Plain - 16

857 126 5
                                    






.

.

.

.


Dengus kesal terdengar dari lorong tepat saat Mingyu membuka pintu besar kamarnya. Jeonghan mendengus kedua kalinya melihat adik ipar yang masih berbalut kain satin untuk tidur, "Kau mau pergi dengan piyama?"

"Aku tak akan pergi."

"Mingyu, Ini kesempatan mu bertemu rakyat Solasta."

Jeonghan bersandar di ambang pintu, "Ini supaya kau dikenal sebagai Pangeran di luaran sana."

"Aku tak mau. Apa untung nya bagiku jika dikenal banyak orang?"

"Kau keturunan raja, Oryn..."

"Aku tau kau ingin menjodohkan ku dengan seseorang."

Yang lebih tua diam. Matanya melihat kesana kemari karena ucapan sang adik ipar benar, ia lalu mendengus pelan dan tertawa, "Jadi kau tak mau dijodohkan atau—"

"Aku tak mau keduanya. Aku tak perlu dikenal sebagai pangeran apalagi di jodohkan, Pergilah tanpa aku," Ucap Mingyu sambil membereskan barang barang masih dengan piyama di badan, "Aku akan ke kampus. Wisuda ku beberapa hari lagi."

"Kau berangkat hari ini? Awalnya aku akan menyuruhmu bermain dengan Seungjae."

Nada kecewa Jeonghan sepertinya mengetuk pintu hati Mingyu. Alpha Oryn itu nampak berpikir dan detik berikutnya mengangguk, "Kalau begitu aku akan ajak dia, aku janji akan menjaganya dengan baik."

"Sepertinya anak ku lebih pandai menjaga mu," Istri dari Raja Solaris itu berlalu, tak menutup pintu dan pergi begitu saja.

"Usianya baru 8 tahun!" Teriak Mingyu tak terima, "Aku lebih baik darinya!"

"Teruslah bersaing~"

Sekedar Informasi, Ledakan dibandara terjadi 3 hari yang lalu. Seungcheol tak berkontribusi dalam pemeriksaan karena pemerintah negara Solaris melarang orang asing terlibat. Ingat, Walau Seungcheol raja tanah ini, tentu identitasnya yang tak semua orang ketahui menyulitkannya bekerja. Ia hanya mendengar beberapa info dari beberapa orang pengawal serta suruhannya. Katanya semua baik baik saja, kebocoran gas menjadi alasan adanya ledakan.

Jadi hari ini, Pria beranak satu dan sang istri akan pergi ke suatu tempat. Acara yang biasanya diadakan dua tahun sekali di Orison di sebut Erinnerungen an die Vergangenheit. Sebuah hari pengingat masa lalu, budaya para Alpha, untuk memperkokoh
Kekeluargaan mereka, juga menyadarkan mereka bahwa hidup mereka didunia harus tetap di pertahankan.

Acara ini bukan sebuah kewajiban. Bukan pula sebuah budaya dari nenek moyang. Acara ini hanya sebuah kumpulan antar raja kerajaan, yang biasanya hanya diisi dengan obrolan. Makanya Mingyu merasa tak harus ikut dan datang.



"Kau siap honey?"

Namun Seungcheol sebagai raja tanah Solasta, salah satu negara kerajaan terbesar, tentu datang.

Peluk di pinggang membuat Jeonghan sedikit terkekeh. Anggukannya terasa oleh sang suami, "perasaanmu sudah membaik?"

Seungcheol membalikan badan Omega tercintanya, mencium kening lalu lehernya hanya untuk mengendus feromon milik Jeonghan, "Ya. Masih ragu namun aku sudah lama tak bertemu raja lainnya."

"Kenapa ragu? Semalam kau bilang tak ingin datang, dan sekarang kau ragu? Jangan buat Mark harus memutar balik mobil gara gara kau berubah pikiran dan ingin pulang di tengah jalan."

"Sayang, Masalah kerajaan semua selesai. Sudah seminggu tak ada lagi alpha maupun omega yang dilaporkan mati tanpa alasan, Khawatirku sudah hilang, namun masih membekas, Sepertinya itu alasan hati ku agak ragu untuk pergi."

Alphas - GyuhaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang