghao bilang mau saat Jaehyun mengajaknya turut ikut mengantar para Mahasiswa Alga Xanchior pergi.

Mungkin kesepian sudah menusuk hati Minghao. Padahal kabar bahwa Yejin sudah tiada belum menjadi sebuah fakta. Tapi Minghao sudah terlalu lelah berharap wanita yang ia biasa panggil ibu dengan sayang untuk pulang. Jadi entah mengapa, Saat Jaehyun bilang pergi ke ibu kota akan sedikit menghiburnya Minghao mengangguk senang.

"Bagaimana dia akan pulang?" Tanya Mingyu,"Jangan biarkan ia pulang sendiri."

"Kenapa kau begitu khawatir?"

"Ck. Bisa repot jika ia menangis dan menelpon Bangchan lagi."

Jaehyun memeriksa jam di pergelangan tangannya, lalu menyuruh Mingyu tenang, "Dia akan pulang kerumah saat masih siang."

"Apa maksudmu?"

"Kurasa Minghao hanya sensitive saat malam, Kau tak sadar? Siang hari ia bersikap ceria dan punya banyak energi. Dan saat malam, dia seperti orang berbeda bukan? Dia bahkan lebih sering menangis di malam hari."

"Kau pikir matahari memengaruhi moodnya?"

"Bukankah iya?"

Mingyu bersiap memukul Jaehyun. Hanya sebuah gerakan menggertak, Pangeran itu tak pernah tega menyiksa seseorang.

Ia lalu kembali memfokuskan matanya pada Minghao yang sepertinya menikmati keramaian. Ia melihat kesana kesini, seperti seorang anak yang disuruh orang tuanya untuk duduk menunggu, Mingyu untuk beberapa saat hanya diam menatap Minghao termangu.

"Dimana dia?" Jaehyun menyiku Mingyu. Mengalihkan perhatian lelaki itu dari Minghao, "Anak anak lain bilang ia berangkat lebih dulu 2 jam lalu."

"Siapa?"

"Saingan mu."

"..."

"Junhui."

Mingyu tertawa lepas. Lebih ke meledek sebenarnya. Apa apaan kata saingan yang Jaehyun gunakan? sungguh terlalu lucu untuk di sebutkan.

"Saingan apa!?"

Sahabat dari Pangeran Solasta itu hanya menatap Mingyu sambil berkedip beberapa kali, kaget juga heran dengan intonasi marah yang Mingyu beri, "Kau, dan Jun merebutkan omega philomath itu bukan?"

"APA YANG KAU, aih... bicaramu mengada ngada."

Ayolah. Jaehyun bahkan memberi ekspresi seolah berkata "Yang benar saja tuan! wajahmu berkata bahwa yang aku katakan itu benar!" Pada Mingyu yang mulai mendengus dan mendumel kesal. Ia hanya memutar kepala mengikuti kemana Mingyu pergi.

"Aku akan membiarkan si Jun mendapatkan manusia Cengeng itu karena aku tak peduli."

"Aish dia melantur."

Alphas - GyuhaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang