run

806 95 23
                                    

Kacau.

Dunia benar benar kacau.

Sejak pemadaman listrik semua penduduk bumi di liputi ketakutan dan khawatir. Bingung dengan apa yang terjadi, tak tahu harus melakukan apalagi.

Sudah di coba untuk memperbaiki, namun hal mengejutkan naik ke permukaan.

"Kau tahu kampus memutuskan memeriksa seluruh asrama?"

Jaehyun menggantung tas selempangnya, "Feromon tercium di seluruh benda yang kita punya. Dan itu mampu membuktikan identitas kita."

"Jadi maksudmu kampus memeriksa apa mahasiswanya seorang Alpha, Omega atau Beta?"

Anggukan Mingyu dapat. Lelaki belum mandi itu menatap sang kawan yang beberapa kali memeriksa jendela luar. Ruang tamu Rumah Jaehyun di duduki kedua alpha ini. Ruangannya gelap padahal hari masih siang, Terang benderang. Batuk canggung Mingyu perlihatkan sebelum bertanya, "Jadi bagaimana nasibmu?" Mengingat Jaehyun tinggal di asrama dan belum memindahkan barang barangnya dari sana.

"Aku pergi sebelum pemadaman listrik. Entahlah bagaimana, Tapi kurasa semua baik baik saja."

"Bukankah kau berniat menetap disana sampai Wisuda?"

"Ya... tapi aku punya firasat buruk jadi aku pergi dan pulang."

Jaehyun memang lahir dan besar di Orioch. Sama seperti Mingyu, Alpha itu memang Alpha dari tanah Solasta.

Tumpukan kertas yang baru Jaehyun keluarkan dari laci ia simpan diatas meja. Rata rata itu adalah beberapa poster, selembaran dan potongan koran.

"Aku tak tahu apa yang pangeran sepertimu lakukan saat kekacauan, tapi jika kau bertanya tanya rakyat biasa lakukan apa... ini jawabannya," Jaehyun menyodorkan salah satu kertas. Kakinya lalu melangkah keujung ruangan dan bersandar disana, membiarkan sang kawan membaca dan memeriksa apa yang ia berikan.

Mingyu tahu ini. Tulisan yang awalnya semua orang pikir hanya sebuah omong kosong di internet sudah di cetak nyata. Kata kata Wonwoo ternyata salah, Ketikan Jihoon ternyata masih mempengaruhi orang orang.

Pangeran Oryn memeriksa kertas kertas lain. Poster yang menggambarkan ilustrasi serigala mengaum di tengah rembulan menjadi simbol Alpha yang di gambarkan para beta.

Mitos, berita palsu bahkan omong kosong tertulis di kertas kertas itu. Fakta yang sebenarnya tak ada, Para Beta ternyata cukup jahat dalam menulis berita.

"Lalu para preman pasar itu?"

"..."

"Kenapa mereka bebas memamerkan jati diri mereka begitu? Bukankah Alpha dan Omega di tangkap?"

Jaehyun berjalan mendekat. Wajah bingung sang kawan masih melekat. Si pemilik rumah menarik kertas lain dalam tumpukan, menunjukan hal yang Mingyu rasa bukan jawaban.

2 sisi dunia. Kalian yang mana?

"2 sisi?" Hanya membaca judul, Mingyu tak mau repot membaca semua jadi ia menatap Jaehyun untuk meminta penjelasan, "Sisi Alpha,omega dan sisi Beta? Begitu?"

"Ya, bisa di bilang begitu."

"Tapi bukankah para Alp—"

"Namun ada lagi disana, Mingyu Oryn. 2 sisi lain dari sisi yang kau bilang tadi."

Pangeran Solasta kembali melirik kertas print hitam putihnya. Membaca, menyimak walau sudah pecah kepala miliknya.

"Gila."

Hening sempat terasa. Yang duduk sambil membaca sesekali meringis membaca berita. Jaehyun beberapa kali menarik nafas, seolah berat, seolah banyak beban dalam benak.

Alphas - GyuhaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang