explain

649 85 1
                                    

Mingyu gusar. Apapun yang di diskusikan para pemimpin negeri di restoran tadi tak ada yang masuk ke telinganya. Semuanya hanya lewat sesaat karena terlalu mengejutkan.

Entahlah Seungcheol sudah terkejut beberapa waktu kebelakang atau sudah menduga semua hal, Namun Pria 29 tahun itu hanya terus membuang nafas keras setiap satu menit sekali sekarang.

Mobil yang Mingyu bawa melintasi jalanan kota. Sepi. Hanya orang orang berlalu lalang jalan kaki, Mobil dan bus jarang lewat. Mungkin beberapa truck pengangkut atau kendaraan besar keluaran pabrik sesekali melintas namun selain itu jarang kendaraan berkeliaran di pusat kota negara Orioch ini.

Orioch dulunya bagian Kerajaan Solasta yang sering di datangi raja (Bukan Seungcheol) Tanah Orioch tak segersang Cappodacia, Orioch punya beberapa lahan bertanah subur yang kerajaan manfaatkan supaya tak membeli bahan dari kerajaan sebelah. Mungkin jika serakah, Raja paling di takuti satu dunia bermarga Oryn ini akan berusaha merebut tanah Aita yang bisa dibilang paling kaya karena semua tanaman di dunia berakar dari tanahnya.

Namun kawan, Dunia sudah sangat damai, Untuk apa merebut tanah orang?

Lagi Pula sudah tak zaman menginginkan wilayah kerajaan lain. Oryn sudah menguasai Solasta yang tanahnya sebesar Benua yang di dunia kita disebut Amerika.

Lalu mengapa Solasta begitu kaya? Dan mengapa Oryn begitu berkuasa di dunia?

Tanah Solasta begitu luas. Bagusnya, Solasta ada di tengah tengah, Jadi banyak kapal yang berlayar melintasi Solasta untuk pergi ke kerajaan lain. Dan dari situlah Solasta berkembang serta berpenghasilan.

Banyak kapal dagang datang kesolasta, Lalu kapal dari kerajaan lain datang juga kesana. Seolah lapak dagang, Kapal yang berjualan harus membayar pajak jika ingin bertransaksi di wilayah kekuasaan Solasta.

Begitulah kira kira. Oryn dan para bawahannya cerdas memainkan segala hal.

Tapi tidak dengan Si Bungsu Oryn sekarang.

"Kau sama sekali tak mengerti?"

Seungcheol berteriak kesal. Adiknya masih terus bertanya soal apa yang sedang terjadi sekarang.

"Ayolah, Aku terlalu kag-"

"Pamanmu berkhianat, Dia sudah menguasai setengah wilayah Solasta dan kini ia berniat menguasai dun-"

"Solasta itu sudah tak ada lagi, Kak. Jika kau ingin tahu."

"..."

"Kini jelaskan lah dengan lebih mudah di pahami. Tak usah bawa nama itu lagi."

Mungkin kesal di teriaki. Kesal juga mendengar dengusan Seungcheol selama perjalanan dari Restoran di Metanoia sampai Ibu kota Orioch ini. Mingyu juga lelah bukan main berjam jam berkendara sambil berusaha terus fokus menyetir padahal kepala sudah mau meledak memikirkan hal yang sedari tadi memgganggu pikirannya.

"Solasta, Solasta... Satu satunya kerajaan yang ada di dunia ini hanya Orison! Mungkin alasan adanya kekacauan ini, salah satunya atau mungkin satu satunya karena kau selalu mengaggungkan nama Kerajaan mu yang sudah lama mat-"

"MINGYU ORYN!"

Ckiiiit!

Rem mendadak. Nafas Mingyu menderu, Pundaknya naik turun mengatur paru paru yang hampir melompat bersama Jantung beberapa detik lalu. Feromon Seungcheol menguasai mobil. Sudah lama, lama sekali sejak Mingyu mencium aroma Feromon sang kakak. Terlalu.... Menusuk dada.

Amarah Seungcheol seolah di salurkan pada aroma aroma yang keluar dari tubuhnya. Mata nya menyala merah, kelip itu membuat Mingyu hampir menangis darah. Menakutkan.

Alphas - GyuhaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang