Break it - 07

1.2K 147 7
                                    


All humans have Sins, all of them

.
.
.
.

"Kenapa melamun?"

"Eh?"

Jun tersenyum kecil. Pergelangan tangan si manis sudah terpasang perban dengan sebuah stiker lucu yang entah Jun dapat dari mana.

Minghao sendiri memang sedari tadi hanya diam, melamun. Pikirannya tertuju pada Mingyu, yang tentu saja kesal karena di permainkan Minghao.

Malam itu Minghao memang Heat. Saat di dalam mobil omega bermarga Philomath itu menahan semuanya sampai Minghao pikir ia akan mati. Dan puncaknya adalah saat ia membuka pakaian bagian atasnya.

Namun ternyata setelah melepas kain di tubuhnya itu, Minghao malah berhenti merasa panas. Seolah heatnya hilang begitu saja. Dan ya, Asumsi Mingyu soal Minghao yang sebenarnya tak heat ternyata benar.

Minghao menyentuh dan memohon pada Mingyu hari itu dalam keadaan sadar.

Ya.

SADAR.

"Apa, Kalian dekat?"

Jun duduk di kursi kecil. Menengadah pada Minghao yang duduk di ranjang ruang kesehatan, "Siapa?" Tanya nya dengan senyuman.

"Kau dan Mingyu..." Minghao mencicit. Memalingkan wajahnya karena malu ditatap begitu dalam oleh pria bertato itu.

Apa?

Kenapa ia malah memikirkan Mingyu di saat seperti ini?

Ya. Itu isi hati Jun sekarang. Berbeda dengan kata kata dalam hatinya yang terkesan kasar, Wajah Jun sekarang di pasang begitu cerah dan senang.

"Kami satu kampus, jadi yaaaa begitu."

"..."

"Kenapa?"

Bibir Minghao ia gigit bagian bawahnya. Jari jarinya bertaut tanda gugup. Pikirannya entah terlempar kemana. Dan jujur saja, apa yang Jun lakukan pada pergelangannya sebenarnya tak berguna. Mingyu tak menyakiti Minghao bahkan satu goresan. Bagus, Sekarang Minghao merasa bersalah.

"Tak apa. Aku takut gara gara aku, kalian merenggang."

Bibir merah itu, saat kedepan dengan lucu, entah mengapa seolah meminta Jun maju. Mungkin memberi kecupan? Atau mungkin sebuah lumatan?

Jun menggeleng cepat. Ia tertawa hambar sambil berdiri,"Itu tak akan terjadi, Haha. Memangnya kenapa sampai Mingyu menarikmu begitu?"

"..."

"Apa kau melakukan sesuatu?"

Gelengan pelan dari kepala Minghao menandakan penolakan untuk cerita. Jun sendiri menebak, mungkin keduanya ada masalah saat bercinta pada sabtu malam? Pangeran Tulgey itu berharap, apapun permasalahnnya, semoga keduanya tak berakhir baik baik saja.

"Minghao," Jun memanggil si manis yang sedang menunduk, "Jadi kau akan berkuliah dimana?"

"Mungkin di ibu kota."

"Nilai dan kemampuanmu mampu membawamu ke Alga Xanchior, Ayo pergi kesana saja."

"Aku, tak bisa meninggalkan ibu."

Jun diam.

"Dia, akan sendirian jika aku pergi keluar negri. Setidaknya jika aku masih di negara yang sama, aku bisa berkunjung lebih sering."

"Kalian hanya tinggal berdua?"

"Ya," Minghao ikut berdiri, sambil merapikan seragam yang sebentar lagi tak akan ia pakai karena lulus ia berkata, "Aku kesepian. Hahaha."

Alphas - GyuhaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang