Garlic bread

757 115 18
                                    

"Naik Kapal?"

"Ya. Pesawat tak memungkinkan, Kami akan naik mobil sampai pelabuhan."

"Orison memang punya pelabuhan?" Alpha muda yang sedari tadi sibuk dengan tas hitamnya sekarang bertanya berisik, "Berapa jauh jaraknya dari sini!?"

Minghao hanya memperhatikan. Seokmin dan Chan sedang berkemas di ruangan mereka. Omega manis yang sempat memperkenalkan diri sebagai Jisoo entah sedang berada dimana.

Pangeran dan sang murid sedang berbincang. Sibuk, nan gaduh bak mengadakan pertikaian. Satu satunya Omega di ruangan itu perlahan lahan tertawa, terhibur dengan tontonannya.

"Jadi... hanya akan ada aku sendiri disini?"

"Hm? Apa maksudmu? Si tembam kekasih Pangeran Athene juga masih disini," Seokmin berusaha menghibur Minghao.

Remaja bermarga Pridian di sebelahnya pun ikut berseru, "Ya! Dan Beta Kecil itu! Ku lihat kalian sering mengobrol sekarang?"

Minghao mengangguk pelan. Ujaran Chan memang benar. Karena Seungkwan sibuk menemani sang pacar, Minghao mau tak mau jadi bergaul dengan Jihoon yang ia sempat jadikan lawan. Walau dalam obrolan mereka rata rata berisi sindiran dan ujaran kebencian, Minghao dan Jihoon lama lama menjadi kawan.

"Jihoon tak bisa keluar dari kamar karena Soonyoung akan langsung memarahinya. Jadi aku kadang mengantarkan makanan untuknya."

"Kerja bagus," Tangan Seokmin mengusak rambut si manis gemas, "Aku senang kau lebih baik sekarang."

Tawa keluar pelan. Minghao memang merasa sedikit membaik setiap harinya. Mungkin efek remaja labil masih menempel dalam dirinya. Kadang senang, kadang marah dan menyalahkan keadaan. Namun berhari hari tinggal di lingkup Kerajaan, Minghao mulai belajar hidup sebagai orang benar dan menerima keadaan. Apapun itu, Minghao harus tegar.

Termasuk fakta bahwa Minghao putra kerajaan.

"Mingyu dan Raja Oryn juga akan pulang."

Minghao kembali mengobrol dengan Wonwoo beberapa hari lalu. Tak ada paksaan, Minghao kebetulan lewat saat Raja Javan dan Soonyoung sedang mengobrol di balkon tengah malam.

"Ya. Aku lihat mereka berkemas kemarin malam."

Malam dimana Minghao dan Wonwoo berbincang, di jelaskan bahwa Hyunbin sempat tinggal dan bulak balik Philomath untuk bertemu dengan kawan baiknya, Raja Jiho, Ayah Wonwoo Javan.

Malam itu Minghao tahu darimana Lukisan lukisan cantik yang ada dirumah nya berasal. Bahkan Wonwoo bilang, Hyunbin juga melukis banyak karya yang istana Philomath pajang di beberapa ruangan.

"Hao."

"Hm?"

"Ada yang kau inginkan dari ku?"

Lelaki manis berbalut kemeja dengan luaran rajut — semuanya milik Seungkwan— itu menggeleng pelan, "Kenapa?"

"Tak ada. Aku hanya berharap kau meminta sesuatu padaku. Aku akan senang," Seokmin bangkit dari duduknya lalu membuka pintu untuk Minghao, "Kami akan berganti baju. Sampai jumpa beberapa jam lagi."

Ya. Kalimat soal Seokmin yang memberi tahu Minghao bahwa Mingyu akan memberi tahunya sesuatu sebenarnya tak pernah ada. Minghao yang mengada ngada.

Si manis kesal karena Mingyu tak meminta maaf bahkan tak menyapanya barang satu huruf pun.

Bukannya Minghao menuntut atau apa, Tapi ayolah! Dia dan Alpha tiang itu sudah saling kenal bahkan sebelum Minghao mengenal Seungkwan yang merupakan orang terdekat Minghao sekarang.

Walaupun Jisoo ternyata kenal Minghao karena Nayeon sering menceritakannya di Aita, Namun tetap saja! Mingyu harusnya berperilaku seperti seorang teman! Keduanya setidaknya tak boleh canggung lagi.

Alphas - GyuhaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang