Landing - 18

908 131 12
                                    

Best Story, Is History.
Because u get a reason about ur life

.

.

.

"Dia tak Heat. Feromonnya memang menyeruak begitu."

Soonyoung berdiri di sebelah Minghao. Alpha manis itu Sibuk dengan ponselnya yang sedari tadi tak berfungsi, "Tak perlu takut Philomath, Keluarga Oryn semuanya baik."

"Aku tak takut!"

Jeonghan melipat tangan di tempatnya berdiri, "Philomath?" Tanya nya heran.

"Marganya, Bukankah unik sekali?"

Hansol menyuruh Minghao untuk mendekat pada Omega Cantik bermarga Ciuineas itu. Jarang sekali loh rakyat biasa seperti Minghao bisa dikelilingi Bangsawan seperti ini.

Apalagi kala Seokmin masuk dengan senyuman cerah, menyapa orang orang disana. Minghao tambah merasa seperti seorang rakyat jelata.

Sungguh, Minghao ingin pulang rasanya.

"Ponsel ku tak berfungsi," Keluh Seokmin, "Jadi aku berkeliling dan menemukan ruangan ini, bolehkan aku dan muridku bergabung?"

"Dia muridmu?"

"Halo yang mulia. Aku Chan Pridian."
Sapaan Chan menarik perhatian. Orang orang disana mulai mengobrol dan berbincang.

Set!

"Aw!" Minghao membalas tusukan di perutnya dengan pukulan pelan di punggung Seungkwan. Si manis berpipi tembam itu bisa bisa nya menusuk kulit perut Minghao saat lelaki itu sibuk melamun.

"Kau nampak kecewa."

"Aku?"

"Ung! Apa karena tak ada Mingyu disin—"

Plak!

"Berisik!"

Seungkwan mengelus bibirnya sendiri. Ia bahkan melapor pada Hansol yang hanya tertawa bersama yang lainnya. Sedangkan Seungcheol nampak sedikit teralihkan dengan menatap Minghao penuh tanda tanya.

"Minghao mengenal Mingyu?" Tanya Seungcheol, "Jangan jangan kalian kenal karena Mingyu datang ke SMA mu di Tacenda."

Yang di tanya mengangguk, "Iya yang mulia."

"Mereka juga pergi Ke Aita bersama," bocor Seungkwan menggoda Minghao.

"Aita?" Seokmin bak mendengar berita besar, ia nampak berbinar senang, "Mau apa?"

"Ak—"

BAAAAM!

Belum berhasil menyelesaikan bahkan satu kata. Sebuah bantingan pintu yang keras, menahan kata kata Minghao juga orang orang di dalam Aula.

"Berlindung!"

Beberapa pengawal masuk tanpa kesopanan. Mereka langsung menutup pintu dan menguncinya dari dalam. Hansol terheran, ia bertanya ada apa dan langsung di jawab dengan teriakan.

"BOM! DI GERBANG UTAMA!"

semuanya terheran. Apa maksud pengawal itu? Tak ada suara ledakan apapun sejak tadi. Soonyoung berniat marah namun baru melangkah suara menggema satu istana terdengar, teriakan dan guncangan terasa hebat.

Ya. Jelas sekali itu adalah sebuah ledakan.

Sempat saling membatu, akhirnya semua mata tertuju pada si pengawal itu.

"Bagaimana, Kau tahu?" Seungcheol mengintimidasi.

"Seseorang melihat ada yang janggal di depan gerbang," Jelasnya si pengawal terengah, "Kami mencari tahu dan paham ternyata mereka berniat meledakan istana, Kami tak mampu mencegah mereka jadi kami menyuruh orang orang untuk menjau—"

Alphas - GyuhaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang