Groove

733 101 9
                                    

Minghao berlari turun ke bawah tanah. Menelusuri lorong gelap dengan lentera di tangan. Hari masih siang namun karena tak ada cahaya, Penjara di bawah istana gelap parah.

Jujur sekali Minghao takut. Di bawah sini begitu gelap, Lembab, Bau dan sepi. Tak ada siapapun namun Menakutkan. Minghao Khawatir, Bagaimana Perasaan Jihoon sekarang.

10 meter berjalan, Omega itu akhirnya menemukan lentera redup dari dalam salah satu kerangkeng besi. Tubuh Jihoon bersandar dengan kepala menunduk layu.

"Jihoon..."

"..."

Minghao buru buru menghampiri, tangan menggenggam tiang tiang besi berkarat itu setelah menyimpan lentera di tanah, "Aku baru dengar kau ada dis—"

"Mau apa kau?"

"..."

"Pergilah. Tak usah sok peduli."

"Ji—"

"Lagi pula aku akan mati sebentar lagi."

Minghao menelan ludah dengan kening mengerut. Sungguh rumit kehidupan manusia di dunia.

3 tingkat dari tempat Jihoon dan Minghao berdiri, Soonyoung menunduk kaku. Duduk di lantai dengan kaki terlipat, tangan di atas paha bak anak sma sedang di hukum gurunya.

Dan disini, Wonwoolah Gurunya.

"..."

"Kau baik baik saja?"

Leher Soonyoung makin melemah, Tundukan nya makin kebawah. "Mh-hm.... aku baik baik saja."

Wonwoo balik badan. Kini ia bisa melihat Soonyoung dengan pakaian khas pengawalnya duduk menunduk segan, "Seminggu disini yang kau lakukan hanya.... Diam."

"..."

"Kau sungguh baik baik saja? Kenapa saat masuk kesini kau langsung duduk seperti itu? Apa ada sesuatu?"

"Yang mulia."

"Hm?"

Alpha kelahiran Orison mengangkat kepala. Mate sesama Alphanya ia tatap dengan mata tajam namun sayu, gelisah dan ketakutan tersorot dari mata itu.

"Apa aku tangan kanan yang baik?"

"Apa maksudmu. Tentu saja."

"Tapi apakah aku... kekasih yang baik?"

Sepi. Sudah lebih dari 30 hari Wonwoo tak dengar kata pengakuan itu dari mulut Soonyoung. Sudah sebulan ia merasa tak punya pasangan. Dan sudah lama sekali Wonwoo sadar, Alpha Artemis itu tak lagi beraroma seperti feromonnya.

Ia bahkan tahu hubungannya dengan Soonyoung bisa berakhir kapan saja.

"Apa yang mau kau akui."

Suara Wonwoo mencekik. Berat nan tak terdengar ramah. Tatapan mata Raja Philomath menusuk seluruh indra dan hati Soonyoung.

"Jihoon..."

"..."

"Aku membawanya bersama ku saat kesini."

Oh iya.

Sebenarnya Wonwoo sudah memaafkan Jihoon bahkan menyuruh para pengawalnya mengantarkan Beta itu ke Solaris sebelum Raja Javan pulang ke Philomath. Wonwoo bahkan sudah mengobrol dengan Jihoon tentang kesalahannya yang menyebarkan Informasi soal Alpha dan Omega ke media masa. 

Hukuman yang Jihoon dapat adalah sebuah Ancaman.

Ya, Hanya itu.

Wonwoo tak terlalu mempermasalahkan Kesalahan yang sudah lalu. Toh Apa yang Jihoon lakukan pun tak lagi berarti sekarang, Bahkan Para Beta tak terlalu peduli soal info penting itu.

Alphas - GyuhaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang