Not at all

576 65 2
                                    


Desah pendek Minghao keluarkan. Nampaknya hanya melihat Soonyoung saja Minghao langsung terkejut tak kepalang. Tak mungkin lari tak mungkin berpaling, Minghao dan Soonyoung sudah menatap mata satu sama lain. Persimpangan istana nampaknya memang sebuah tempat khas untuk berpapasan dengan orang lain.

"Ada apa?"

Pertanyaan Soonyoung bukanlah pertanyaan aneh dan sulit untuk di jawab. Namun mengingat penampakan yang Minghao lihat 3 hari lalu membuatnya masih sering gugup dan latah jika menghadap Alpha kelahiran Orison itu.

"Tidak! Tidak ada!"

"Bohong."

Khas Alpha.

"Ada yang ingin kau tanyakan, kan?"

Yup, Khas Alpha.

Alpha itu kenapa sih? Suka sekali menebak, menembak seolah paling tahu apa yang ada di pikiran orang orang hanya karena firasatnya. Seperti seorang ibu yang paling tahu tentang anaknya.

"Huh? Maksudmu?"

"Kau memikirkan banyak hal, dan setiap aku melihatmu kau nampak ragu dan berkali kali mundur seolah kau tak berani bertanya," Soonyoung berujar. Hampir semua ucapannya benar. Namun Minghao tak mungkin mengatakan semuanya begitu saja, "Tanyakan. Apa yang mengganggu pikiran mu?"

Apakah perlu Minghao katakan?

Apa itu akan memicu hal buruk hingga pertikaian?

Apa jika Minghao berbohong Soonyoung akan tahu dan merugikannya?

Baiklah,

"Anu... aku bertanya tanya soal," Mari katakan, "Nasibku sekarang," Tapi jangan soal Soonyoung dan Jihoon.

"Hm?"

"Kau tahu, Katanya aku keturunan Hyegea. aku penasaran soal apa yang akan kalian lakukan sekarang soal itu?"

Soonyoung tiba tiba melemaskan bahunya. Bersandar sambil menikmati rasa gugup yang ada pada Omega manis di hadapannya. Malang sungguh malang, Minghao memang anak malang.

"Orangtua ku sudah tiada. Aku tak bisa kembali ke rumah karena aku bahkan tak tahu keadaan disana seperti apa. Juga, Aku belum lulus SMA. Apa aku masih bisa melanjutkan study ku atau bahkan bekerja?"

Si manis nampak sangat kusut wajahnya. Soonyoung tak menyangka Putra Pangeran yang hilang ini memikirkan banyak hal hingga sampai ke masa depan.

"Kau benar benar memikirkan itu semua?"

"Aku tidak bisa menghubungi teman temanku, Aku penasaran apa mereka bertanya tanya kemana aku pergi. Atau apa penyebab semua kekacauan ini? Sinyal, Listrik hingga uhh kudengar pesawat kini di larang terbang?"

"Ya. Mereka berusaha menyimpan bahan bakar untuk kepentingan yang lain. Semua negara setuju menghentikannya."

"Lalu bagaimana orang orang yang terpisah dari orang orang kesayangan mereka?"

"Kau mengkhawatirkan orang lain itu untuk apa?"

Dengusan terdengar. Minghao tak puas dengan respon Soonyoung yang jelek sekali itu, Bukan pendengar yang baik! Beberapa pengawal lewat dan menundukan kepala mereka melihat Omega asal tanah Solasta yang menyinisi mereka setelah ketauan terkekeh gemas. Soonyoung hanya menggeleng gelengkan kepala heran.

"Kau merindukan seseorang?"

"Huh? Apa apaan!"

"Kau bahkan tak punya keluarga lagi sekarang, siapa yang rencananya kau temui?"

"Aku hanya mengkhawatirkan orang orang! Bagaimana jika mereka ingin bertemu karena bahkan menanyai kabar saja sekarang tidak bisa!"

"Mingyu?"

Alphas - GyuhaoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang